TD - 20

208 53 19
                                    

Hanbin mendrable bola dan melemparnya ke dalam ring. Jungkook segera merebutnya dan melakukan hal yang sama seperti Hanbin, tapi sayangnya angka yang dicetak Jungkook lebih tinggi dari Hanbin.

Jungkook tertawa ketika melihat Hanbin menjatuhkan tubuhnya dan merasakan hangatnya lapangan basket sore ini.

“Sangat menyenangkan ketika bermain denganmu yang sedang kacau seperti ini, Aku bisa mengalahkanmu dengan mudah”

Jungkook menyusul Hanbin melentangkan tubuhnya. Dia mengatur nafasnya dan menikmati langit cerah sore ini.

“Huhhhh…” Hanbin membuang nafas.

“ Sekolah terasa sepi hari ini karena tidak ada Dahyun, aku merindukannya…apa kau tidak merindukannya?”

Hanbin masih diam, hari ini bahkan dia tidak tahu kenapa Dahyun tidak masuk ke sekolah, padahal tadi malam ia masih bisa melihat senyum Dahyun yang di paksakan agar terlihat baik-baik saja.

Jungkook melirik Hanbin, sahabatnya itu seperti sedang memikirkan sesuatu dan Jungkook pikir pasti Hanbin sedang berfikir kenapa Dahyun tidak masuk sekolah tanpa sepengetahuannya. Hanbin juga terlihat gelisah sampai jam terakhir pelajaran karena Dahyun tidak ada di bangkunya. Itu artinya Dahyun sedang menyembunyikan sesuatu dari Hanbin.

“ Ya….Tuhan…bolekah aku meminta sesuatu padaMu? Aku ingin temanku ini segera mengakui perasaannya.”

BLUK..

Sebuah handuk mendarat tepat menutupi wajah Jungkook, Hanbin lah yang melemparnya.

Jungkook tertawa melihat Hanbin bangkit dan berlari mengambil bola basketnya. Hanbin melemparnya ke dalam ring namun gagal.

Jungkook kembali melempar handuk Hanbin.

“Kau sudah menentukan di universitas mana kau akan kuliah? “

“ Sama seperti yang kau pilih”

“ Woah…terlihat sekali kau tidak bisa berpisah dariku”

“ Jangan terlalu percaya diri”

“ Haaha ayolah…Kita bertiga akan kembali bertemu…Tuhan memang merencanakan itu untuk kita”

Jungkook berhamburan memeluk Hanbin, namun Hanbin menghindarinya, membuat Jungkook terjungkir ke bawah. Hanbin terkekeh lalu membantunya berdiri, namun bukan Jungkook jika dia tidak membalas perbuatan Hanbin. Dia menarik Hanbin sampai namja itu juga ikut terjungkir.

“ itulah..teman, hahaha” tawa Jungkool lebar.

Hanbin tersenyum, dia mendongak menatap langit sore lalu memejamkan matanya. Ia juga berharap sama seperti yang Jungkook katakan. Meskipun ragu, namun ia tahu kebiasaan Dahyun adalah mengikutinya, dan Dahyun pasti akan mengambil jurusan dan universitas yang sama untuk terus bersamanya. Seperti itulah Dahyun dan semoga masih seperti itu.

.

.

Dahyun mendapat tatapan aneh dari kedua namja yang akhir akhir ini menjadi akrab. Siapa lagi jika bukan Jungkook dan Haechan. Kedua namja itu tengah terdiam namun masih dengan tatapan aneh mereka.

“Wae?” tanya Dahyun gerah.

“ Apa kau sakit noona?” tanya Haechan.

“ Apa kau bolos sekolah?” tanya Jungkook.

Dahyun mendengus, ia meminum sisa kopi di cangkirnya lalu berdecak pinggang.

“ Seharusnya Husby yang bertanya padaku, bukan kalian berdua…kalian tidak boleh bertanya seperti itu lebih dulu dari Husby” protes Dahyun.

TETAPLAH DISAMPINGKU [ KHB X KDH ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang