Dahyun beberapa kali menutup wajahnya saat dia bercermin di kaca. Perasaannya tiba-tiba menjadi benar-benar aneh. Lebih aneh dari biasanya, dia berharap yang dia alami kemarin malam hanya sebuah bayangannya saja dan bukan kenyataan. Karena dia masih belum sanggup untuk berhadapan langsung dengan Hanbin.
Dahyun mengernyit membayangkan bagaimana ekspresi Hanbin saat bertemu dengannya nanti.
Hanbin adalah manusia kejam , benar-benar kejam karena hanya ada wajah datar yang Hanbin tunjukkan setelah apa yang dia lakukan. Semua itu adalah kebiasaan Hanbin dan Dahyun hafal akan hal itu.
Dahyun melipat kedua tangannya, lalu untuk apa dia merasa malu pada Hanbin jika nantinya namja itu akan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.
Benar, Dahyun tidak perlu merasa malu dan dia harus segera menetralkan perasaannya yang sungguh seperti cuaca buruk itu.
Dahyun membenahi poninya, membenahi seragamnya lalu meraih tas dan berlari kecil keluar rumah. Dahyun harus berangkat ke sekolah dengan cepat.
“ Hoah?” teriak Dahyun kaget.
Dahyun mengedipkan matanya berkali-kali lalu menekan dadanya. Dia segera memalingkaan wajahnya ketika mendapati Hanbin tengah berdiri di depan rumahnya.
“ Wae?” tanya Hanbin datar, seperti biasa.
Dahyun menghela nafas kasar, dia melengos lalu dengan cepat berbalik menatap Hanbin tajam.
'Apa-apaan dia, apa dia lupa dengan apa yang dia lakukan padaku tadi malam? Kenapa wajahnya seolah tak berdosa itu yang dia tunjukan.' - Dahyun
“ Tiii..dakk, aku hanya terkejut, karena tidak biasanya kau berangkat sepagi ini”
“ Kau yang terlalu bersemangat, bukankah kau yang berangkat 10 menit lebih awal pagi ini?”
Dahyun segera melirik jam tangannya, dia mendengus pelan. Kali ini memang dia yang terlalu pagi. Dahyun kembali menatap Hanbin tajam.
“ Kau mengikutiku Husby? Atau kau sengaja menungguku? “
“ Bukankah semua itu pekerjaanmu, dan kebiasaanmu”
Dahyun mendesis, dia sudah menduganya, Hanbin akan bersikap sebiasa mungkin dan melupakan kejadian kemarin malam.
Sebenarnya saat ini jantung Dahyun merasa seperti tidak normal setiap matanya tidak sengaja menatap bibir yang sudah mencium bibirnya kemarin malam.
Entah kenapa konsentrasi Dahyun menjadi buyar ketika bertemu pandang dengan Hanbin ataupun saat matanya tertuju pada bibir Hanbin.
“ Oh Tuhan….maafkan aku” ucap Dahyun lirih.
Hanbin terkekeh, dia tahu apa yang sedang dipikirkan yeoja aneh ini. Saat seperti ini adalah saat yang dia tunggu karena melihat Dahyun bersikap canggung dan kikuk di depannya sangat jarang terjadi.
Dahyun akan terlihat sangat lucu dan menggemaskan saat berbagai ekspresi kikuk dan bosannya itu dia keluarkan.
“ Kita berangkat sekarang!” ajak Hanbin.
Dahyun mengangguk pelan, dia membiarkan Hanbin berjalan lebih dulu, baru dia berjalan di belakangnya.
Namun tidak berlangsung lama ketika Hanbin tiba-tiba saja berhenti dan memaksa Dahyun untuk jalan di depannya.
Hal itu juga berlanjut di dalam bus, Sudah 2 hari ini Hanbin memilih untuk naik bus bersama Dahyun. Meskipun itu adalah hal yang bagus namun Dahyun benci jika perasaannya menjadi seperti permen warna-warni dengan berbagai rasa.
Sedangkan Hanbin meminta Dahyun untuk tetap ada di depannya. Dahyun sendiri merasa tidak nyaman karena dia tidak terbiasa dengan semua ini. Dahyun menjadi canggung, padahal dialah yang selama ini bersikap seenaknya pada Hanbin.
KAMU SEDANG MEMBACA
TETAPLAH DISAMPINGKU [ KHB X KDH ] ✔
Fanfiction" Tetaplah di sampingku " _KIM HANBIN_ . . " Kau tetap datang, itu artinya kau tetap mencintaiku... Nado saranghae... kau tahu jawaban itu tetap sama " _ LEE YERIM_ . . " Aku menyerah_ ... hanya itu yang ingin ku katakan, sudah saatnya aku menyerah...