TD - 2

231 55 3
                                    

Dahyun melempar tasnya, dan bunyi yang cukup keras mengundang perhatian beberapa murid untuk melihatnya. Detik berikutnya mereka sibuk dengan kegiatan pagi mereka masing-masing. Dahyun menghempaskan tubuhnya kasar di kursi kecil itu. Lalu mengeluarkan seluruh isi tasnya. Ia ingat jika ia mempunyai snack di tasnya. Itulah sebabnya ia mengeluarkan isi tasnya.

Kegiatannya terhenti ketika sebuah tangan meletakkan satu plastik berisi roti dan kotak susu dari arah belakang bangkunya. Dahyun tahu itu adalah plastik yang sama seperti yang ditunjukkan Hanbin padanya.

“ Kau memberikan sarapanmu padaku Husby?” tanya Dahyun excited ketika Hanbin berhasil mengebaskan tubuhnya pada kursi yang berada tepat di depan bangkunya.

“ Aku sudah memakannya, itu sisanya, jangan terlalu percaya diri” Jawab Hanbin tanpa sedikitpun menoleh ke belakang.

Dahyun mendesis kecil, namun detik berikutnya ia tersenyum. Bahkan hal kecil yang dilakukan Hanbin padanya bisa membuatnya bahagia. Kenapa ia bisa seperti ini pada Hanbin? Ia seperti benar-benar dimabuk cinta oleh Kim Hanbin.

“ Gomawo…” ucapnya lirih dan ia tahu ia tidak akan mendapat jawaban dari Hanbin.

'Seperti ini saja sudah cukup membuatku bahagia, tetaplah jadi Hanbin yang kukenal.'

*

*

*

Ini yang dibenci Dahyun ketika ia melihat gladi resik sebelum pertandingan tahunan dimulai. Para murid perempuan pasti memenuhi Gymnasium dan melihat gladi resik team kebanggan sekolah mereka. Yang membuat Dahyun risih adalah ketika mereka meneriakkan nama Hanbin dengan keras. Dahyun rasanya ingin menarik rambut mereka dan menyeret mereka untuk keluar dari tempat itu saat itu juga. Ouchh dia akan seperti monster jika seperti itu.

“ Tidak-tidak… aku terlalu cantik untuk berbuat seperti itu”

Dahyun memukul kepalanya, lalu membenahi poninya, ia meniupnya beberapa kali sambil sesekali melirik jengah kepada gadis-gadis di sekelilingnya.

“ Seharusnya aku menjadi Cheerleader di bawah sana! Aihhhh…. mereka sangat berisik dan centil” gerutunya.

“ Mungkin kau kalah tinggi dengan mereka”

Dahyun menatap tajam pemilik suara itu, ayolah… ia tidak terlalu pendek, hanya ada yang lebih tinggi darinya sehingga ia tergeser untuk menjadi anggota Cheerleader .

“ Jangan memulai permusuhan denganku, Lee Haechan!”

Laki-laki bernama Lee Haechan itu merebut minuman gingseng yang sedang disesap Dahyun, dan tentu mendapat perlawanan dari Dahyun.

“ Hya!”

“ Eumm… kenapa rasanya lebih enak dari yang kubeli kemarin? Apa karena ini sisamu?”

Haechan meminum sisa minuman gingseng milik Dahyun. Membuat Dahyun melengos, tidak ingin meladeni Haechan lagi.

“ Apa kau terlalu buruk, sehingga tidak bisa bergabung dengan mereka?”

Dahyun menunjuk team kebanggan sekolah dan melirik Haechan sekilas.

“ Hemhh… itu melelahkan, bisa-bisa gadis-gadis di sekolah ini berganti mengejarku karena aku mempunyai pesona yang lebih kuat dari pada Kim Hanbin, kau juga pasti akan mengejarku, bukan kah begitu Kim Dahyun?”

Dahyun mendesis pelan, kenapa namja di sebelahnya ini begitu percaya diri? Ia berani menjamin bahwa pesona Hanbin tidak bisa dikalahkan oleh Haechan sekalipun.

“ Apa kau ingin ke rumahku akhir minggu ini?”

Haechan melipat bungkus sachet minuman gingsengnya. Lalu memberikannya pada Dahyun.

TETAPLAH DISAMPINGKU [ KHB X KDH ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang