XXV

1.1K 135 13
                                    

.
.
.
.
.
.

Yoongi membuka matanya setelah dibangunkan oleh Hoseok. Ia menatap sang pemilik rumah yang tengah tersenyum kepadanya.

"Ayo bangun, kita sarapan." Ucapnya. Yoongi mengusap kedua matanya dan menatap ke sekitarnya. Sudah pagi ternyata, dan dimana Jungkook?

"Jungkook dimana?" Tanyanya.

"Udah di ruang makan. Dia nunggu kamu." Ucapnya.

Yoongi menganggukkan kepalanya, ia membiarkan si Jung keluar terlebih dahulu sementara dirinya pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Setelah itu ia keluar dari kamar si Hoseok dan ikut bergabung dengan mereka.

"Daddy! Hari ini Kookie mau sekolah sama om Namu aja. Jadi daddy di rumah aja sama papa." Ucapnya. Ia tersenyum lebar kepada si Min yang baru saja duduk di sampingnya.

"Nggak mau sama daddy?"

Jungkook menggeleng, "Kata papa daddy masih sakit. Jadi ndak boleh pergi-pergi dulu. Nanti siang Kookie mau main sama daddy."

Yoongi segera menganggukkan kepalanya. Keempat orang tersebut sarapan bersama dan sesekali Namjoon menggoda Hoseok dan Yoongi. Entah apa maksudnya tapi Kim Namjoon hanya ingin melihat keduanya tak terlihat canggung padahal dirinya sudah bisa menerima Yoongi.

Niat Namjoon ingin mengantar Jungkook juga tak lebih karena ia ingin membiarkan keduanya berdua saja di rumah. Ia tak perlu khawatir jika keduanya melakukan apa-apa karena kalau memang sampai mereka melakukan yang iya-iya, Namjoon akan membawa Jungkook pergi dari mereka.

"Inget ya, jangan macem-macem selama gue nggak ada." Ucap Namjoon sebelum ia mengajak Jungkook berangkat. Dirinya terkekeh pelan dan segera menggendong keponakan tersayangnya setelah si Min kecil berpamitan kepada Yoongi dan Hoseok.

Kim Hoseok sendiri ikut mengantar mereka sampai di depan lalu kembali masuk setelah mereka pergi. Ia melihat Min Yoongi yang membereskan piring-piring bekas tempat mereka sarapan dan mencucinya di wastafel. Hoseok langsung menghampirinya dan menghentikan tangan Yoongi dengan cara memegang lengannya.

"Kamu istirahat aja. Pasti masih pusing kan?" Ujarnya. Ia mendorong Yoongi ke samping dan mengganti posisinya. Min Yoongi hanya bisa menatapnya saja.

"Nggak kok. Aku baik-baik aja. Ini biarin aku yang nyuci, kamu istirahat aja."

Hoseok menggeleng, "Nggak bisa. Pesenan aku banyak dan sore nanti diambil. Aku baru kerjain setengah aja." Ucapnya.

"Boleh aku bantuin?"

Hoseok menghentikan tangannya dan langsung menoleh.

"Kamu kan masihㅡ"

"Enggak, aku nggak pa-pa. Daripada nggak ngelakuin apa-apa. Mulai sekarang aku bakalan bantu kamu selama aku tinggal disini."

Kim Hoseok pun menganggukinya. Ia menyelesaikan cuciannya cepat agar ia bisa beralih mengerjakan pesanan kuenya.

Hoseok dibantu oleh Yoongi membuat kue bersama-sama. Rasanya ini de javu padahal mereka belum pernah membuat kue. Tapi jika memasak bersama mereka pernah.

Sesekali Yoongi bertanya berapa banyak pesanan yang ia terima selama satu minggu.

"Ada 6-8 pesanan. Kalo lagi rame ya bisa 10 orderan. Sekali order juga langsung banyak gitu." Ucap Hoseok. Ia mulai mencetaki adonan kuenya dengan berbagai bentuk sesuai pesanan sang konsumen.

"Pernah nggak dalam seminggu sama sekali nggak ada orderan?"

"Pernah, tapi aku tetep buat kue trus aku tawarin ke temen-temen aku. Jimin sering loh hyung pesen di aku."

Old Love Story[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang