part 9

3.6K 300 2
                                    

"Memaafkan adalah kemenangan TERBAIK"

Ali bin Abi Thalib

💚💚💚

Nabila sekarang sedang duduk di depan cermin. Ia tersenyum pada dirinya sendiri. Kedua matanya sudah seperti biasanya. Tidak ada tanda tanda jika dia habis menangis pas tadi ketika pulang sekolah.

"Alhamdulilah udah siap juga akhirnya." Monolognya lalu berdiri untuk mengambil sling bag yang sudah di siapkan diatas kasur. Malam ini Nabila akan pergi ke sebuah toko dan insyaAllah akan singgah di minimarket juga.

Nabila keluar dari dalam kamar. Ia melihat pintu kamar adeknya sebelum turun ke bawah. Nabila tau kalau sekarang Nisa sedang belajar jadi dia tidak akan mengganggu.

"Ayah bunda." Panggil Nabila membuat kedua orang tuanya menoleh.

"Sayang udah baikan sekarang?" Tanya bunda terlihat jelas raut khawatir di wajahnya. Oh ayolah ibu mana yang akan biasa saja jika mendengar anaknya di bully ketika di sekolah. Sampai menangis dan ketakutan.

"Kakak mau kemana rapi rapi begini?" Ayah ikut bertanya. Beliau sudah tau maka dari itu ia ingin agar pihak sekolah bisa tegas. Ayah mana coba yang tidak marah jika melihat anak nya menangis.

Nabila duduk terlebih dahulu. "Aku udah nggakpapa kok bun." Katanya menatap bunda. "Aku ijin mau keluar yah." Tambah Nabila beralih menatap ayahnya.

"Mau kemana? Ini udah malam kak." Ucap ayah tegas. Istrinya mengangguk membenarkan ucapan sang suami.

"Aku mau ke toko beli hadiah buat Nadia. Besok dia ulang tahun. Yah bun." Nabila menatap dengan puppy eyes keduanya. Dalam hati berdoa semoga di ijinkan. Jika membeli besok mana sempat.

Hening. Pasangan suami istri itu malah saling menatap.

"Yasudah ayah ijinin tapi jangan kelamaan keluarnya. Bahaya."

"Gimana kalau mang Deni yang anterin?" Usul bunda.

"Boleh." Jawabnya. "Kalau gitu aku pergi sekarang." Nabila menyalim tangan ayah kemudian bundanya. "Assalaamu'alaikum."

"Wa'alaikumus salaam."

***

Sekarang Nabila sedang berada di perjalanan. Ia diantar mang Deni atas usul dari bundanya.

"Ke toko kan nak?" Tanya mang Deni sekali lagi.

"Iya mang." Jawab Nabila sambil tersenyum hangat.

20 menit menempuh perjalanan, akhirnya mobil sedan itu mulai memasuki area parkir toko.

"Nak, Mang Deni tunggu di dalam mobil saja ya." Katanya sekalian beristirahat sebentar.

"Ok."

Nabila keluar dan langsung masuk ke dalam. "Banyak banget." Kagumnya karena ketika masuk sudah melihat banyak orang berlalu lalang. Tanpa pikir panjang Nabila langsung melanjutkan jalannya untuk mencari gamis yang akan di belinya.

Setelah berkeliling keliling dan kalian tau lah yang namanya perempuan kalau udah beli barang seperti pakaian, skincare pasti butuh waktu yang lama. Akhirnya Nabila sudah mendapatkan gamis yang pas untuk sahabatnya itu.

Cinta Untuk Nabila (SELESAI✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang