*Goals 30 votes, yuk bantu buat jadi 1 k votes
Akhirnya pada muncul, kan gini suka bisa lanjut dong hehe...
Bacanya pelan-pelan aja gaes maknai, resapi, hirupi (*dikira makanan hehe)
Oh ya besok mau puasa nih, keknya nggk bakal ada adegan bulgos sih (*ndak tahu ya jika di akhir cerita ada hehe) tapi karena ke jeda puasa bakal selesai setelah Id klo bisa haha.. (Aku nggak mau kuracuni kalian saat puasa huhu)
Seperti biasa panjang ya, bacanya malem aja biar tambah feel, jangan lupa vote dan komen♡
Happy reading^^
🌾
"Hera..."
Tadi dokter bahkan perawat tengah berusaha untuk menangani Hera semaksimal mungkin. Semuanya gelisah terutama Yoongi yang sayup-sayup menautkan tangan guna berdoa di depan pintu ruang unit perawatan intensif. Hera kritis dan nyaris mati jika Yoongi tidak datang tepat waktu untuk memberikan donor darah sebab kebetulan golongan darah mereka sama.
Namun suatu keajaiban ketika sang belahan hati menjadi sumber kekuatan. Detak jantung yang sempat berhenti kini sudah berdetak meski lemah. Butuh pemantauan selama 24 jam atau 48 jam. Yoongi bersyukur jika Tuhan mau mendengarkan permintaannya. Hera kembali hidup dan sekarang seorang perawat membawanya ke ruang perawatan setelah dua jam berada di dalam ruang intensif.
Jungkook bahkan masih ada disana bersamanya. Menunggu. Pemuda itu yang menelpon polisi dan medis untuk membawa Hera dan sekertaris Moon langsung ke rumah sakit dengan bantuan ambulan. "Jung.. Terimakasih sudah membawanya kemari"
Pemuda itu hanya mengangguk kecil. Lalu beranjak dari tempatnya guna menyelesaikan satu hal di kantor polisi. Dia menjadi saksi mata atas kecelakaan itu terjadi. "Hyung aku ke kantor polisi dulu. Jika hyung ingin masuk, masuklah saja temani Hera disana" Suruh Jungkook, Yoongi hanya menanggapi dengan tepukan di bahu Jungkook sebelum menggapai kenop pintu rawat dan masuk kedalam.
Suara ritme detak jantung Hera yang menunjukkan angka 35-40 denyut per menitnya. Selang oksigen atau selang infus lain yang menyakiti kulit putih sang kekasih. Sungguh Yoongi rasanya ingin menangis saja. Terduduk di sisi Hera. Melihat bagaimana wajah ayu itu terlihat pucat dan menyedihkan.
"Seperti inikah kejutannya? Hera aku tidak suka" monolognya. Menatap sang kekasih dengan wajah sayu. Meletakkan sebelah tangan Hera untuk dia genggam sesekali menciumnya. Jam dinding menunjukkan pukul 2 pagi dan Yoongi terlalu lelah untuk hari ini.
Diiringi suara detak jantung Hera, dia tertidur di sisi sang wanita sembari menunggu mentari untuk membangunkannya esok.
Sementara itu Jungkook tengah pusing, bagaimana bisa asisten Moon yang sering dia lihat di rumahnya dulu menjadi tersangka utama. Padahal Moon Geunwon juga sedang kritis bahkan hasil tes darah pun tidak ada alkohol atau narkoba, namun ada kandungan obat tidur disana.
Kandungan obat tidur? Jungkook tidak tahu jika asisten Moon mengalami gangguan tidur selama sudah tidak lagi berhubungan dengan keluarganya. Apa asisten Moon Geunwon mengalami stress?
"Bukan ternyata? Lalu apa?" kali ini suara Inspektur polisi mendadak membuyarkan lamunan Jungkook. Melihat ke arah kedua polisi yang sedang memperlihatkan gambar mobil yang ringsek dan barang bukti lainnya selain hasil tes dari rumah sakit.
Jungkook tidak mengerti yang mereka bicarakan. Tapi jika menyangkut hal lain bisa jadi pemicunya bukan pada sekertaris Moon sendiri tapi pada mobil yang di kendaraan sekertaris Moon gunakan. Apa jangan-jangan remnya putus?
KAMU SEDANG MEMBACA
A Puzzle Pieces✔️ [REVISION]
FanficHera menjalani teatrikal bersama profesornya sendiri. Menipu banyak orang dengan status hubungan mereka. Tetapi apakah akan baik-baik saja dengan perasaan keduanya? *** Semuanya berawal dari pura-pura. Meminta tolong untuk menjadi kekasih tipuan. "...