Hera menjalani teatrikal bersama profesornya sendiri. Menipu banyak orang dengan status hubungan mereka. Tetapi apakah akan baik-baik saja dengan perasaan keduanya?
***
Semuanya berawal dari pura-pura. Meminta tolong untuk menjadi kekasih tipuan. "...
*Target Vote 30, mari melangkah 1k votes untuk cerita ini
Aku mau up sekarang*
Kalian bener-bener support systemku.. Meski aku nggk bisa promosiin ini buat lebih banyak pembaca atau voter.. Tapi aku bangga sama kelaean.. Terimakasih yaa.. Hug online..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tapisekali lagi vote banyak-banyak dan ajak yang lain buat baca ini kalo beneran bagus :)
Sekali lagi vote dan komen yaa.. Makasih..
Selamat membaca.. 🐛🐛 🐛
🌾
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yoongi tengah bersenandung saat melihat pantulan dirinya sendiri di cermin panjang yang terpasang di dinding kamarnya. Bersama Caramel yang sudah menunggunya dari tadi, sekarang sudah mengitari kakinya dengan perasaan senang.
Caramel suka wangi parfum milik sang majikan. Harum kayu guaiac yang maskulin. Ah anjing saja suka bau wangi parfum Yoongi apa lagi Hera dan sebagian mahasiswinya yang mengakui.
Pria itu sudah sembuh berkat pil pereda panas serta istirahat yang cukup, mungkin terlalu banyak beraktifitas dan kurang beristirahat.
Dengan lesu Caramel menuruti perintah Yoongi untuk duduk di salah satu kursi. Berada disana sambil melihat Yoongi yang tengah merapikan tatanan rambut.
Sudah warna hitam kecoklatan lagi. Padahal kemarin lalu berwarna merah kecoklatan. Yoongi memang suka mewarnai rambut, tipe dosen muda yang ingin selalu hits di mata mahasiswanya. Memang tidak heran jika Hera mengatainya profesor brengsek Min Yoongi yang suka tebar pesona.
"Bagaimana penampilanku sekarang?" tanya Yoongi pada Caramel yang ada di belakangnya seakan pudel coklat adalah seorang manusia yang tengah memperhatikannya.
"Adikku memang selalu tampan." sahut Donghae yang sudah ada diambang pintu melihat penampilan sang adik yang memang mempesona. Poni yang tertata rapi membelah memperlihatkan dahi putih ditambah kaos turtleneck hitam dengan blazer berwarna abu-abu. "Kau ini sebenarnya mau mengajar atau mau kencan? Bau parfummu tercium sampai lantai bawah tau!"