TD - 12

216 51 6
                                    

Dahyun terdiam, apa yang ia lihat kali ini adalah hal yang ia harapkan hanya ada di dalam mimpinya. Namun setelah ia melihat sepatu yang ia pakai, ia sadar jika ia tidak sedang bermimpi dan ia harus segera berangkat ke sekolah.

Rasanya baru beberapa bulan lalu Yeri kembali ke tempat studynya, tapi kenapa saat ini dia ada di depannya. Yeri tengah tersenyum manis dan berdiri di depan Dahyun.

Apa Yeri tidur di depan rumahnya semalam? Itu yang terlintas di otak Dahyun.

“ Annyeong Kim Dahyun” sapa Yeri lembut, wajahnya benar-benar ceria dan cantik pagi ini.

“ Ah..A..Annyeong Lee Yerim” balas Dahyun kaku.

“ Lama tidak berjumpa, apa kau terkejut?”

“ Ne” jawab Dahyun seadanya.

“ Apa Hanbin sudah berangkat ke sekolah?”

Dahyun spontan menoleh ke arah rumah Hanbin, melihat motornya yang masih terparkir itu artinya Hanbin masih belum berangkat ke sekolah.

“ Dia tidak mungkin berangkat lebih pagi dariku, aku harus naik bis sedangkan dia naik motor, mungkin jika sampai di sekolah dia yang lebih dulu, kau mau menemuinya?”

Yeri mengangguk semangat, dia melambaikan tangannya dan berlari kecil menuju rumah Hanbin.

Dahyun mendengus, ia menghela nafas panjang, lalu menggelengkan kepalanya pelan

“ Dia kembali secepat ini? “

Dahyun mengangkat pundaknya lalu memutuskan untuk segera ke halte.

.

.

Dahyun memperlambat langkahnya ketika melihat ada seseorang yang asing di tempat itu. Dia berulang kali mengedipkan matanya ketika melihat secara dekat siapa yang kini tengah duduk di depan halte itu.

“ Husby?” gumam Dahyun pelan namun jelas terdengar oleh Hanbin, terbukti karena Hanbin menoleh ke arah Dahyun, ya seseorang itu adalah Kim Hanbin.

Dahyun mendekat dan duduk di sebelah Hanbin.

“ Ahh…aku rasa aku memang belum bangun tidur” ucap Dahyun lirih, dia memukul kepalanya pelan.

Tidak lama kemudian Dahyun melihat busnya sudah datang, dia melihat Hanbin yang berjalan lebih dulu untuk masuk ke dalam bus, Dahyun segera berlari kecil menyusulnya. Dia takut tertinggal busnya.

Dahyun berhenti ketika Hanbin berhenti di pintu bus dan meraih tangan Dahyun untuk lebih mudah naik ke dalam bus.

Dahyun sempat membatu dan melongo. Dia meraskan tangannya bersentuhan dengan Hanbin, itu artinya dia sedang tidak bermimpi.

“Heooll…aku pikir aku memang sedang bermimpi”

Dahyun mendengus pelan, ia bergumam dan duduk di barisan paling belakang bersama Hanbin.

“ Jangan berlebihan, aku memang tidak memakai motor hari ini” jelas Hanbin.

Seharusnya Hanbin mengatakan itu sejak dari halte.

Dahyun mengangguk dan membentuk huruf O pada bibirnya. Dia tersenyum dan mengambil nafas dalam. Detik selanjutnya dia ingat dengan siapa yang dia jumpai tadi.

“ Ah..Husby? Hanbinnie, apa kau tidak tahu.....” Dahyun menggantung kalimatnya ketika bertemu pandang dengan Hanbin.

Dahyun duduk tepat di sebelah Hanbin, dengan posisi Hanbin menoleh kearahnya seperti ini membuat jantung Dahyun kembali tidak normal.

TETAPLAH DISAMPINGKU [ KHB X KDH ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang