Kalo ada Typo mohon untuk di tandai.
Byurr....
"Dinda!!"Disa berteriak marah saat tubuhnya tercebur kearah kolam renang.
"Gue bunuh Lo,"teriak Disa marah.gadis itu hampir tenggelam jika saja tidak ada Anggara yang menolongnya.
"Dinda nggak sengaja.Disa yang duluan mau dorong Dinda ke kolam."tentu saja semua percaya dengan ucapan Dinda.
Disa yang merasa jika ucapannya akan sia-sia kini melotot tajam pada Dinda dan berjalan menuju kamar tamu untuk mengeringkan tubuhnya.
"Cengeng,"Disa menoleh menatap kearah Langit yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Gue nggak cengeng,gue cuma kelilipan."bantah Disa padahal gadis itu benar-benar menangis tadi karena semua orang tidak ada yang percaya padanya dan lagi-lagi selalu membela Dinda.
"Lo ngapain disini?"
Disa menatap sekeliling kamar itu untuk memastikan jika tidak ada cctv.bisa malu jika ada yang melihatnya menangis dan bisa jadi masalah jika ada yang melihat mereka berdua di kamar ini.
"Nggak penting,"Disa berdecak kesal dan menatap Langit yang akan keluar dari kamar itu.
"Gue nggak akan nyerah dapetin cinta Lo.Antareska Langit cuma buat Gladisa Adiyaksa."
"Jangan mimpi,"Mendengar itu Disa melemparkan bantal kearah Langit.
"Seandainya gue nggak cinta,Lo udah mati.Sok dingin, misterius,dan nyebelin."
Langit membalikkan tubuhnya menatap Disa.
"Gila,"Setelah Mengatakan itu kini Langit keluar dari kamar itu dengan wajah datarnya.
Sementara Disa memilih mengeringkan rambutnya.
*****
Langit pulang ke apartemennya setelah jam menunjukkan pukul 11 malam.cowok itu menolak untuk menginap di rumah kediaman Pangestu mengingat Arash pasti akan merindukannya.Membuka pintu apartemennya lagi-lagi wanita paruh baya yang menjadi pengasuh Arash sudah menunggu dengan wajah terlihat sangat mengantuk.
"Bi Ami tidur saja dikamar tamu."
"Saya sudah dijemput suami den.Kapan-kapan bibi pasti menginap.Den Arash juga sudah tidur."
Langit mengangguk mengerti dan menutup pintu.cowok itu melepaskan jaket dan juga celana Levisnya.menyisahkan boxer dan kaos berwarna hitam.
"Anak papa Langit."geli juga mendengar ucapannya sendiri.
Langit mengambil ponselnya melihat apa yang terjadi sampai Grub whattsapnya yang beranggotakan anak-anak Heaven begitu ramai.
Merasa tidak ada yang penting.Langit menyimpan ponselnya dan kini mengelus kepala Arash.cowok itu sudah mencari bahkan melihat cctv namun tidak ada yang bisa ditebak menjadi ibu kandung Arash.
CCTV saat Arash pertama kali ada diapartemen itu hanya memperlihatkan seorang yang memakai Hoodie dan masker.bisa dipastikan jika perempuan itu yang membawa Arash namun Langit tidak tau siapa perempuan itu.
Hanya sebuah kertas dengan tulisan jika 'bayi ini Anak Lo' yang Langit temukan didahi Arash.bukankah ibu dari anak Langit itu tidak waras dan unik.
*****
Pagi-pagi sekali Langit sudah bangun dan memandikan Arash setelah itu membuatkan Arash susu."Pa...pa.."Langit tersenyum menciumi wajah Arash.
"Anak papa pintar."Arash tertawa dengan tangan melingkar di leher Langit.
Tidak lama Bi Ami datang dan membuatkan makanan untuk Arash.
Langi pamit untuk mandi karena akan berangkat kesekolah.
Setelah selesai mandi ,Langit menghapiri Arash dan mencium kedua pipi putranya itu bergantian.Langit terlihat begitu menyayangi Arash.
"Jika ada apa-apa bibi cepat hubungi saya."BI Ami hanya mengangguk.
"Kak Langit!!"teriak Dinda saat Langit keluar dari mobil sport miliknya.cowok itu menatap Dinda dengan tatapan datar.
"Kak Langit mau nggak antarin Dinda ketoko buku setelah pulang sekolah?"
"Ganjen,"Disa menatap Dinda meremehkan.gadis itu dengan percaya diri bergelayut manja di lengan Langit dan hal itu membuat Dinda mengepalkan tangannya sementara itu Anak-anak Heaven yang sudah biasa melihat kejadian seperti itu hanya bersorak mendukung jagoan mereka masing-masing.Ada yang mendukung Dinda dan Ada juga yang mendukung Disa.
"Balas Din, jangan mau kalah sama Disa!!"teriak Sam salah satu inti Heaven.
"Lo!gue nggak akan biarin Lo lolos!!"teriak Disa marah.
"Mampus,"gumam pendukung Disa sambil tertawa melihat Sam yang kini dipelototi oleh Disa.
"Lo itu sadar diri dong ,Din.Sampai kapanpun Langit nggak akan suka sama Lo."
Mendengar itu Dinda dengan wajah malu berlari dari tempat itu.Ada yang kasihan ada juga yang mendukung ucapan Disa.
"Lo juga harus sadar."bisikan Langit ditelinganya membuat Disa menatap langit dengan senyum andalannya yang mampu membuat cowok-cowok bertekuk lutut kecuali Antareska Langit tentunya.
Cup...
Disa dan keberaniannya patut diacungi jempol.gadis itu berlari setelah melihat Langit terkejut begitu juga yang lain.
Jangan lupa vote dan komen yah 😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayesha [End]
Short StoryFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! AYESHA 1 TAMAT Ayesha adalah wanita kuat yang harus membiayai kedua anaknya yang masih disekolah dasar dan juga janin yang baru saja diketahui setelah palu diketuk dan statusnya sudah menjadi seorang janda. Orang ketiga...