TD - 23

226 58 19
                                    

Hanbin menghela nafas ketika mendapati Dahyun tengah meringkuk di bangkunya. Lagi-lagi gadis itu menghabiskan waktu istirahatnya dengan tidur di kelas. Dan Hanbin yakin bahkan Jungkook tidak akan berani mengganggu tidurnya.

Hanbin berdiri tepat di sebelah Dahyun, tangannya bergerak usil untuk memainkan kepala Dahyun, Hanbin menggerakkan kedua jarinya seperti langkah kaki mengelilingi kepala Dahyun.

Dahyun merasakan sesuatu di kepalanya, tanpa mendongak terlebih dulu, tangan kanannya perlahan terangkat dan menangkap sesuatu yang mengganggu kepalanya. Setelah itu barulah Dahyun mendongak, dia menggenggam erat sesuatu yang ternyata jari tangan seseorang, lalu menatap tajam pemiliknya.

“ Husby?” Dahyun melepaskan genggamannya.

“ Kau tidur di kelas lagi”

“ Eoh..aku mengantuk, jangan ganggu aku, masih ada 20 menit untukku melanjutkan tidur.” 

Dahyun menguap dan kembali meletakkan kepalanya di atas meja. Tapi Hanbin menahannya dan mendongakkan kepala Dahyun kembali.

“ Waee???? “ rengek Dahyun.

“ Kau belum memutuskan dimana kau akan kuliah? “

Dahyun membuka matanya, dia menatap Hanbin yang juga menatapnya, tatapan Hanbin menuntut jawaban dari Dahyun.

Dahyun menggeleng pelan dan kembali menguap, dia mengedipkan matanya berkali-kali, bermaksud merayu Hanbin agar membiarkannya  kembali tudur.

“ Apa yang kau rencanakan?” Tanya Hanbin.

Dahyun mendelik, dia menegakkan tubuhnya dan menatap Hanbin intens.

“ Kau bersikap aneh Husby, kenapa kau mulai memperhatikan aku?  Apa kau memerlukan bantuanku?” Dahyun memicingkan matanya.

Hanbin mendengus, dia membalas tatapan Dahyun dengan ekspresi dinginnya.

Hanbin mengeluarkan minuman kopi instan dari sakunya dan meletakkannya di meja Dahyun.

“ Minumlah, jangan tidur di kelas lagi”

Dahyun terkikik, dia mengambil minuman itu dan meletakkannya di pipi. Dahyun bersemu merah setelah sadar beberapa tindakan aneh Hanbin akhir-akhir ini.

Dahyun mengulang memorinya saat dia membalas ciuman Hanbin meskipun ciuman itu terkesan bukan apa-apa bagi Hanbin. Selanjutnya Dahyun terdiam, dia menatap punggung Hanbin sendu.

Dahyun menunduk ketika mengingat apa yang dia putuskan akhir-akhir ini. Sungguh jika mengingat hal itu Dahyun tidak bisa harus menjadi ceria sedangkan suasana hati dia sangatlah buruk.

Cukup lama Dahyun dan Hanbin saling terdiam. Dahyun menghabiskan minumannya dan Hanbin hanya menatap tulisan berjejer di bukunya.

Lagi-lagi Dahyun mengalihkan pembicaraan, itu selalu terjadi ketika Hanbin memulai untuk menanyainya. Benar-benar menyebalkan.

Ditambah pernyataan Yeri yang saat ini juga mengganggu isi kepala Hanbin.

Hanbin tidak tahu harus bagaimana ketika Yeri sudah mengatakannya kepada Ayahnya. Sementara Hanbin tahu akan kearah mana nantinya hubungan mereka itu. Hanbin mengingat siapa dirinya dan siapa keluarga Yeri. Hanbin juga tidak bisa mengabaikan Yeri begitu saja dengan permintaan yang Yeri ungkapkan secara langsung kepada Ayahnya.

Hanbin melirik Dahyun saat merasakan pergerakan darinya. Dahyub beralih dan berdiri disamping jendela kelas. Dahyun juga memainkan minuman kalengnya dan sesekali meneguknya.

Dahyun mengumpat kecil ketika isi dari minumannga habis tapi dia terus menuangnya. Hanbin terkekeh pelan, Dahyun selalu bertingkah lucu, bahkan tanpa dirinya sadari.

TETAPLAH DISAMPINGKU [ KHB X KDH ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang