27 | I Need to Punish Her

240 31 0
                                    

______________________________
________________________________________

Sebuah ide yang menjadi karya menarik dan di nikmati banyak orang. Jadi untuk membuat si penulis merasa dihargai tolong vote!
_________________________________________
______________________________

Happy reading

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌾

Hera kembali membuka mata setelah beberapa orang datang ke kamar inapnya. Sungguh ada banyak orang membuat kepala pening apalagi walikota Cha, ayah Dalmi datang untuk meminta maaf atas kelakuan putrinya.

Ayah dan ibunya ada disini, ini membuatnya senang. Hera bisa melihat keduanya lebih lama disini. "Ingin apa? Ini hem?" tanya sang ibu ketika Hera melihat buah berwarna oranye itu ada di atas nakas. Menggoda dengan warna yang cerah.

Hera hanya mengangguk, dia ingin buah tangerine. "Sayang ini dari Yoongi, dia membawakan buah ini untukmu" ucap ibu yang masih mengupas buah. Ah benar dugaannya jika Yoongi yang membelikan buah itu padanya. Pria itu penggila tangerine, Hera ingat jika Yoongi bisa makan lima buah dalam sehari atau bisa saja menghabiskan 1 kilo tangerine untuknya sendiri. Itu mengapa kulit pria itu putih bersih dan halus seperti menjalani perawatan salon kecantikan.

Hera menerima suapan jeruk dari ibunya. Meski matanya melihat ke arah ayahnya yang duduk di sofa tengah melihat pemandangan dari luar jendela. Hera tahu pasti ayahnya tidak setuju jika dia membebaskan Dalmi tanpa syarat apapun. Meski Dalmi jelas salah, tapi Hera membebaskan Dalmi bukan karena permintaan tuan Cha.

"Pa..." panggilnya pelan. Meski Hera agak canggung mengatakannya. Suapan jeruk telah berhenti ketika Hera memberikan isyarat pada ibunya. Menyingkap selimut, Hera ingin menghampiri ayahnya. Dituntut sang ibu, Hera mendekati sofa meski tertatih. Kakinya masih sakit, tangan kirinya bahkan terbalut perban karena tulangnya retak. Ini butuh pemulihan mungkin agak lama.

"Pa..."

"Meskipun Dalmi temanmu, kalian pernah dekat tapi dia keterlaluan denganmu."

Hera mengerti apa yang ayahnya ucapkan. Mengambil tempat yang kosong Hera ingin berbicara dengan ayahnya.

Hayoung pun juga mengerti, bahkan sudah keluar ruangan guna membuat keduanya dekat. Ini jarang sekali terlihat interaksi antara ayah dan anak, kendati Jaemin yang tidak pernah kerumah karena bisnis.

Mencoba menggapai telapak tangan ayahnya dan meletakkannya di pangkuan dan mengusapnya. Hera tahu ayahnya ini sama dengannya, susah dipadamkan jika sudah marah. Tapi bedanya Hera bisa memaafkan seperti Hayoung ajarkan padanya.

"Aku tahu papa tidak suka jika Hera membebaskan Dalmi. Tapi.... Dalmi teman Hera. Sejak kecil selalu bersama." ucapnya lirih dan melihat ayahnya yang sudah menatapnya.

A Puzzle Pieces✔️ [REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang