35

75 6 0
                                    

Happy reading-!!

































[Y/n pov]

Sudah dua bulan berlalu dan tidak ada hal yang menarik sama sekali. Sebentar lagi tiga bulan. Dan lusa, aku ulang tahun ke-21.

Aku berharap tidak ada kejadian aneh atau kejadian lain yang tidak diinginkan terjadi saat hari dimana aku dilahirkan kedunia.

Oh ya, belum lama ini aku bertemu dengan seseorang. Dia sangat misterius. Aku berharap dia bisa sedikit terbuka kepadaku.

Setidaknya aku akan berada didekatnya selama aku dan Taeyong belum bisa dekat seperti dulu lagi.

Sebenarnya cukup menyebalkan, ketahuan kalau aku pemimpin blood rose itu tidak memberikan aku ketenangan.

Setiap hari aku selalu mendapatkan masalah. Bahkan untuk bernafas saja sulit. Dan saat aku kembali ke kampus, mereka [pihak kampus]  mengusirku. Ya walaupun mereka menggunakan cara yang sesopan mungkin.

Tetapi dengan keberadaannya aku jadi bisa sedikit tenang.

Belum lama ini aku bertemu dengan WayV. Mereka nampaknya sangat tidak baik baik saja. Tapi walaupun aku sudah menyuruh mereka bercerita, mereka nampaknya terus menyimpan cerita itu untuk mereka sendiri. Mereka tidak mau memberitahuku.

Sebenernya itu wajar, mereka pasti punya rasa kecewa, marah dan perasaan lain yang mereka tutupi dariku. Dan sekarang persahabatan kami sedikit renggang karna mereka sudah berada di bawah pimpinan papa.

Yang aku tau mereka bergabung agar bisa menemukan keberadaanku. Harusnya mereka bisa langsung menemukanku, mereka pernah datang kesini.

Apalagi Winwin yang sering berkunjung kesini sebelum dia keluar dari 127. Dia sering menemui Sungjae untuk membahas beberapa hal yang lumayan rumit untuk dibahas. Otakku tidak sampai.

Ya, itulah gunanya Sungjae. Dia selalu memahami apapun yang tidak ia pahami. Tidak sepertiku yang jika sudah tidak paham ya dibiarkan saja.

Dia anak yang ambis, walau terkadang. Dia juga terpilih bergabung karna dia adalah seorang hacker yang dapat diandalkan oleh kami.

Semuanya pernah ia coba dari hacker, mata-mata, penyusup, dan bagian lainnya. Tapi anehnya tidak ada satu orang pun yang mau menjadi kekasihnya. Itu sedikit menyakitkan tetapi itulah kenyataannya.

Saat ini aku sedang berada di sebuah hutan. Aku kesini untuk menenangkan diri. Ya setidaknya suasana sunyi dan tenang ini bisa membuatku sedikit tenang.

Ada suara pohon bergoyang karna memang ada sedikit angin yang membuat aku terpaksa mengikat rambutku.

Aku berharap tidak bertemu siapa-siapa disini. Tetapi aku telat mengucapkan harapanku. Dihadapanku ada seseorang yang sedang duduk disalah satu batang pohon yang tumbang.

Dia terlihat memiliki banyak masalah. Dia menunduk seperti sedang menahan tangis. Padahal kalau jadi dirinya aku akan menangis saja, disini sangat sepi seperti tidak ada kehidupan manusia.

Mungkin bisa saja tiba-tiba diterkam harimau tapi itu bisa dianggapnya pengganggu kecil. Bagaimana tidak? Dia Taeyong. Underboss di 127.

Aku bingung kenapa dia menangis tetapi mendengar lirihannya membuatku sedih juga.

Aku memutuskan untuk duduk disebelahnya. Dia sedikit terkejut tapi kemudian kembali menunduk saat melihat wajahku.

"Sedang ada masalah?" tanyaku dan dia mengangguk kecil.

My Boyfriend Is A MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang