30 | A Puzzel Pieces

308 31 3
                                    

SUDAH HAMPIR PART AKHIR GAES.. MOHON VOTE DULU SEBELUM BACA DAN JIKA ADA YANG NGIKUTIN INI DARI PERTAMA SAMPAI AKHIR DI MOHON VOTENYA GAES DI LIAT DULU BARANG KALI KETINGGALAN, NANTI SAYA SEDIH ㅠㅠ 🙏🙏

(MIANHEYO CAPSLOOK JEBOL😭)

HAPPY READING!

🌾

Sora benar-benar menepati janji Hoseok untuk datang menemui pria itu di tempat biasa. Pohon flamboyan yang ada di tepi jalan dekat laut. Dengan perasaan sedih yang terpendam Sora tidak mau membuat Hoseok ikut sedih saat melihat rautnya. Sora akan memberikannya semangat karena Hoseok kembali menempuh jenjang pendidikan.

Taksi yang Sora tumpangi kini berhenti di halte bus yang berhadapan dengan pohon flamboyan di seberang jalan. Matanya menangkap sosok pria yang membelakanginya, tengah memandang laut. Tidak ada sapaan Sora layangkan hanya berjalan mengendap setelah menyebrang guna membuat Hoseok terkejut dengan kehadirannya.

"Dorr" pekiknya dan itu membuat Hoseok terkejut, Sora tertawa melihat bagaimana pria itu terjatuh dari kursi taman.

"Dasar kau menggagetkanku tahu!"

"Memang aku mau mengaggetkanmu" katanya santai.

Hoseok kembali duduk dan menyuruh Sora duduk di sebelahnya. Tidak ada ucapan yang kembali dilayangkan guna mengusir kesunyian, namun deburan ombak masih menjadi suara yang mendominasi.

"Sora, jujur saja aku tidak mau kembali. Masih banyak yang ingin aku lakukan disini. Aku tidak bisa meninggalkan cafe dan bar milikku, kasihan mereka yang sudah bekerja padaku" ucap Hoseok memecah keheningan.

Sora melihat wajah itu sekilas sebelum kembali melihat laut yang indah. "Aku tahu, mereka sangat membutuhkanmu karena di gaji"

Jawaban Sora tampak membuat Hoseok terkekeh, itu sangat rasional. Memang benar, tidak ada yang salah. Orang-orang yang bekerja padanya memang membutuhkan uang.

"Kalau begitu, aku tidak usah tutup usaha jika aku pergi. "

Sungguh ucapan Hoseok kini membuat Sora mengerutkan keningnya. "Kau ingin melihat dari layar begitu? Tapi kau harus butuh orang yang bisa menjalankan bisnismu"

"Kalau begitu bagaimana jika kau saja" Sahut Hoseok.

"A-aku?"

Hanya anggukan yang Hoseok layangan atas tanya Sora. Tidak ada pilihan lain jika tidak ingin tutup usaha, Hoseok masih ingin meneruskan bisnisnya. Dan menjadikan Sora sebagai perantaranya.
"Aku tidak akan mengelola bar, jika cafe aku masih sanggup mengelola. Tapi apa kau tidak takut jika aku mengambil uangmu?"

Tidak ada jawaban di antara keduanya kecuali tawa Hoseok yang menggema hingga getaran ponsel membuat Hoseok terkejut, segera mengangkat panggilan dari ayahnya. Beranjak dari kursi, Hoseok tidak ingin Sora mendengar hal buruk yang kemungkinan membuat mood wanita itu turun.

Sora mengamati bagaimana bentuk wajah Hoseok yang berubah-ubah. Dari sedih, tidak percaya, bingung dan senang. Tidak ada yang bisa dia menafsirkan dari ekspresi itu kecuali Sora bertanya.

"Thank you very much, papa"

Dan sekarang Sora bahkan tidak mengerti ketika Hoseok datang padanya dan memeluknya erat. "Wae? Kenapa kau jadi begini?"

Hoseok melepas pelukannya dari Sora, dia benar sangat senang sekali terlihat bagaimana raut wajahnya saat ini. "Aku tidak akan pernah pergi. Aku akan disini. Aku mengajukan banding universitas dengan papaku dan itu berhasil"

Sora yang mendengarnya dibuat tidak percaya. Sampai-sampai dia memukul Hoseok keras hingga pria itu merasa kesakitan di bagian pelipisnya. "W-wae--" pekik Hoseok. Namun Sora langsung memeluknya. Wanita itu bahkan memeluk sampai Hoseok benar-benar sesak dibuatnya.

A Puzzle Pieces✔️ [REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang