part 5

1.2K 69 4
                                    

Semua Anggota Heaven berkumpul di tempat itu.terlihat Langit merokok bersama beberapa Anggota Heaven sedangkan ada yang bermain game dan ada juga yang selonjoran.

"Muka Lo kenapa?"Samuel menoleh menatap Anggara.

"Gara-gara cewek murahan itu."

"Berapa kali harus gue bilang berhenti ngatain sepupu gue murahan."

"Dia memang murahan.lo aja yang bodoh karena suka sama Disa!"

Bughh...

Bughh..

Samuel menatap tajam kearah Anggara.

"Jadi cowok nggak perlu Bucin sampai mukul teman sendiri karena cewek,"Anggara memilih pergi.

Sementara Langit dan yang lain tidak peduli dan terkesan cuek.Samuel dan Anggara memang seperti itu.

Samuel kembali duduk di tempatnya semula.

*****
"Sorry yah Dis,gue nggak bisa nemanin Lo kali ini."Disa yang mendengar itu hanya mengangguk.gadis itu masih setia berada di taman yang lumayan jauh dari rumahnya.setelah sekian kalinya ia dimarahi oleh sang mama,taman itu tempat ternyaman bagi Disa.

Tidak lama Disa merasakan suara petir bergemuruh.Air mata Lolos dari mata gadis itu.

Merasa jika hujan semakin deras Disa segera mencari tempat untuk berteduh.Ponselnya tiba-tiba saja mati dan kini Disa kedinginan.

Sebuah mobil berhenti didepan Disa,gadis itu menatap pemilik mobil.

"Lo jangan macam-macam sama gue!"

Samuel yang mendengar itu segera menarik Disa dengan sekuat tenaga kedalam mobilnya.

"Lo mau bawa gue kemana?!!"Disa berteriak dengan tangan yang tiba-tiba bergetar.

"Turun!!"Disa tentu menolak.gadis itu begitu ketakutan melihat tatapan tajam Samuel.

"Gue mau pulang,Antar gue pulang."

Samuel tertawa.cowok itu membuka pintu mobilnya dan menarik Disa yang terus meronta.

"Setelah Lo permaluin gue.jangan harap hidup Lo tenang."

Brukk...

Disa menatap sekeliling.rumah minimalis itu terlihat sangat berantakan.Tidak ada orang lain dirumah itu kecuali dirinya dan Samuel.rasa takut menyelimuti Disa.

"Disa bisa takut juga,"Samuel menarik rambut Disa.mendongakkan wajah gadis itu sebelum membanting Disa keatas sebuah tempat tidur.

"Lepasin gue ,Sam.Lo nggak bisa ngelakuin ini!!"

Mendengar itu Samuel merasa tertantang.cowok itu menatap wajah Disa yang terlihat pucat dengan pakaian yang basah.

"Gue bisa lakuin apapun yang gue mau.lo salah bermain-main sama gue."

Disa menangis,gadis itu begitu ketakutan dan kini memeluk tubuhnya sendiri.

Sementara itu Samuel sudah melepaskan jaket kebanggaan Heaven dan kini menatap kearah Disa begitu intens.Melihat Disa menangis adalah kesenangan bagi Samuel.

Krek....

Disa menatap baju yang dikenakannya sudah robek.gadis itu memberontak dan mencoba menggigit Heaven namun lagi-lagi Disa kalah.

Samuel mencium Disa begitu kasar, tangannya tidak tinggal diam.sementara Disa terus menangis.

"Tolong!!"Disa berteriak saat Samuel akan menurunkan resleting celana yang dikenakannya.

Bruk....

Bersamaan dengan itu pintu terbuka dan muncul Sosok sang ketua geng Heaven.

"Langit,"Samuel pucat pasi.menatap kearah Langit.

Bugh...

Bugh...

Bugh...

Bugh..

Bugh..

"Bajingan!!"teriak Langit saat merasa jika Samuel sudah tumbang.

Pukulan bertubi-tubi Langit diperutnya membuat Samuel meringis dan memegangi perutnya.sementara itu Disa segera berlari kearah Langit dan memeluk cowok itu.

"Kita pergi dari sini,"Langit tidak menyangka jika Samuel bisa bertindak seperti ini.beruntung Sapu tangan yang sering Samuel bawa kemana-mana itu tertinggal dan Langit memilih mengantarkan sapu tangan itu kerumah Samuel mengingat sapu tangan itu sangat berharga bagi Samuel.

Langit tentu cowok normal,melihat Disa yang terus menempel dengan pakaian yang basah dan memperlihatkan bra wanita itu tentu membuat sesuatu milik Langit mengeras.

Bahkan sampai dimobil Disa masih memeluk lengan Langit.gadis itu masih menangis tanpa menyadari wajah Langit yang terlihat kesakitan.

Langit menjalankan mobilnya kearah Apartemennya.tidak mungkin membawa Disa pulang kerumah papanya.Samuel dan Disa bisa kena masalah.

"Turun,"Disa mengangguk.gadis itu mengikuti Langit dengan tangannya yang kembali memeluk Lengan langit.

"Den Arash dari tadi nangis."Tatapan Disa terarah pada Anak laki-laki yang sedang merentangkan tangannya kearah Langit.

"Papa ganti baju dulu.Arash jangan nangis."nada lembut yang digunakan Langit saat berbicara dengan Arash membuat Disa terkejut.

"Pacar den Langit sudah pucat.bajunya juga basah dan..."Bi Ami menghentikan ucapannya saat tatapan Langit terarah pada Disa.

"Ikut gue,"Disa hanya mengekor.dipikirannya kini terdapat banyak pertanyaan tentang sosok Anak laki-laki tadi.

"Mandi dulu setelah itu pakai baju yang ada di lemari."

"Tunggu,"Langit membalikkan badannya menatap Disa.

Cup...

"Terimakasih,gue tambah cinta sama Lo."

Langit terkejut tentu saja, cowok itu menarik tangan Disa dan kini gadis itu berada dalam pelukannya.

Mata Langit terarah pada bibir Disa yang terlihat bengkat akibat ciuman ganas Samuel.cowok itu menunduk, mendekatkan bibirnya dengan bibir Disa.Disa terlalu terkejut hingga hanya mematung Tanpa membalas ciuman Langit yang begitu Lembut.

"Tunjuk Area mana yang tadi Samuel cium dan pegang."

Disa menatap wajah Langit setelah menghirup udara.

"Samuel sempat remas payudara gue.dia juga jilat leher gue."Langit berbalik menutup pintu sebelum menarik Disa memasuki kamar mandi.

Langit membuka perlahan baju kaos Disa yang berwarna putih.cowok itu menatap dua buah benda yang menggantung di dada Disa.

Langit menatap kearah bawah dimana sesuatu begitu mengeras.cowok itu kemudian mendekatkan bibirnya pada leher Disa dan menjilat leher mulus gadis dan memberikan sebuah tanda.

Suara Disa yang keluar dari mulut gadis itu membuat Langit menghentikan jilatannya dan kini tangannya perlahan mendarat di payudara Disa.cowok itu meremasnya dengan lembut dengan tatapan tertuju pada wajah Disa.

"Samuel juga menarik tangan sama rambut panjang gue,"Langit menatap tangan Disa yang terlihat merah bekas tarikan Samuel yang begitu kasar.cowok itu mencium tangan Disa bergantian dengan rambut panjang gadis itu yang dihirupnya dalam-dalam.

"Setelah mandi dan ganti baju langsung ke arah meja makan."

Disa mengangguk.

Setelah Langit keluar dari kamar mandi itu kini Disa menangis sejadi-jadinya.gadis itu marah pada Dinda dan kejadian yang membuatnya kehilangan keperawanannya.

Jangan lupa vote dan komen yah 😇

Ayesha [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang