TD - 22

217 55 10
                                    

*****

“Dia pembohong besar” Hanbin melempar bola basketnya.

Jungkook berhenti meneguk air mineralnya, dia beralih serius menatap Hanbin. Apa yang dimaksud sahabatnya ini? Apa tentang Dahyun?

“ Dia tidak pernah mengatakan siapa dia, dan bagaimana dia. Dia hanya terus memperhatikanku, berusaha keras untuk membuatku merasa bahagia, menyayangiku dan berusaha keras untuk menunjukkan bahwa banyak orang yang menyayangiku, berusaha keras membuatku melepas kesedihan dan kekecewaanku atas kematian kedua orang tuaku. Lalu dia akan menghindar ketika sesuatu tentangnya aku pertanyakan, seperti itulah Kim Dahyun selama ini”

“ Ini salahku, aku tidak pernah yakin bahwa dia tinggal karena dia memang benar-benar ingin tinggal di Seoul. Sebelumnya dia mengatakan dia benci berada lama di Seoul, sebenarnya aku tidak menyangka ketika mengetahui kenyataan bahwa dia tinggal karena aku yang memintanya. Saat itu … karena kesedihanku, aku memintanya untuk tinggal karena hanya dengannya aku menceritakan keadaanku, aku merasa dia perlu untuk tinggal disampingku tanpa berfikir dimana dia harus tinggal selama di Seoul, aku juga tidak tahu ternyata dia mengalami banyak kesulitan karena dia memutuskan untuk tinggal karena permintaanku, dia menyembunyikannya dariku, dan sedikitpun aku tidak bisa mendapatkan kebenarannya, apa aku benar-benar buruk?”

Jungkook terdiam, bahkan ini adalah pertama kalinya dia mendengar Hanbin mengatakan bagaimana perasaannya. Dia juga tidak tahu bahwa Dahyun yang tidak bisa hidup tanpa kecerewetan dan keceriaannya itu telah melakukan hal tak terduga seperti itu, sangat pandai menyimpan apa yang dia alami di depan teman-temannya.

“ Kau tahu ini sejak lama?” tanya Jungkook.

“  Aku terlalu nyaman untuk bersamanya, aku membiarkan ini mengalir sesuai rencananya, aku tidak lagi berfikir dan mencari tahu tentangnya, aku terlalu suka dan membuatnya terus berusaha keras dalam usahanya untuk membuatku tertawa, aku terlalu egois dan pada akhirnya aku merasa bersalah setelah tahu kenyataan tentangnya”

“ Apa guru asing itu yang mengatakannya?”

“ Dia mengenal Dahyun lebih lama dari pada aku.”

“ Sudah kuduga dia yang mengusik ketenanganmu, kau jadi sering terlihat kacau karena Dahyun terlihat dekat dengannya”

Tebakan Jungkook memang benar, Hanbin tidak biasa melihat Dahyun berdekatan dengan namja lain selain orang-orang yang dikenalnya, karena mendekati seorang Dahyun adalah hal berbahaya bagi namja-namja lain yang menginginkannya.

Namun kali ini Hanbin juga tengah dipusingkan dengan kedatangan Yeri yang menuntutnya harus mengabaikan Dahyun ditengah perasaannya yang juga kacau karena Dahyun.

Hanbin menghela nafas kasar, dia mendongak, meniup udara di depannya.

“  Kau tahu, aku merasa bangga karena mendengar langsung darimu, aku begitu bersemangat untuk mengatakan apa saja keprihatinanku pada mu, sekarang katakana padaku, apa yang kau inginkan ?”

Jungkook meraih pundak Hanbin dan menatapnya serius, matanya melebar berusaha meyakinkan Hanbin bahwa dia memang orang yang tepat untuk dimintai pendapat.

Hanbin menatapnya datar dan ingin tertawa karena sikap Jungkook yang selalu berlebihan.

“ Kau ingin bersamanya? Kau mencintainya? Katakan padaku!”

Hanbin mengangkat sebelah alisnya, “ Kau terlalu bersemangat”

Jungkook menunduk, dia melepaskan tangannya yang memegang pundak Hanbin. Jungkook sadar dia memang terlalu bersemangat, kenapa dia selalu bersemangat untuk hubungan kedua sahabat anehnya itu?

TETAPLAH DISAMPINGKU [ KHB X KDH ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang