30. Secret room

886 156 20
                                    

‼️BLOOD WARNING ‼️
like + comment okay bestie?

‼️BLOOD WARNING ‼️like + comment okay bestie?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝐲𝐨𝐮 𝐛𝐞𝐭𝐭𝐞𝐫 𝐫𝐮𝐧 𝐫𝐮𝐧


🦊🦊🦊

tak disangka bahwa seharian ini kedua insan yang tengah menghabiskan waktunya di taman kini sedang di perhatikan lekat lekat oleh seseorang dari balik jendela.

"aku harap renjun tidak melihat semua ini"

seseorang dengan surai orange itu tengah menatap dengan lekat. bahkan saking fokusnya dengan apa yang ia lihat sampai suara piano yang ia mainkan terdengar begitu kasar dan itu membuat siapapun yang mendengarnya akan memekik lantas menutup telinganya.

tar!

bunyi itu membuat chenle langsung terkejut dan menekan tuts secara bersamaan lalu berhenti beberapa menit lamanya. saat itu ia merasakan sesuatu ada di kepalanya.

"bau apa ini?" sebenarnya tidak asing baunya tapi chenle memastikan terlebih dahulu.

"cat warna merahku ada dibelakang kepalamu" sarkas renjun begitu juga.

benar, pelakunya adalah sosok pelukis yang sering menggunakan darah sebagai cat warna merah untuk lukisannya. saking menyukainya warna tersebut sampai ia rela membunuh pelayan yang melewatinya untuk restocked warna merahnya.

chenle memutar kepalanya secara kasar hingga dapat dipastikan sebentar lagi ia sakit kepala, "kenapa kau melempar palette kepadaku?!" ucapnya begitu terkejut.

"suara pianomu itu membuatku hampir tuli! masih ku maafkan aku hanya melempar palette daripada aku memotong jarimu?"

"kau terlalu berlebihan, raja. seharusnya kau mengucapkan kata hentikan saja aku pun akan menurutimu."

"hey, kau sedang mengguruiku? benar mau kupotong jemarimu itu?"

chenle memandang manik mata itu sejenak lantas menghela nafas berat, "tidak, apologize to you for my bad" jawabnya.

renjun memutar bola matanya kemudian, tidak menjawab apakah ia menerima permintaan maaf chenle tapi bertanya sesuatu yang membuat bulu kuduk chenle langsung meremang.

"apa yang kau lihat sedari tadi?"

"hah? aku sedang melamun"

"aku tidak buta le, sedari tadi kau terus melihat luar dari balik jendela. pupil matamu selalu bergerak kemana mana. aku tahu itu" ucapnya begitu mendetail. karna memang benar renjun sedari tadi memperhatikan arah pandang chenle keluar jendela dan jemarinya yang bergerak secara berantakan tersebut.

The King Of Psychopath | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang