XXVII

2.1K 152 41
                                        

.
.
.
.
.

Seperti hari biasa, Yoongi mengantar anaknya menuju ke sekolah. Ini sudah hampir 2 minggu Jungkook memasuki taman kanak-kanak dan memiliki cukup banyak teman yang dekat. Sesekali ia mengobrol dengan orang tua anak lain saat menjemput sang anak.

Beberapa dari mereka ada yang sudah tidak lengkap orang tuanya. Seperti ibu dari Woosik yang meninggal 2 tahun lalu akibat sakit jantung. Tuan Lee, ayah darinya bercerita bagaimana caranya ia membesarkan anaknya disamping ia juga bekerja. Awal-awal anaknya banyak menangis, tapi beliau sangat bersyukur karena anak itu tak menanyakan lagi ibunya. Rencananya Tuan Lee akan menikah kembali.

Mengingat kembali masa lalu, Yoongi malah merasa bersalah. Jungkook termasuk anak yang beruntung karena masih memiliki orang tua lengkap walaupun ia sendiri tak tahu.

"Apakah anda wali dari Jungkook?" Tanya seorang guru yang membuyarkan lamunan Yoongi.

"Oh, ya? Ada apa pak?"

"Begini pak, kayaknya anak bapak demam. Badannya panas, wajahnya juga agak merah."

"Anak saya sakit? Saya bisa bawa pulang sekarang?" Tanyanya. Ia menilik ke tangan untuk melihat jam, masih menunjukkan pukul 9.

"Iya pak, baiknya di bawa pulang dulu. Takutnya nanti malah parah,"

Yoongi mengangguk. Ia pamit kepada teman mengobrol tadi dan masuk mengikuti guru itu. Dia melihat Jungkook yang memang terlihat kurang sehat padahal pagi tadi ia baik-baik saja.

"Sayang, pulang yuk?" Ajak Yoongi.

Jungkook hanya menganggukinya saja dan naik ke gendongan ayahnya. Teman-temannya banyak yang bertanya kemana ia akan pergi dan sang guru berkata jika Jungkook harus pulang karena sakit.

"Kookie cepet sembuh yaaa!!!" Ucap salah satu teman Jungkook. Anak Min Yoongi itu mengangguk dan bersandar di bahu ayahnya.

Setelah berpamitan, Yoongi membawa anaknya ke klinik dulu agar ia mendapat obat. Jika tak segera diobati takutnya nanti malah parah. Yoongi menghela nafas lega saat mendengar anaknya hanya demam biasa. Mereka kembali pulang ke rumah.

Hoseok yang tengah membereskan rumah terkejut melihat kedatangan anaknya dan Yoongi. Ini baru jam segini mengapa mereka sudah pulang? Pikirnya.

"Kok udah pulang?" Tanya Hoseok.

"Jungkook demam. Badannya tadi panas tapi aku udah ke klinik tadi." Ujar Yoongi.

Hoseok mengambil alih sang anak dan menyentuh dahinya, benar panas sekali. Ia buru-buru membawa anaknya ke kamar dan membaringkannya setelah melepas tas dan sepatunya. Diikuti oleh Min Yoongi dari belakang yang ikut masuk dan duduk di sisi kasur lain.

"Kookie minum obat dulu ya sayang," ujar Hoseok.

Jungkook menggeleng dan malah menangis disana. Kedua ayahnya terkejut karena ia tak pernah menangis kencang seperti ini walaupun ia sakit.

"Kenapa nangis hm?" Tanya Yoongi. Ia naik ke kasur dan mengusap pipi anaknya.

"Ga boleh nangis lagi, minum obat dulu yuk nanti kalo udah sembuh kita jalan-jalan."

"Ndak mau...!!!"

"Terus mau apa?"

Jungkook menggelengkan kepalanya.

"Sayang, nggak boleh nangis. Kalo nangis nanti nggak papa ijinin tidur sama daddy lagi."

Bukannya diam, tangisan Jungkook malah semakin kencangㅡmembuat Yoongi maupun Hoseok kewalahan.

Old Love Story[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang