Happy Birthday

8 2 0
                                    

Spesial ulang tahun Taehyung my luv💜
Enjoy

Untuk kesekian kalinya Bara menyemprot orang yang tidak sengaja menyenggolnya saat sedang berjalan. Jika Bara seorang wanita mungkin orang akan mengira jika dia sedang PMS, tapi kenyataannya Bara-kan lelaki. Dia terlihat sangat sensitif dari semenjak memasuki kelas tadi pagi.

Sekarang saja pria itu lebih memilih berbelok ke-uks untuk numpang tidur daripada pergi kekantin bersama Jimmi. Jimmi yang sahabatnya pun tidak tahu apa yang membuat Bara marah-marah begini, bahkan selama jam pelajaran Jimmi diam-diam membaca surat ayat kursi untuk mengusir setan yang siapa tahu menempel dan naksir kepada Bara. Tapi ternyata hal itu tidak mempan.

"Lo tau Jim dari kemarin Bara kasih kode ke gue terus tentang hari ulang tahunnya"

Jimin melotot "Astaga gue lupa kalo dia ulang tahun hari ini!! Gimana dong? pantesan aja dia uring-uringan anjir!"

Sabil, Juan dan Jimmi sedang duduk bersama dikantin untuk menyantap makan siangnya. Semenjak Juan dan Sabil pergi mengunjungi tempat tinggal Jimmi, mereka menjadi lebih dekat dan sering hangout bersama setelah pulang sekolah. Atau lebih tepatnya hangout bertiga sih, Juan kan anak rumahan sekali jadi pria kelinci itu lebih suka main games dirumahnya daripada pergi keluar bersama Sabil, Jimmi dan Bara.

"Lebay deh lo Jim, Bara gaakan memutuskan tali pertemanan cuma gara-gara telat ngucapin selamat ulang tahun, yakan ki?"

Sabil menengok pria sebelahnya yang sedang menikmati cilok. Juan mengangguk-ngangguk saja padahal tidak mengerti dan memperhatikan apa yang dua temannya obrolkan, Juan itu kalau sedang makan dunia serasa milik berdua. Iyah miliknya dan makanannya.

------------------------------------------------
Saat diingatkan oleh Sabil tadi, Jimmi berinisiatif untuk memberikan kejutan untuk sahabatnya dan kini tiga remaja dengan seragam putih abu-abu itu sedang berdiri didepan etalase disalah satu toko kue. Sabil dan Juan sama-sama menatap kagum kue-kue dengan berbagai hiasan unik dihadapannya, jika dilihat mereka  berdua seperti dua orang udik yang tidak pernah melihat kue ulang tahun.

Jimmi sibuk membicarakan kue yang dia inginkan kepada pegawai toko . Sebagai sahabat, Jimmi tentu tahu apa yang disukai Bara. Pria itu memesan kue dengan banyak strawberry dibagian atasnya. Jimmi jadi tidak sabar ingin segera pergi kerumah Bara.

------------------------------------------------
Sementara itu disebuah rumah bernuansa abu-abu dan putih, Bara masih merebahkan diri disofa ruang keluarga, pria itu seperti kehilangan gairah untuk hidup. Tatapan matanya kosong, wajahnya pun terlihat masam tapi tidak melunturkan ketampanan yang melekat pada dirinya. Sekali lagi Bara mengecek kalender yang ada diponselnya, tidak salah ini benar tanggal lahirnya lho tapi kenapa teman-teman dekatnya tidak ada yang mengucapkan selamat ulang tahun? Ah mungkin saja teman-temannya sengaja melakukan ini untuk memberikannya kejutan diakhir.

*dingdong*

Mendengar itu bara tersenyum lebar dan buru-buru melompat dari sofa menuju pintu utama. Sebelum membukanya Bara berusaha untuk menahan senyum dan memasang wajah datar, lalu terbukalah pintu. Namun ekspetasi yang terlalu tinggi itu menyakitkan, nyatanya yang sedang berdiri didepannya sambil memegang kue itu Rinjani kekasih dari saudara kembarnya, Tara. Pasti menyenangkan dapat kejutan dari orang yang disayang.

"Tara ada kan?" Tanya gadis cantik itu

Bara mengangguk dan mempersilahkan Rinjani masuk, setelah mengucapkan terimakasih Rinjani berjalan menuju kamar kekasihnya. Hal yang sudah menjadi kebiasaan, Tara pasti akan membawa gadis itu jika berkunjung kerumah. Entah apa yang dilakukan mereka berdua Bara tidak perduli.

Menghela nafas hanya itu yang dia bisa. Baru akan berbalik Bara mendengar suara ribut dari arah rumah samping, terdengar seperti sebuah perdebatan antara pria dan wanita. Karena penasaran Bara mendekati sumber suara tersebut.

BuncahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang