part 4

4.5K 335 2
                                    

*Bayangin ajah yang di mulmed itu Nabila🙂*

Upacara bendera sudah selesai 3 menit yang lalu. Di kelas IPA 2 tinggal menunggu pak Wisnu masuk untuk mengajar pelajaran matematika.

"Kalau anak barunya masuk di kelas sini bakal duduk sama siapa yah?" Nadia tiba tiba bertanya random membuat Nabila menoleh ke samping.

"Belum tentu juga masuk kelas kita." Timpal Nabila begitu yakin.

"Kalau masuk gimana? Mungkin dia bakal ________

"Assalaamu'alaikum anak anak."

"Wa'alaikumus salaam pak."

Nadia cemberut karena ucapannya dipotong oleh kehadiran pak Wisnu. "Sabar sabar nggak usah marah. Mau bagaimanapun pak Wisnu juga orang tua." Kata Nabila sambil mengelus punggung Nadia.

"Au ah sebal."

"Yang diluar silahkan masuk." Instruksi pak Wisnu langsung membuat satu kelas saling menatap teman duduknya. Isi pikiran mereka sudah pasti anak baru itu yang bakal masuk.

Langkah kaki seseorang mulai terdengar akan memasuki kelas. Ketika sudah di berada disamping pak Wisnu, cowok itu berdiam sebentar.

"Itukan aku bilang juga apa. Masuk kelas kita kan." Kata Nadia pelan pada Nabila. Yang diajak bicara menatap cowok di depan lalu kemudian menunduk. Begitulah Nabila. Pandangannya sering kebawah.

"Cocok tuh buat gw." Ucap Saskia terlihat percaya diri. Ia terus menatap tanpa henti pangeran di depan sana. Kalau kata dia sih begitu pangeran.

"Ayo perkenalkan diri kamu." Pak Wisnu menepuk punggung nya.

"Baik pak." Jawab nya. Ia maju selangkah di depan kemudian mulai memperkenalkan diri. "Assalamualaikum perkenalkan nama saya Muhammad Devano Ardiansyah panggil ajah Devan. Sekian terima kasih." Singkat, padat dan jelas. Devan hanya memperkenalkan namanya saja.

"Devan? Pernah dengar tapi_____ udahlah nggak perlu dipikirin." Batin Nabila. Ia sengaja menulis di buku nya agar pandangannya tetap ke bawah. Walaupun kerjaannya kadang hanya mencoret coret atau menulis nama adiknya. Sangat kurang kerjaan mungkin bagi kalian.

"Ada yang mau ditanyakan?" Pak Wisnu menatap satu persatu anak muridnya.

Saskia yang mendengar ucapan pak Wisnu langsung saja mengangkat tangannya. "Saya pak."

"Iya Saskia kamu mau nanya apa ke Devan?"

"Van id line lo berapa?"

Wooo

Nggak bermutu banget tuh pertanyaan

Dasar! Liat cowok bening langsung gercep

"Sudah sudah jangan pada ribut." Lerai pak Wisnu. Pandangannya lalu  berpindah di tempat duduk Saskia. "Pertanyaan kamu itu nanti sebentar saja karena itu sangat tidak penting."

"Nah betul tuh pak." Timpal Akbar. Salah satu cowok yang tidak suka dengan Saskia.

"Syirik bilang ajah." Cewek itu mengacungkan jari tengah nya pada Akbar.

"Nggak guna." Balas Akbar.

Pak Wisnu memperhatikan setiap kursi yang ada di depannya. Ia masih mencari tempat duduk untuk anak baru yang menjadi murid nya ini. Beliau adalah wali kelas IPA 2. Setelah mengelilingkan matanya akhirnya pak Wisnu mendapatkan tempat yang cocok.

Cinta Untuk Nabila (SELESAI✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang