You are the one

9 3 0
                                    

Seperti yang sudah dikatakan tadi siang, malam ini Sabil sudah mengepak barang-barangnya dari mulai pakaian, skincare, perlengkapan mandi dan boneka RJ yang wajib ia bawa jika menginap ditempat lain. Ibunya pun sudah memberikan ijin untuk menginap ditempat kakaknya Juan karena mengenal dengan baik keluarga mereka.

Setelah dirasa perlengkapan yang harus dibawanya lengkap dia segera berjalan keluar kamar untuk menemui Bara yang sudah nangkring didepan rumahnya sambil mengobrol dengan sang ibu.

Bara sebagai calon pacar yang baik hati rela menjadi tukang ojek dadakan gadis itu dan sudah standby diatas motor vespa matic hitamnya. Pria itu memakai pakaian simple tapi tetap saja tampan dengan hoodie putih, celana training adidas warna hitam dan sendal slippery yang senada dengan celananya. Pria itu tersenyum ketika menemukan eksistensi Sabil yang menghampirinya.

"Sasa berangkat ya bu" ucapnya ketika menghampiri ibunya dan mencium tangannya.

"hati-hati kamu, jangan ngerepotin Ayu nanti dia kapok diinepin sama kamu"

"Mana ada Sasa ngerepotin bu, ada juga Sasa yang bantuin teh Ayu bersih-bersih. Sasa kan rajin, buktinya kalo ibu gaada siapa coba yang beresin rumah?"

"abang kan?" timpal ibunya diselingi kekehan

"Sasa dong ibu, abang mah kerjanya pas ada ibu doang biar dapet pujian"

Dengan wajah merenggut gadis itu lalu duduk diatas jok motor Bara dan memakai helm, sang ibu memandangi kedua remaja didepannya. Dia tersenyum kepada Bara.

"hati-hati ya Bar jangan ngebut-ngebut jalanin motornya" nasihat ibu Sabil sebelum Bara menstater motornya.

"beres bu, Sasa bakal aman kalo jalan sama aku. berangkat ya bu" itu ucapan terakhir sebelum Bara Salim kepada Ibu Sabil dan menjalankan motornya.

🍇🍇

Sabil dan Bara sudah sampai didepan gedung apartement, Bara meminta untuk mengantar sampai depan kamar Ayu namun Sabil menolak karena tidak ingin merepotkan. Sebetulnya Bara ingin menghabiskan malam ini berduaan dengan Sabil namun gadis itu malah sudah punya janji lain, mau tidak mau Bara harus mengalah dan membiarkan Sabil menghabiskan waktu dengan teman-temannya. Toh Bara juga tidak masalah asal gadis itu senang, dia juga tidak suka mengekang atau melarang Sabil bermain dengan siapapun karena sebetulnya Bara juga tipe orang yang tidak suka dikekang oleh pasangannya.

"Abil"

dari arah gedung apartement seorang gadis cantik dengan hoodie oversize dan hotpants memanggilnya. Sabil segera menoleh kearah sumber suara dan menemukan Ayu yang sedang berjalan menghampirinya.

"Teteh mau kemana?"

"mau beli pulsa kedepan"

"lah kan bisa didompet digital atuh teh"

"gak apa-apa sekalian cari angin, ikut yuk abang penjaga konternya cakep"

Mata gadis itu berbinar seperti manusia yang haus kasih sayang ditambah penasaran seperti apa sosok abang penjaga konter yang dimaksud Ayu. Sabil mengangguk antusias lupa akan sesosok pria yang menatapnya sebal, saat akan berjalan lalu menggandeng Ayu, Bara mencegatnya.

"Apa-apaan sih? Itu tas lo gimana mau gue buang?"

Sabil menepuk jidatnya lalu mengambil tas yang masih ada diatas motor Bara "thanks Bar, hati-hati lo"

Ayu langsung membantu Sabil membawakan tasnya, dan kembali berjalan tetapi Bara lagi-lagi menghadang langkah mereka

"Kalo mau godain cowok jangan ajak-ajak cewek gue dong" pria itu dengan segera menyambar tas yang tersampir dibahu Ayu.

BuncahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang