Blue

15 4 1
                                    

Enjoy!

Mungkin jika gadis kebanyakan akan memilih menerima tanpa berpikir terlebih dahulu jika seseorang seperti Bara mengajak untuk berpacaran. Tetapi aku berbeda aku tidak seperti gadis lainnya yang memuja dan rela melakukan apapun asal bisa menjadi kekasih pria itu. Bukannya aku tidak normal kan sudah kubilang kalau dari dulu aku sukanya kepada Tara, aku setia dan tidak akan goyah sedikitpun walau Bara mengemis meminta menjadi pacarku. Sengaja kata mengemisnya ku garis bawahi agar jelas.

"Sa lo seriusan gamau jadi pacar gue ?"

Tanya Bara untuk yang ke 10 kali. Aku hanya menghembuskan nafas ke udara melihat bulan yang sangat besar berdiri diatas sana sendirian. Tangan kananku terangkat keatas seolah tengah menyentuh sesuatu yang bersinar diatas sana. Bukan lampu ruangan lho ya melainkan bintang dilangit gelap yang jauh diatas sana. Kami sedang berada di taman belakang rumah Bara, dengan aku tidur terlentang menghadap selatan dan bara menghadap timur beralaskan karpet bulu berwarna abu-abu. Hanya berdua, hey sejak kapan aku dan pria itu begitu dekat?

 Hanya berdua, hey sejak kapan aku dan pria itu begitu dekat?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gaada pacar-pacaran apalagi sama lo!"

"Cuma pura-pura ini" sungut Bara mempoutkan bibir merah mudanya.

Baiklah kuberitahu kalau Bara itu hanya memintaku menjadi pacar pura-puranya. Jessi selingkuh dan Bara mengetahuinya, Bara itu peka terhadap sikap orang yang menurutnya janggal. Mungkin gelagat Jessi terlihat berbeda dimata Bara akhir-akhir ini hingga pria itu diam-diam menyelidiki kekasihnya hingga boom terbongkarlah skandal perselingkuhan Jessi dengan lelaki lain, oh Bara bilang jika lelaki itu mantan kekasih Jessi, mungkin Bara terlalu buruk menjadi pacar Jessi hingga gadis itu tidak cukup mempunyai kekasih satu?

Enak ya jadi perempuan cantik bisa punya pacar banyak. Sedangkan aku satupun tidak ada, jangankan pacar, orang yang kusuka saja tidak mau melirikku sama sekali. Aku menyedihkan sekali ya.

"Lagian elo jadi pacar gabecus sih. Harusnya lo bisa bagi waktu antara main games sama cewek. Kasih hadiah sekali-kali atau ajak dinner kemana kek biar ga jenuh"

"Sok tau, pacaran aja belum pernah"

Bara mengubah posisinya menjadi duduk, dengan reflek akupun ikut duduk bersila berhadapan dengan pria itu. Pantas saja akhir-akhir ini Bara tampak frustasi atau sedih, seringkali melamun hingga tak fokus ketika diajak mengobrol, bahkan lebih banyak diam atau tertidur di jam istirahat padahal pria itu sangat hiperaktif ketika dikelas. Putus cinta semenyakitkan itu ya ?

"Pernah lah- dulu tapi"

"Pernah dalam mimpi lo"

Bara berucap sambil mengacak-ngacak poniku, kebiasaannya. Tidak bisa melihat rambut ku rapih ya dia? Aku merenggut kesal membenarkan poniku yang naik keatas. Sipelaku hanya tertawa bodoh dengan bibir bentuk kotaknya yang menampilkan gigi atas dan bawah yang rapih.

"Pulang lo sana, anak perawan ngga baik malem-malem ada dirumah cowok ganteng kaya gue"

Lagi-lagi pria itu terkekeh seperti orang tidak waras. Kedua telapak tangannya sudah ada dihadapan wajahku, wajahnya menunduk bahkan dari bawah sini pun Bara terlihat tetap tampan lho, heran saja masih juga diselingkuhi. Aku menempelkan kedua telapak tanganku dengan tangan bara, menautkan jemari kami dan dalam sekali tarikan badanku sudah berdiri dengan sempurna dihadapannya.

"Lo berat"

"Dih! lo nya aja yang lemah"

Itu kalimat terakhir percakapan kami. Bara enggan membalas pernyatan yang terlontar dari bibirku. Pria itu hanya diam sambil berjalan didepanku sesekali melihat kebelakang memastikan aku tidak menghilang. Dua menit empat puluh tujuh detik kemudian kami sampai di depan pintu masuk rumahku. Untuk apa juga dia capek-capek mengantarku sampai depan rumah padahal aku bisa pulang sendiri lagipula rumah ku berada di samping rumahnya. Sebelum pamit pulang Bara sempat tersenyum tipis dan menepuk-nepuk puncak kepalaku.

👾👾👾

👾👾👾

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini kaya bapak foto sama anak perawannya masa 😂😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini kaya bapak foto sama anak perawannya masa 😂😂

BuncahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang