Bandung 2019

5.5K 321 10
                                    

Ayesha duduk di kursi menatap karyawan toko kuenya yang sedang melayani pembeli.

"Sudah jam makan siang,Mbak."suara Dinda yang merupakan salah satu yang bertugas membuat kue terdengar ditelinga Ayesha.

"Kalo begitu Mbak pulang dulu kerumah ,Din.Setelah makan siang Mbak kembali lagi.bilangin juga sama Vani dan ifa untuk makan siang dulu."setelah mengatakan itu Ayesha meninggalkan toko kuenya dan berjalan kearah rumah orangtuanya yang tidak begitu jauh dari toko kue.

"Mama!!"teriak Disa membuat Ayesha tersenyum dan memeluk putrinya dengan penuh kasih sayang.

"Disa mau ketemu papa.teman-teman Disa banyak yang bilang Disa tidak punya papa,Mama.Disa juga ingin ketemu papa."suara Disa bergetar dan detik berikutnya putri bungsu Ayesha itu menangis sambil memeluk pinggang Ayesha.

Mata Ayesha berkaca-kaca melihat putrinya begitu sedih.Wanita itu menggendong tubuh kecil Disa dan mendudukkan putrinya itu disofa.Ayesha mengambil ponselnya dan memperlihatkan Poto seorang pria yang membuat tangis Disa berhenti.

"Ini papanya Disa,Mama?"tanya Disa yang diangguki Ayesha.

Ayesha tidak ingin menutupi apapun.putrinya berhak mengenal papanya sendiri meski pria itu tidak tau keberadaan Disa.

"Papa sangat Mirip sama Bang Gabe."ujar Disa dengan senyum manis yang membuat Ayesha ikut tersenyum.Ayesha memang masih menyimpan satu Poto Danu diponselnya.poto itu bukan hanya Danu tapi ada Gabe dan Gema yang  berada disamping kiri dan kanan Danu.poto 8 tahun lalu saat semuanya masih begitu indah.

"Disa juga mirip sama papa.iyakan ,Mah?"tanya Disa membuat Ayesha tersenyum dan mengangguk menyetujui.

"Papa sekarang ada di mana?Disa ingin bertemu papa."suara Disa kembali terdengar lirih membuat Ayesha juga ikut bersedih.hatinya sakit melihat anaknya bersedih.

"Cucu kakek kenapa menangis?"tanya Bima membuat Disa menghapus air matanya dengan tangan kecilnya.

"Disa rindu papa.Disa ingin bertemu papa."perkataan Disa membuat Bima berkaca-kaca berbeda dengan Ayesha yang tidak bisa membendung air matanya dan berlari menuju kamarnya.perkataan Disa membuat Ayesha merasa sangat sakit melihat anaknya begitu rindu dengan sosok yang bahkan tidak mengetahui keberadaan Disa didunia ini.

"Kenapa kau tega melakukan ini semua pada kami,Mas?Disa bahkan yang belum pernah bertemu denganmu kini menangis karena merindukanmu."suara Ayesha terdengar parau.rasa sakit itu belum sembuh meski sudah bertahun-tahun lamanya.kenapa Danu setegah itu padanya dan Anak-anaknya?

*****
Lelah menangis kini Ayesha keluar dari kamarnya dan bersyukur melihat jika Disa sudah makan siang.wanita itu duduk di kursi samping Disa dan mengambil piring.

"Dewi menelpon mama dan mengundang kita sekeluarga keacara pernikahan Dilla.Mama harap kamu mau hadir dan belajar menjadi lebih kuat lagi."perkataan ibunya membuat Ayesha semakin yakin akan hadir.wanita itu tersenyum lembut dan mengangguk.

"Ayesha akan hadir.membawa Anak-anak juga."ujar Ayesha membuat Bima dan Diana tersenyum .

"Ibu dan Ayah tidak bisa hadir karena akan kerumah teman Ayah jadi sebagai permintaan maaf Ibu.kamu  mau menginap di rumah mantan mertua kamu itu dan bantu-bantu.Mereka juga sudah tua dan sangat merindukan cucu-cucunya.ibu harap kamu bersedia,Ay."ujar Diana lagi membuat Ayesha lagi-lagi mengiyakan.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."ujar mereka berempat membuat Siska tersenyum dan bergabung duduk di meja makan.

"Siska datang kesini ingin mengajak Ayesha nanti berangkat bareng ke Jakarta.Siska nanti bawa mobil sendiri soalnya Mas Elvan katanya akan mampir dulu kerumah istri pertamanya."ujar Siska membuat Bima, Diana,dan Ayesha menatap kearah Siska dengan senyum yang membuat Siska tertawa.

"Namanya juga istri kedua.jadi wajar jika Mas Elvan lebih perhatian sama mbak Elia.Mbak Elia juga baik dan menerima Siska sebagai madunya."perkataan Siska membuat Ayesha merasa sangat bangga dengan sahabatnya.siska sudah seperti saudara baginya dan orang tuanya juga sudah menganggap Siska sebagai putri mereka.jadi tidak jarang Siska selalu menceritakan soal suami dan istri pertama suaminya.

"Ibu heran sama kamu,sis.mau-maunya jadi istri kedua sampai sekarang"ujar Diana membuat Siska tertawa dan hal itu membuat Disa yang masih duduk memperhatikan orang dewasa yang sedang mengobrol itu semakin tertarik untuk mendengarkan.

"Disa masuk kamar dulu ,sayang."Ayesha tersenyum lembut membuat Disa yang penasaran akhirnya berdiri dan masuk ke dalam kamar.

Setelah kepergian Disa kini siska tersenyum dan menatap kearah Diana.wanita yang sudah dianggapnya sebagai ibu sejak kematian kedua orangtuanya.

"Ibu tau sendiri kenapa Siska bisa jadi istri kedua.seperti yang semua orang tau jika Siska menikah sama Mas Elvan karena Amanat mendiang suami Siska- Mas bagas.siska juga merasakan perasaan hangat saat bersama Mas Elvan.meski memiliki istri yang begitu dicintainya dan Dua anak kandung. Mas Elvan bisa berlaku Adil dengan menyayangi putri semata wayang Siska dan Mas Bagas.Mas Elvan tidak menganggap Lea keponakannya tapi sebagai putrinya dan itu sudah cukup membuat Siska bahagia.Bersama mereka Siska bisa melihat keharmonisan rumah tangga dan itu bagus untuk pertumbuhan Lea."Siska tersenyum dan menghapus setitik air mata yang membasahi pipinya.

"Mama beruntung memiliki Anak-anak yang kuat.semoga kebahagiaan selalu menyertai kalian berdua."ujar Diana lembut.

TBC.....

Ayesha [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang