28 | Ruby Necklace

210 26 0
                                    

Masih inget kan ya goalsnya?
30 readers 30 voter :)
______________________________
________________________________________

Sebuah ide yang menjadi karya menarik dan di nikmati banyak orang. Jadi untuk membuat si penulis merasa dihargai tolong vote! hukumnya wajib! Terutama secret readers!
_________________________________________
______________________________

Happy reading..

🌾

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌾

Dokter yang memeriksa Hera kini hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika pasien cantiknya ini meminta untuk segera keluar dari rumah sakit. Katanya bosan sekali, tidak ada menarik.

“Boleh ya Dokter, aku akan melihat pianis Min sore ini. Kau tahu dia adalah kekasihku dan aku harus datang lebih cepat untuk mengatakan semangat padanya. Bolehnya please”

“Aku akan memperbolehkanmu pulang dengan cepat. Tapi jika ingin gips lenganmu itu di buka, sangat tidak mungkin nona. Butuh beberapa minggu lagi” jelas dokter sejelas-jelasnya.

Hera sudah menduga jika gips di lengannya akan lama dilepasnya. Tidak enak, ini membuat ruang geraknya jadi terhambat. “Aku akan katakan pada orang tuamu jika kau benar-benar ingin pulang, saya permisi” ucap dokter itu yang sudah keluar dari ruang rawatnya.

Mendesah berat, Hera tidak mungkin bisa pulang dengan cepat. Padahal agendanya hari ini mau membeli bunga untuk Yoongi nanti. Meraih ponselnya, dia harus mengetik sesuatu pada nomor yang sering dia hubungi--selain Yoongi dan orang tuanya.

“Hallo, Hoseokie” sapanya ketika sambungan teleponnya terhubung. Hera mau meminta tolong pada sosok pria yang selalu menjadi bahan kerepotannya tanpa dibayar.

“Apa? Mau apa?”

Suara Hoseok yang ketus memenuhi  indera pendengaran Hera, dari gaya bicaranya pria itu seolah sedang sibuk dan tidak ingin diganggu. Tapi Hera tidak masalah itu karena Hoseok kan sahabatnya, orang yang selalu dia minta tolong.  “Carikan aku buket bunga mawar untuk Min Yoongi nanti” pintanya tanpa basa-basi. Hera memang tidak suka basa-basi jika meminta sesuatu pada seseorang.

"Beli sendiri!"

Tidak biasanya Hoseok seperti ini jika dimintai tolong. Hera jadi heran sendiri, pasti sedang asik pada sesuatu. "Aku kan sakit kau tega sekali"

"Sakit apanya? semalam kau pergi ke rumah Dalmi bukan? Dengan Yoongi.."

Terdiam, memang benar apa yang dikatakan Hoseok saat ini, Hera lupa mematikan GPS ponselnya. Ah sial Choi Hoseok, sebelum mematikan panggilan ada suara lain yang Hera dengar dari sana.  bukan suara Hoseok namun ada satu suara lagi yang sangat familiar di telinganya. Hoseok sepertinya bersama seseorang.

A Puzzle Pieces✔️ [REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang