𝟴 .

1.4K 242 23
                                    

✧・゚: *✧・゚:*

Y/n dan teman temannya sedang berjalan menuju great hall .

" Aku tidak menyangka kita sudah tiga tahun belajar di hogwarts " ucap Paula .

" Ya , aku juga tidak menyangkanya " jawab Y/n .

" Hei Y/n , kau ingat kau dulu sangat malu malu waktu pertama kali datang ke hogwarts " sahut Lucian .

" Hahaha iya , aku ingat betul " ucap Paula .

" Kalian ingat tidak saat Paula jatuh cinta pada Macmillan si Hufflepuff itu hahaha " ucap Adrian .

" Hei ! mana ada ? " sahut Paula menggeplak kepala Adrian .

" Tapi memang Adrian benar hahaha " ucap Y/n tertawa .

" Tapi sekarang sudah tidak tau ! " ucap Paula .

" Sudah sudah ada yang cemburu tuh " ucap Adrian menunjuk Lucian dengan dagunya .

" Ups " ucap Y/n menutup mulutnya menggunakan tangannya

" Y/n kau mau duduk dimana ? " tanya Paula .

" Disampingmu lah dimana lagi " ucap Y/n .

"Satu tahun lagi telah berlalu!" kata Dumbledore

"Nah, seperti yang kupahami, Piala Asrama perlu dianugerahkan dan skornya sebagai berikut : di tempat keempat Gryffindor, dengan tiga ratus dua belas angka ; tempat ketiga Hufflepuff, dengan tiga ratus lima puluh dua; Ravenclaw mengumpulkan empat ratus dua puluh enam, dan Slytherin empat ratus tujuh puluh dua."

Gemuruh sorak dan entakan kaki terdengar dari meja Slytherin .
Draco mengetuk-ngetukkan piala minumnya di atas meja dan bertepuk tangan .

"Ya, ya, bagus sekali, Slytherin," puji Dumbledore.

"Meskipun demikian, kejadian belakangan ini harus ikut diperhitungkan.

Sorakan anak slytherin terhenti , senyum anak anak Slytherin sedikit memudar , seluruh aula sepi .

. "Ada angka-angka terakhir yang harus kubagikan. Coba kulihat. Ya... "Yang pertama-kepada Mr Ronald Weasley..... untuk permainan catur paling indah yang pernah dilihat Hogwarts selama bertahun-tahun ini. Kuhadiahkan kepada Gryffindor lima puluh angka."

Sorak Gryffindor nyaris mengangkat atap sihir Aula; bintang bintang di atas sampai
bergetar.

"Kedua-kepada Miss Hermione Granger... untuk penggunaan logika dingin dalam menghadapi api. Kuhadiahkan kepada Gryffindor lima puluh angka."

"Ketiga-kepada Mr Harry Potter...," kata Dumbledore.

Ruangan betul-betul sunyi senyap.

"... untuk ketabahan dan keberanian yang luar biasa kuhadiahkan kepada Gryffindor enam puluh angka."

Teriakan dan hiruk-pikuk yang terdengar sungguh memekakkan telinga. Mereka yang
bisa menghitung, sambil berteriak-teriak sampai serak, tahu bahwa angka Gryffindor
sekarang menjadi empat ratus tujuh puluh dua, persis sama dengan Slytherin. Skor mereka
seri untuk Piala Asrama .

Dumbledore mengangkat tangannya.
Ruangan berangsur-angsur kembali sunyi.

"Ada berrnacam-macam keberanian," kata Dumbledore tersenyum.
"Perlu banyak keberanian untuk menghadapi lawan, tetapi diperlukan keberanian yang sama banyaknya
untuk menghadapi kawan-kawan kita. Karena itu aku menghadiahkan sepuluh angka kepada Mr Neville Longbottom."

"Itu berarti," seru Dumbledore mengatasi gemuruh sorakan karena baik Ravenclaw maupun Hufflepuff ikut merayakan kejatuhan Slytherin

"kita perlu sedikit perubahan dekorasi."

Dumbledore menepukkan tangannya. Dalam sekejap hiasan-hiasan gantung hijau berubah menjadi merah dan peraknya menjadi emas. Ular raksasa Slytherin lenyap digantikan singa Gryffindor yang gagah. Snape menjabat tangan Profesor McGonagall dengan senyum pahit yang dipaksakan.

" Sial . " gumam Adrian .

" Sudah tak apa , masih ada tahun tahun berikutnya " ucap Y/n menepuk bahu Adrian .

~~~

Common room slytherin .

" Bagaimana kalau kita berpesta akhir tahun ajaran hari ini ? " usul Terence .

" Maksudmu ? " tanya Draco .

" Seperti biasa " ucap Terence mengangkat botol Fire Whiskey .

" Draco , kau tidak boleh ikut dengan mereka ! kau masih kecil ! " ucap Y/n pada Draco .

" Tapi Y/n... " elak Draco .

" Sudahlah ayo pergi kekamarmu , kuantar " paksa Y/n pada Draco .

" Baiklah " ucap Draco lalu pergi kekamarnya bersama Y/n .

Beberapa menit kemudian Y/n keluar dari kamar Draco dan sudah disuguhi pemandangan anak anak yang sedang mabok .

" Paula ? " panggil Y/n pada Paula yang sedang meneguk whiskey .
Dilihatnya juga Terence sedang menggendong
gadis dan membawanya ke kamarnya .

" Terence ? " ucap Y/n .

" Adrian ? " ucap Y/n .
Adrian meraih pinggang ramping Y/n , menariknya mendekat , hendak melahap bibir gadis itu , tetapi segera di hentikan oleh Y/n .

" Adrian ! sadar ! kau dibawah pengaruh minuman itu ! " ucap Y/n menjauhkan badannya dr badan Adrian .

" Ayolah Y/n " ucap Adrian tidak sadar menyentuhkan dahinya dengan dahi Y/n .

" Adrian ! " bentak Y/n mendorong kuat dada Adrian lalu berlari ke kamarnya .

✧ - 𝘁𝗵𝗲 𝗲𝗻𝗱 𝗼𝗳 𝘁𝗵𝗲 𝘁𝗵𝗶𝗿𝗱 𝘆𝗲𝗮𝗿 - ✧

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

the 𝗳𝗼𝘂𝗿𝘁𝗵 year will 𝗯𝗲𝗴𝗶𝗻 .

UR SMILE ; a. puceyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang