Part IX

1.5K 155 4
                                    

.
.
.
.
.
.

Hoseok berangkat bekerja setelah membuat sarapan dan menyuapi Jungkook. Setelah kejadian beberapa hari lalu, dia tidak berangkat bekerja karena belum siap bertemu Yoongi walaupun saat berargumen, dia sudah mengaku Kim Hoseok. Dia memasuki kantornya dan menyapa kembali setiap karyawan yang dia temui.

"Hah~ ternyata udah banyak aja berkasnya." Ucapnya setelah masuk ke ruang Kerjanya. Dia belum melihat Kim Taehyung, apakah dia tidak berangkat hari ini?

Triing..

Kim Taehyung

Hyung, aku nggak berangkat hari ini. Aku mau pergi ke Daegu dengan Ibuku.

Hoseok menghela nafas setelah membaca pesan dari temannya. Yasudahlah, toh 2 hari kemarin dia juga tidak bekerja.

Di sisi lain, Yoongi baru saja berangkat bekerja. Dia melirik sebentar ke ruangan Hoseok dan segera masuk ke ruangannya. Sejak kejadian beberapa hari lalu, Jimin memberitahu sesuatu kepada Yoongi.

"Hyung, aku bakal ceritain semuanya. Tapi Hyung janji, habis ini jangan gegabah." Ucap Jimin. Mereka tengah berada di Kafe berdua setelah kejadian percobaan bunuh diri Yoongi kemarin.

Yoongi mengangguk. Dia menatap serius adiknya yang tengah menghela nafas.

"Hyung... Sebenernya aku ga boleh bilang ini ke Hyung. Tapi aku gabisa nyimpen ini terus-terusan."

"Apaan?"

Jimin menghela nafas, "Jung Hoseok, karyawan Hyung. Dia orang yang sama dengan Kim Hoseok. Kim Hoseok hyung.."

Yoongi membulatkan matanya dan menajamkan pandangannya kepada Jimin. Apakah benar yang dia katakan?

"Lu tau darimana?! Jelas-jelas dia beda!! Nggak dia.. dia beda, dia bukan Hoseokku.. dia..." Suara Yoongi melemah..

"Hyung, dengerin aku dulu. Mereka orang yang sama. Hoseok hyung sendiri yang cerita sama aku. Ingat waktu aku main sama taetae? Ternyata itu ke rumah dia. Dia cerita semuanya, bahkan cerita tentang Jungkook juga hyung."

Jimin menarik nafasnya, "Hyung.. Chimm mohon sama Hyung. Bersikap sewajarnya aja sama Hoseok hyung kalo di kantor. Anggep dia emang Jung Hoseok bukan Kim Hoseok.."

"Hyung, kalo hyungie berusaha nekan Hoseok hyung. Dia malah akan ngejauh, dia malah ga bisa hyung raih lagi. Hyung pengen balik sama dia kan? Hyungie ga boleh egois, tunggu sebentar aja hyung."

Yoongi menarik nafasnya, "Gue rindu sama dia Jim. Gue gabisa ngendaliin diri kalo udah liat dia hiks.. gue yakin dia udah benci gue sejak kejadian itu hiks.."

Jimin mengelus pundak Yoongi, "Makanya hyung, mulai hari ini bersikap normal aja. Hyung gamau dia keluar dari perusahaan kan? Kasihan kalo emang dia sampe keluar Hyung. Anak hyungie masih kecil."

Yoongi memikirkan ucapan Jimin. Benar juga, anaknya masih kecil. Jika dia keluar dari perusahaan, Yoongi tidak akan bisa tau dimana dia dan anaknya.

"Apa, Jungkook anak baik?" Tanyanya tiba-tiba.

"Iya hyung. Dia anak baik, dia mirip banget sama Hyungie."

Yoongi semakin larut dalam pikirannya. Betapa bodoh dirinya yang benar-benar tidak tau tentang anaknya sendiri.

"Pak? Maaf, apa bapak baik-baik saja?" Ucap seseorang menyadarkan Yoongi. Saat ini mereka tengah rapat dan sejak tadi Yoongi melamun, teringat akan obrolannya dengan sang Adik.

Hoseok yang juga disana hanya meliriknya sekilas, dia benar-benar tidak mengerti dengan mantan kekasihnya itu.

"Ah.. Maaf, sampai dimana kita?" Ucap Yoongi setelah sadar dari lamunannya. Dia melirik Hoseok sekilas dan kembali mendengarkan sekretarisnya.

***

"Hoseok.. Kamu disuruh nganterin berkas yang kita bahas 2 hari lalu ke ruangan Pak Yoongi." Ucap teman kerja Hoseok.

Hoseok yang awalnya menatap layar komputernya pun menoleh, "Oh? Iya habis ini aku anterin. Makasih."

Teman Kerja Hoseok mengangguk dan segera keluar dari ruangan Hoseok. Jung Hoseok sendiri segera menyiapkan berkas yang Yoongi minta. Hah~ semoga Yoongi tidak melakukan hal-hal aneh seperti waktu itu.

Tok.. tok.. tok..

"Masuk." Ucap Yoongi dari dalam. Hoseok menarik nafasnya dan segera masuk ke ruangan itu.

"Permisi pak, saya ingin mengantarkan berkas yang anda minta." Ucap Hoseok.

Yoongi membalikkan kursinya dan mengangguk, Hoseok pun segera meletakkan berkas itu.

"Kalau begitu. Saya permisi."

"Tunggu sebentar."

"Ya..?"

Yoongi membuka berkas itu, dia mengecek laporan yang Hoseok buat. Ternyata Hoseok memang pandai dalam bekerja. Yoongi menyukainya!

Setelah selesai, dia menatap pemuda Jung itu. Sedangkan Hoseok menunggu apa yang akan Yoongi ucapkan kepadanya.

"Untuk kejadian tempo hari, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak bermaksud menyakitimu." Ucap Yoongi. Hoseok mengangguk.

"Tak masalah Pak. Saya sudah melupakannya."

"Apa kamu beneran mau resign?"

Hoseok kembali mengangguk, "Sudah saya pikirkan pak."

Yoongi menghela nafas, "Hoseok ah.. Tolong, jangan keluar dari perusahaan ini."

Hoseok mengerutkan keningnya, apa maksud Yoongi?

"Perusahaan ini butuh orang seperti kamu. Kamu menyelesaikan tugasmu tepat waktu dan benar. Selama ini, Tuan Min juga sering memuji kinerja kamu."

"Maaf pak. Keputusan saya sudah bulat."

"Hoseok. Kali ini saja, aku nggak akan ganggu kamu kerja. Aku janji." Ucapnya.

Hoseok menatap Yoongi yang tengah memohon padanya. Ada apa dengannya? Mengapa, Yoongi terlihat berbeda sekali?

"Hoseok.. Aku nggak akan ngulangi kesalahan kayak dulu. Oke aku percaya kamu Jung Hoseok. Aku terlalu terobsesi sama Kim Hoseok, makanya aku ngira kalian orang yang sama. Tapi setelah ku pikir, kalian memang orang yang berbeda. Sifat kalian pun berbeda." Jelas Yoongi.

Hoseok nampak memikirkan ucapan Yoongi. Benarkah semua yang di ucapkan Yoongi? Atau itu hanya alasan agar Hoseok tidak pergi? Tapi melihatnya seperti itu, Hoseok rasa Yoongi bersungguh-sungguh. Tapi kenapa hatinya sedikit sakit mendengar ucapan Yoongi?

"Akan saya pikirkan Pak. Yasudah, saya permisi.." Ucap Hoseok.

Yoongi tersenyum dan mengangguk. Yoongi berharap jika Hoseok tidak akan keluar. Semoga dengan begini, dia bisa mendekati Hoseok lagi dan mereka bisa bersama.

Hoseok mendudukkan dirinya di kursi kerjanya. Dia sedikit, tidak paham dengan Yoongi. Mengapa tiba-tiba Yoongi seperti ini? Tapi yasudahlah, setidaknya dia bisa sedikit tenang. Dia akan memikirkan tentang rencananya resign.

Tbc...

Old Love Story[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang