[END]
"Shut up your fucking mouth! or maybe I'm gonna kill your family and your close friends? Which one pretty"
"why you don't kill myself?"
"Because I love you. I'm fallin' in love with you. You must be my wife, okay pretty?"
"No, you lied to me"
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❝ lost control if it's you, elanor zhong❞
•••••
flashback on.
hari itu, dimana sebelum jebakan berkedok pernikahan datang. hujan besar bercampur angin itu terus kini menimpa dari pagi hingga malam. semua aktivitas baik internal maupun eksternal pun sementara di hentikan demi keselamatan.
beberapa pohon ikut tumbang dan dahan-dahan pohon mulai mengusik orang dari dalam istana dengan mengetuk-ngetuk kaca jendela disana serta suara angin yang begitu besar.
termasuk mark lee yang sedang berada di ruang perpustakaan. tempat favoritnya.
saat itu dia sedang tidur dengan posisi duduk sembari meluruskan kaki panjangnya ke atas meja. salah satu posisi ternyaman selain terlentang.
kedua mata yang terpejam itu nampak terbuka dengan paksa, dia berdecak kemudian. dengan pandangan sayu ia menoleh ke arah jendela yang terbuka dimana dahan itu terus mengetuk-ngetuk layaknya seseorang saja dan suhu di ruangan ini terasa seperti kutub.
mark memutuskan untuk menurunkan kakinya dan berdiri tegak untuk menutup jendela yang terbuka itu.
jalannya yang sedikit sempoyongan itu mendekati jendela disana. sampai berikutnya. jemarinya sudah ancang-ancang untuk menarik jendela namun pergerakannya lantas terhenti.
'open your book right now!'
'seseorang merobek bagian terpenting'
sebuah tulisan yang tertulis di kaca jendela. tulisan yang berisikan sebuah pemberitahuan yang bernada tegas. setelah mark membacanya tulisan itu hilang di guyur air hujan saat itu.
"what's happen again huh?"
setelah ia menutup jendela tersebut ia kembali melangkah ke arah mejanya. kali ini rasa kantuknya benar-benar sudah hilang akibat tulisan tersebut.
diposisi duduk yang nyaman, mark kini membuka buku tersebut dari belakang dimana sudah mencapai ending. dia membaca kembali alur tersebut namun tetap tidak terjadi perubahan apa-apa.
"okay, tell me. dimana letak berubahnya?" dia bermonolog.
hening.
tentu tak ada jawaban selain suara hujan beserta angin di luar sana.
sampai kedua indera penglihatannya berfungsi seperti mata elang. dia baru sadar jika di bagian awal suatu cerita ada bekas robekan di sela bukunya.
lantas ia membukanya menuju bab satu, yang mengisahkan kemalangan raja lee dante mendapatkan pedang keramat milik kerajaan son.
