part 8

2.1K 85 5
                                    

Prang....

Sebuah ponsel yang jatuh membuat Disa dan Langit menoleh.

"Bi Ami bikin kaget,"Bi Ami hanya bisa meminta maaf.

"Tumben den Arash belum mandi."

Langit menatap Disa sementara Disa mengusap kepala Arash sayang.

"Arash lengket dari tadi sama saya bi."jawab Disa dengan lembut.

"Tadi waktu bibi datang nggak sengaja berpapasan sama seorang gadis.itu temannya den Langit yah?"mendapatkan pertanyaan seperti itu ,kini Langit dengan cepat berlari keluar tanpa menghiraukan kebingungan Disa dan bi Ami.

Langit mengambil nafas, sebelum berjalan kearah tempat pak Aryo.

"Saya mau lihat rekaman Cctv pagi ini dan sebelum-sebelumnya."

Pak Aryo yang sudah paham mengangguk.mempersilahkan Langit duduk.

"Dia sudah 3 hari ini sering masuk ke apartemen nak Langit."

Langit yang melihat itu mengepalkan tangannya.gadis itu adalah Dania.

Langit memberikan uang pada pak Aryo sebelum berlalu dari tempat itu dengan tangan terkepal.

Permasalahannya dari mana Dania tau password apartemennya dan kenapa gadis itu bisa-bisanya selalu bersikap dingin jika disamping Langit.

*****
Disa menghampiri Langit saat Arash sudah mau bersama bi Ami.gadis itu duduk di samping Langit yang menatap lurus ke depan.

"Lo tau dimana Dania tinggal?"

Disa mengangguk.

"Dania tinggal di lantai 10."

Langit mengepalkan tangannya menatap Disa lekat-lekat sebelum menarik Disa agar mengikutinya.

"Kita Ke Apartemen Dania sekarang."

Disa yang Bingung hanya menurut saja,tiba di depan pintu milik Dania dengan cepat Disa memasukkan password.

"Mungkin Dania sudah kesekolah."gumam Disa namun Langit tidak peduli.cowok itu masuk begitu saja dan menatap Dania bersama Samuel yang sedang berciuman disofa.

"Kalian masih pacaran?"

Mendengar suara yang begitu familiar kini Dania dan Samuel menoleh.kedua orang itu menggelengkan kepalanya.

"Langit Lo kok bisa disini sama Disa?"

Langit tidak menjawab, cowok itu menatap Samuel tajam sebelum menatap Dania mengintimidasi.

"Gue udah tau semuanya.nggak perlu pura-pura nggak tau tentang kedatangan gue sama Disa."

Dania yang mendengar itu menatap Disa sekilas sebelum menjauh dari Samuel.

Disa berjalan kearah kamarnya dan mengeluarkan sebuah selimut bayi.selimut bayi milik Anak Yang pernah Disa lahirkan.

"Malam itu Lo berdua mabuk diparty Anes dan gue nggak tau apa yang terjadi sama kalian berdua sampai-sampai gue nemuin Lo disalah satu kamar milik Anes."

Semua orang terlihat terkejut mendengar penuturan Dania.

Langit ingat ,Anes adalah sepupu dari pihak mamanya.

"Gue nemuin kalian berdua sama-sama tanpa sehelai benangpun dikamar itu namun masih terbungkus selimut.gue akan bangunin kalian saat itu tapi wanita paruh baya tiba-tiba masuk kedalam kamar itu dan tersenyum.gue akhirnya memilih bersembunyi."

Disa kini sudah menangis,gadis itu ingat jika malam itu Dinda juga ikut keparty Anes dan membuatnya meneguk Alkohol untuk pertama kalinya sampai-sampai Disa benar-benar mabuk dan malah terbangun di ranjang seorang diri.

"Wanita itu mama Langit.Wanita yang sama yang memberikan obat perangsang diminuman Langit dan memakaikan Langit pakaiannya yang berserakan dilantai malam itu.gue nggak tau apa motif wanita itu tapi karena penasaran gue ninggalin Disa dikamar itu sendiri setelah mengunci pintu itu dari luar."

Langit mengepalkan tangannya,meninju dinding sebelum memeluk Disa yang sudah menangis.

Sementara Samuel tidak mengatakan apa-apa.cowok itu hanya duduk memperhatikan Disa dan Langit.

"Gue ngikutin mama Lo sampai tiba di Apartemen.gue tau password Lo karena mama Lo bicara cukup kencang sama pria yang ada di sampingnya Malam itu."

"Setelah kejadian itu gue rasanya dihantui rasa bersalah.satu sisi gue sayang Disa tapi Disatu sisi gue juga nggak mau Disa merawat bayi yang dikandungnya sendiri setelah kejadian itu.Gue yang nyulik Anak itu dan gue bawa ke apartemen lo.gue yang nempelin kertas itu didahi Anak kalian seperti kebiasaan Disa yang sering nempelin kertas didahi Anak kalian."

"Lo jahat ,Dan."

"Gue ngelakuin itu karena gue sayang sama Lo ,Dis.gue nggak mau Lo putus sekolah.gue nggak mau Lo semakin nggak disuka sama keluarga papa tiri Lo dan gue nggak suka mama Lo kecewa sama Lo."

Dania menangis,gadis itu terduduk di sofa sambil menatap Disa dan Langit yang masih berpelukan.

Samuel yang melihat itu mendekat,memeluk Dania.jika Dania tau apa yang terjadi semalam dipastikan gadis itu akan sangat kecewa dan membenci Samuel.kenapa Samuel baru sadar jika hanya Dania satu-satunya gadis yang begitu tulus mencintainya setelah kejadian semalam.

"Lo boleh benci gue karena gue misahin Lo dan Anak Lo ,Dis.tapi gue cuma mau bilang jaga diri baik-baik.Dinda nggak sepolos kelihatannya."

Disa yang mendengar itu melepaskan pelukan Langit dan mendekat kearah Dania.

"Maafin gue,gue nggak tau Lo benar-benar sayang sama gue."

Dania membalas pelukan Disa.keduanya menangis dengan saling berpelukan sementara itu Samuel dan Langit yang melihat itu hanya diam.

Jangan lupa vote dan komen yah 😇

Ayesha [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang