32

73 8 0
                                    

Happy reading!!




























Sekarang Yuta dan Taeyong sedang duduk dan menatap kosong pemandangan di depan mereka.

Markas rahasia mereka telah dimasuki oleh para anggota Puma yang selama ini berhubungan baik dengan regunya.

"Ouh... sudah pulang rupanya kalian" ucap Yeonjun seraya melangkah mendekati Taeyong yang terlihat sedikit murung. Entah apa yang membuatnya murung.

"To the point" suruh Yuta setelah sadar dengan apa yang terjadi.

Jadi selama ini benar kalau ada anggota penyusup? Aku akan membicarakan ini dengan David nanti. Batin Yuta.

lihatkan seberapa percayanya Yuta dengan David?

"Oke oke... Aku pikir kalian sudah belajar dari kejadian sebelumnya... Aku kesini karna Jungwoo... Dimana dia?"

Taeyong menatap tajam Yeonjun lalu melangkah masuk ke dalam markas yang bentuknya sudah tidak layak karna bom dan bercak darah, belum lagi mayat dan darah yang berada dimana mana.

Taeyong terlihat membelah perut salah seorang anggotanya yang sudah tidak bernyawa dengan tusukan dan sayatan yang nampak bagai sebuah karya yang dibuat oleh Hyuka.

Ternyata Taeyong mengambil sebuah kunci dan dengan segera dia berjalan ke suatu bangunan yang berada tak jauh dari markas itu, bangunan itu terlihat seperti rumah dari luar.

Saat Taeyong membuka pintu bertapa terkejutnya Yuta, Yeonjun dan Hyuka yang mendapati adik perempuan Hyuka yang tertidur di atas kasur bersama seorang wanita paruh baya yang memeluknya.

"Gue nemuin dia di jalanan dan gue bawa dia kesini karna gue tau dia butuh waktu buat nenangin diri... Tapi kalian malah bantai anggota kita yang ngejaga dia"

Taeyong natap tajam Hyuka dan Yeonjun lalu menutup pintu itu dan kembali menguncinya.

"Ngapain lu bawa dia kesini? Lu peduli sama dia? Cih. Ngga ada gunanya lu peduli sama dia" ujar Hyuka sembari meremehkan adik perempuannya yang belum lama ini dia usir dari rumahnya karna membantah ucapannya.

"Lu pikir gue malaikat penolong?... Gue juga males kali bawa cewe dalam keadaan gembel... Pipi merah abis di tampar, mata sembab, berantakan, tangan kesayat— kalo bukan karna nyokap gue yang nyuruh juga males gue bawa dia ke rumah" ujar Taeyong.

Ya, saat kecelakaan yang waktu itu y/n buat, Taeyong harus menyimpan rasa khawatir dan paniknya dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa didepan mamanya.

Saat itu mamanya meminta dia mengantarkan mamanya berbelanja bulanan. Dan saat pulang belanja mereka hampir menabrak seorang perempuan yang berjalan sembari menangis dengan tampilan yang berantakan.

Karna merasa kasihan mamanya Taeyong menyuruh perempuan itu masuk. Dan dengan terpaksa Taeyong memperbolehkan perempuan asing itu tinggal di rumah bersama mamanya.

Setelah dia mengantarkan mamanya pulang, Taeyong langsung menyuruh Leon mencaritahu siapa perempuan itu? Dia mata-mata atau bukan?

Dan info yang didapat Taeyong hanya perempuan itu adik Hyuka dan dia keluar rumah sudah berpenampilan seperti itu. Lalu Taeyong berinisiatif menanyakan apa yang terjadi kepada adik perempuan Hyuka. Saat sudah mengetahui apa yang terjadi Taeyong tidak pernah menampakkan dirinya lagi di depan adik perempuan Hyuka.

Padahal tanpa Taeyong ketahui adik perempuan Hyuka sering menatapnya diam diam dari jendela rumah saat Taeyong sedang datang ke markas yang berada tak jauh dari tempat mamanya tinggal.

My Boyfriend Is A MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang