30

78 4 0
                                        

Happy reading!

























Taeyong, Yuta dan Jaehyun sedang menyelinap memasuki markas yang menjadi sasaran mereka sejak lama. Markas pelatihan sekaligus tempat semua anggota regu y/n berkumpul.

Tapi karna pengamanannya sangat ketat, mereka bertiga hampir ketahuan oleh salah satu orang yang berjaga.

"Lo kebelakang aja Jae, cari jalan. Nanti kita berdua nyusul" suruh Yuta dan Jaehyun langsung mengangguk lalu pergi melaksanakan perintah Yuta.

"Bentar deh, ini bukannya Lee Taeyong sama Na Yuta ya? Ck. Ck. Masa orang kayak mereka menyelinap macam kucing mencari ikan" ledek salah satu orang yang sudah menemukan keberadaan Yuta dan Taeyong.

Taeyong tersenyum remeh. Kalau dibandingkan badannya, orang yang berada didepannya lebih kecil dan Taeyong juga tidak melihat dia membawa senjata. Jadi kalau mau Taeyong bisa saja langsung membunuhnya. Hanya saja itu akan membuat permainan cepat selesai.

"Sombong sekali kalian" ujar Taeyong sembari menggelengkan kepalanya dengan senyuman remeh menatap tiga pria dihadapannya.

"Ya, karna aku tidak takut walaupun kau ingin membunuhku. Aku tidak peduli" ujar pria yang berbadan sedikit lebih tinggi dari pria yang tadi meremehkan Taeyong.

Yuta menyeringai melihat lawannya sangat menantang "kalian... Siapa pemimpin kalian?" tanya Yuta setenang mungkin tapi dengan suara yang sedikit keras.

Taeyong membulatkan matanya sebentar saat Yuta dengan sengaja mengeraskan suaranya. Mereka hanya bertiga datang kesini dan sekarang Taeyong hanya berdua dengan Yuta sedangkan Jaehyun sendiri.

Dan beberapa lawan sudah datang, sekitar tiga belas orang. Sangat, sangat, sangat tidak mungkin karna Yuta sedang tidak memungkinkan untuk berkelahi dengan benar karna kakinya.

Kaki Yuta sedang keseleo walaupun tidak terlalu parah tetapi Taeyong yakin kalau Yuta tidak bisa berkelahi dengan maksimal. Dan feeling Taeyong, Jaehyun sudah dikepung oleh orang-orang yang berjaga dibelakang.

"Bodoh" cibir Taeyong sembari memasang kuda-kuda agar ia tetap terjaga dan tidak jatuh.

Yuta tidak peduli dengan cibiran yang dilontarkan Taeyong. Dia hanya ber smirk saat melihat ada pergerakan untuk menyerang yang diperlihatkan oleh lawannya.

Salah satu mereka terlihat ingin menjadikan Taeyong targetnya. Orang yang berdiri tidak jauh dari Taeyong mentargetkan Yuta sedangkan orang yang berada didekat Yuta mentargetkan Taeyong.

Itu yang diketahui Taeyong dan Yuta karna kedua orang itu terus menatapnya tajam dengan senyuman remeh tertampang jelas diwajahnya. Walaupun sudah tau kalau siapa-siapa yang mentargetkan mereka, mereka tetap harus bersiap jika ada serangan mendadak.

Salah satu dari mereka, yang tadi meremehkan Taeyong diawal pembicaraan, melangkah pergi dan setelah langkah pertamanya saat berbalik. Semuanya langsung menyerang Taeyong dan Yuta.

Sialnya, orang yang menurut Yuta mentargetkan Taeyong malah menyerang dirinya begitupun sebaliknya.

Salah satu dari mereka pergi setelah menonjok Yuta maupun Taeyong. Hingga sisa dua orang yang berhadapan dengan Taeyong dan juga Yuta.

"Bagaimana pemanasannya, tuan Nakamoto?" tanya orang yang berdiri didepan Yuta dengan nada meledek. "Aku rasa itu belum seberapa, iya kan?"

"Pelatihan kami bahkan bisa membunuh anggotanya karna tidak memiliki fisik yang kuat" imbuh orang yanh berdiri didepan Taeyong.

My Boyfriend Is A MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang