TD - 1

365 52 2
                                    

Perkenalkan, namaku Kim Dahyun, banyak orang yang mengatakan aku cantik. Ya… setelah kuperhatikan aku memang cukup cantik.  Aku cukup mahir dalam beberapa hal, kecuali olahraga, aku membenci olah raga lari, dan aku hampir tidak pernah renang karena aku tidak bisa berenang, itulah sebabnya aku sedikit pendek. Emh… mungkin memasak ada dalam daftar terakhir kemahiranku.

Kim Hanbin, namja itu hanya mendengus mendengar perkenalan yang selalu diulang oleh Dahyun. Lebih tepatnya Dahyun sengaja merekam suaranya di ponsel milik Hanbin dan setiap Hanbin berganti handphone, rekaman itu harus ada.

Dan hal itulah yang terjadi sekarang, saat Hanbin mengganti ponsel lamanya, ia harus mengecek satu- persatu file yang ada di kartu memorynya. Biasanya ia suka menghapus file-file lama, atau daftar lagu yang ia bosan. Saat mengecek setiap rekaman di ponselnya, ia menemukan rekaman itu dan ia harus waspada jika rekaman suara Dahyun tidak ada di ponsel barunya. Gadis itu akan merajuk dan pasti mengganggunya.

Hanbin melewati rekaman itu dan berganti ke list rekaman lainnya.

Can you tell me..
How can one miss what she’s never had..
How could I reminisce when there is no past..
How could I have memories of being happy with you boy..
Could someone tell me how can this be..
How could my mind pull up incidents..
Recall dates and times that never happened..
How could we celebrate a love that’s too late..
And how could I really mean the words I’m about to say..

Hanbin juga melewati rekaman itu lalu beralih ke rekaman selanjutnya, pada akhirnya ia melewati semua rekaman suara Dahyun. Ia mema’afkan rekaman itu karena Dahyun sangat baik dalam bernyanyi. Mungkin Hanbin bisa menjual rekaman itu suatu saat nanti ketika ia membutuhkannya.

Hanbin berfikir suara Dahyun pasti laku jika ia menjualnya, ia tersenyum… mengingat banyak sekali pemikirannya tentang Dahyun jika Dahyun berbuat nekat padanya. Ia akan mengancam Dahyun dengan menghapus rekaman suara itu dan menjualnya. Detik berikutnya ia terkekeh, ia harus berhenti memikirkan rencana jahatnya pada Dahyun.

Selanjutnya Hanbin mengatur panggilan cepatnya, dan tidak ada yang boleh tahu siapa panggilan cepat no-1 nya. Itu rahasianya… dan anehnya Dahyun juga tidak pernah mau tahu soal itu, mereka jarang sekali melakukan panggilan lewat telepon, Dahyun pasti menemuinya karena rumah mereka bersebelahan.

Setelah selesai mengotak-atik ponsel barunya. Hanbin meletakkan ponsel itu dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Selama seminggu ini hari-harinya begitu berat, ia sudah sampai di tingkat ke-3 Sekolah Menengah, namun ada tugas akhir di tingkat-2 yang belum ia selesaikan, masih ada pertandingan basket yang terakhir sebelum ia lengser dari team dan berkonsentrasi untuk masuk Universitas.

“HANBINIEEE!”

Hanbin menghela nafas ketika mendengar suara itu, ayolah.. ia ingin istirahat dan memejamkan matanya sebentar saja, kenapa dia datang?

“eoh! Apa kau sakit? Apa kau tidur?”

Kini gadis itu sudah ada dalam kamarnya, dia menutup perlahan pintu kamar Hanbin dan berjalan mendekati tempat tidurnya.

Hanbin membalik tubuhnya dan membelakangi gadis itu, ia sendiri yang memberikan kunci rumahnya dan juga kunci kamarnya pada gadis itu, jadi apapun yang terjadi ia tidak bisa menyesal jika gadis itu bisa kapan saja mengganggunya.

“ Apa kau sakit Kim Hanbin?” 

Suaranya yang kecil terdengar sangat lembut ketika dia bertanya dengan nada khawatirnya. Siapa lagi jika bukan gadis yang dari awal kita bahas, gadis itu adalah Kim Dahyun.

TETAPLAH DISAMPINGKU [ KHB X KDH ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang