Happy reading
"Lagian kenapa harus di bom sih?!" kesal salah satu anak buah y/n kepada Ye eun.
Sekarang Ye eun dan y/n sedang berada di markas. Mereka berdua sedang menyuruh Hana untuk menghapus semua data di CCTV yang menunjukkan mereka berdua dan mobil yang mereka gunakan tadi. Beberapa anak buah y/n yang lain sedang mengurus restoran yang sudah hancur itu.
"Ya kalo ngga dihapus nanti Hendery bisa ngelacak kita!" jawab Ye eun seraya mengambil alih komputer dan mengecek semuanya. Selesai.
"Dah semua? Kalo udah kita langsung tidur. Kalian harus kerja buat besok, iya kan?" ujar y/n seraya keluar dari ruangan tersebut hendak berjalan menuju kamarnya.
"Nyonya besar harus tidur lebih dulu kan?" sinis Hana.
"Ck. Selesaikan cepat!" perintah Ye eun seraya keluar dan pergi ke kamarnya untuk tidur.
"Yayaya, selalu aku" ucap Hana seraya mengetik sesuatu dan segera menyelesaikan tugasnya.
…
Keesokan harinya y/n dan Ye eun sudah pergi dari markas menuju suatu tempat.
"Kenapa juga harus kita yang turun tangan?!" kesal Ye eun seraya menonjok pelan stir mobil.
"Diem bisa ngga?" Ye eun langsung menutup mulutnya rapat-rapat saat y/n membentaknya.
Sesampainya ditempat yang dituju, y/n dan Ye eun langsung masuk tanpa permisi. Semua orang yang berada didalam ruangan langsung berdiri dan menunduk sopan kepada y/n dan Ye eun.
"Siapa saja yang sudah diseleksi?" tanya Ye eun seraya melipat kedua tangannya di depan dada dan duduk dikursi yang sudah disediakan.
"Mereka bersepuluh, aku rasa sudah bisa menjalankan tugas pertama mereka" ucap Karina seraya menunjuk sepuluh orang yang menggunakan setelan hitam yang sedang berdiri dan menundukkan kepala mereka.
"Mereka sejak awal sudah menjadi regu, aku pikir mereka bisa kita masukkan kedalam misi ini"
"Bawa mereka ke markas, dan untukmu—" y/n menggantung ucapannya seraya berjalan menuju orang yang dia maksud.
"—jangan mencoba-coba untuk menjadi penyusup, tuan" bisik y/n saat berada dihadapan pria yang dia maksud. Pria itu hanya mengangguk lalu y/n pergi meninggalkan ruangan tersebut.
"Aku bisa percaya dengan setengahnya" ucap Ye eun seperti memberi aba-aba untuk mencari info mendalam tentang mereka.
"Bisa kupastikan kalau mereka bukan penyusup" ucap Minjeong dengan suara yang terdengar sangat yakin seraya berjalan menuju sepuluh orang yang berdiri disudut ruangan.
"Terserah" gumam Ye eun seraya mengikuti langkah y/n yang berjalan keluar dari tempat itu.
Saat mereka hendak masuk ke dalam mobil ada orang mencurigakan yang menarik perhatian y/n.
"Penyusup?" gumam y/n sembari melangkah penuh hati-hati menuju orang yang bersembunyi dibalik tembok bangunan yang berada didepan markas pelatihan.
"Siapa kau?" tanya y/n sembari melipat kedua tangannya didepan dada dan berhadapan langsung dengan orang yang mencurigakan baginya itu.
"A-aku—"
"Ck. Masih pelatihan?" tanya y/n sembari mencari sesuatu yang mungkin bisa ia ketahui darimana orang ini.
127?
Orang itu mendorong y/n saat y/n hendak memegang jaketnya. Tapi bukan y/n kalau membebaskan orang mencurigakan seperti orang ini. Saat orang itu hendak lari, y/n menarik kakinya hingga orang itu tersungkur dan y/n langsung membuka masker yang ia gunakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is A Mafia
FanfictionCerita ini fiksi yaa Aku pakai bahasa indonesia, ada bahasa baku dan non baku Maaf kalo ga bagus soalnya baru pertama kali buat:v Janlup Voment dan follow yaa