02. Huang Renjun

3.1K 445 63
                                    

🎉HAPPY 1K READERS🎉
❤️THANK YOU SO MUCH GUYS❤️
✨I HOPE YOU LIKE IT

‼️Seperti biasa cerita ini mengandung kesadisan, darah, selfharm bagi yang takut/masi kecil dipersilahkan untuk....‼️

✨Biasalah (jangan ngeyel)✨

❝He's only pretended to love her❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

He's only pretended to love her❞


Langkah seseorang terdengar menggema disepanjang koridor Istana yang gelap dan sepi. Suara ketukan sol sepatu yang beradu dengan keramik dingin menambah kesan seram untuk orang yang mendengarnya.

Sosok itu telah tiba ditempat yang ia tuju. Ia berdiri tepat didepan pintu seperti sebuah kamar. Tapi kenapa kamar tersebut diletakkan di koridor seseram ini?. Hanya Huang Renjun lah yang tau semuanya.

"ada aku disini" suara itu yang tak lain suara Renjun terdengar begitu jelas didalam pemilik kamar didalam.

"Kakak diam disitu, aku akan membukakannya" jawab dari seberang sana. Renjun langsung tersenyum.

Clek!

Pintu itu terbuka, menampilkan sesosok gadis berpakaian tak kalah jauh seperti pelayan. Memang dia pelayan yang merawat sosok yang dipanggil kakak itu.

"Ada apa-" dia menggantung ucapannya. Melihat Renjun yang masih berdiri diambang pintu.

"R-raja" ucapnya ketakutan dan langsung menunduk.

"Semakin hari kau semakin cantik saja, Sharon" goda Renjun sembari mengelus rahang sang gadis. Sharon spontan mundur.

"Ingin bertemu dengan kakak?"

"Anak pintar" Renjun mengacak rambut gadis itu pelan. Sharon memilih untuk menggeser tubuhnya agar Renjun bisa masuk.

Kamar yang begitu kecil dan menyesakkan jika terlalu lama disana. Sangat membuat orang tidak betah untuk tinggal disana.

"Hai bagaimana kabarmu?" Sapa Renjun pada seseorang yang tampak sakit karena terbaring lemah diatas ranjangnya.

"Sayang? apa itu benar kau??" mata sayu itu menatap sosok yang mengambil duduk disamping ranjangnya.

Dia Kim Nakyung.

Renjun mengangguk lalu mengusap surainya lembut. Sementara Sharon, hanya menyimak sambil membersihkan kamar yang ditempati Nakyung tersebut.

"Saya merindukan tuan. Kemana saja anda? anda tidak rindu dengan saya ya?" tanya Nakyung bertahap tahap.

Renjun menggeleng tanpa melunturkan senyumnya. "Kau sangat lucu, baru saja satu hari tidak dijenguk kau sudah rindu padaku. Aku juga rindu mangkanya aku kesini" ucapnya. Wajah mungil nan pucat itu terlihat bahagia mendengar penuturan dari seorang Huang Renjun.

The King Of Psychopath | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang