part 5

4.8K 335 0
                                    

*Bayangin ajah Devan tuh yang kayak di mulmed🙂 aku sukak banget foto itu hehe😓

Sebuah mobil sedan mulai memasuki garasi. Mereka adalah kedua saudara yang baru saja keluar. Terlihat wajah melelahkan dari Nabila dan Nisa. Hari senin benar benar menguras tenaga.

"Assalaamu'alaikum." Ucap keduanya.

"Wa'alaikumus salaam." Jawab bunda yang berada di dapur.

"Bun mau langsung ke kamar yah. Aku capek banget." Nisa ijin ke bunda. Bahkan tidak menunggu ibu nya menjawab ia langsung menaiki tangga dengan sisa tenaga nya. Ingin rasanya Nisa terbang saja supaya cepat sampai ke atas.

"Iyaa. Istirahat dulu ajah." Balas bunda terdengar sampai lantai atas. Nabila memejamkan matanya sebentar. Setelahnya ia langsung pergi ke kamar juga. Lihatlah adeknya sudah sampai ke atas sedangkan dia masih di anak tangga pertama. Hufftt capek sekali.

Setibanya di kamar, Nabila mendudukan dirinya di kursi belajarnya. Tas sekolah ia letakkan di atas meja belajar. Nabila memanjangkan kakinya yang sedikit sakit akibat terlalu lama di dalam mobil. Hari yang sangat melelahkan.

Belum lama beristirahat Nabila langsung membersihkan dirinya. Ia tidak mungkin berlama lama di dalam kamar. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan terutama membantu pekerjaan bunda. Ayah nya tidak ada rumah karena setiap bekerja selalu pulang malam.

Nabila membersihkan diri 18 menit. Ia keluar sudah berganti pakaian dan juga wajahnya kembali segar seperti tadi pagi sebelum berangkat ke sekolah. Nabila sudah melaksanakan shalat dzuhur dari tadi sewaktu di sekolah. Memang harus seperti itu agar tidak menjadi kebiasaan sering menunda waktu shalat. Begitu pun Nisa melaksanakan nya juga di sekolah.

"Bunda pasti lagi nyiapin makanan." Monolognya. Ia membuka pintu kamarnya dan tidak lupa menutup nya kembali. Sebelum turun kebawah, Nabila mengecek Nisa di kamarnya. Semoga saja anak itu sudah berada di bawah.

Ceklek

"Astagfirullah dek dek. Bukannya bersih bersih terus makan siang eh ini malah ketiduran." Nabila mendekati Nisa yang tertidur nyenyak. Masih dengan pakaian sekolahnya. Tas nya ia simpan di samping. Terlihat jelas kelelahan di wajahnya. Nabila jadi tidak tega membangunkan. "Kalau ayah pasti langsung di bangunin. Udah deh aku biarin ajah Nisa tidur lagipula ini jam tidur siang. Tapi kan adek belum makan. Gimana ya?" Tanya Nabila sambil berpikir.

"Ok aku nggak usah bangunin. Kasihan kalau di bangunin mana masih kelelahan." Putus Nabila setelah sepersekian detik berfikir.

Sebelum keluar, ia melepaskan dulu sepatu yang ternyata masih terpakai di kaki adiknya. Melepas secara perlahan agar adiknya tidak terganggu apalagi terbangun.

"Udah beres. Aku ke bawah sekarang." Katanya lalu mengunci pintu kamar Nisa ketika sudah berada di depan kamar.

"Adek mu mana kak kok belum turun?" Heran bunda pasalnya beliau hanya melihat anak pertamanya menuju meja makan.

"Tiba tiba ketiduran bun. Nggak usah dibangunin yah Nisa pasti capek banget. Besok besok aku nggak bakal suruh tunggu lagi deh. Nanti bunda ajah yang jemput." Ucap Nabila merasa bersalah. Yah mau bagaimanapun ini semua kesalahannya.

"Udah nggak usah sedih. Ayo kita makan dulu. Si adek nanti sebentar tunggu dia bangun." Ujar bunda mengelus punggung Nabila. Setelah itu kembali ke tempat duduknya karena keduanya mau makan. "Kakak baca doa yah." Nabila mengangguk lalu mulai membaca doa.

***

Ting

Handphone diatas nakas kamar Nabila bergetar. Tapi sayang pemilik handphone tersebut sedang ada di bawah membantu sang bunda mengerjakan pekerjaan dapur. Bukan hanya sekali, sudah lebih 3 kali sepertinya handphone itu bergetar.

Cinta Untuk Nabila (SELESAI✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang