27

78 10 0
                                        

Happy reading






















"Mereka tidak akan mengenaliku kan?" tanya y/n dan Ye eun mengangguk.

"Tenang saja, mereka akan susah mengenalimu"

"Huh~" y/n menghela nafas. "Ada untungnya aku tidak memperkenalkan kalian kepada Taeyong, Hendery dan yang lain"

"Ada untungnya kau bilang? Itu sangat menguntungkan"

"Sangat?"

"Jika kamu memberitahu siapa aku kepada mereka pasti mereka tidak akan acuh terhadapku seperti sekarang" ucap Ye eun seraya menunjuk Taeyong, Hendery dan Winwin yang berada didalam restoran.

"Kira-kira sedang apa mereka disana?" tanya Ye eun seraya menatap y/n yang mengendikkan bahunya.

"Ya sudah, lagian itu tidak penting 'kan? Sekarang ayo kita makan, aku lapar"

Y/n ikut turun dari mobil bersama Ye eun dan memasuki restoran, mereka berdua sempat melirik kearah Taeyong, Hendery dan Winwin dan saat itu juga mereka langsung dicurigai Taeyong.

"Apa kau melihat wajahnya?" tanya Taeyong kepada Winwin dan dijawab anggukan ragu.

"Dia sama sekali tidak mirip dengan y/n" ucap Winwin yang terdengar ragu karna ia tidak melihat wajah perempuan itu keseluruhan, hanya setengahnya.

"Kau temui dia dan ajak mereka mengobrol, aku yakin itu y/n" perintah Taeyong kepada Hendery. Tanpa banyak omong Hendery langsung menghampiri meja Ye eun dan y/n.

"Berapa persen keyakinanmu?" tanya Winwin kepada Taeyong yang sedang menatap pergerakan Hendery.

"Kurasa.... Sembilan puluh persen" ucap Taeyong dengan sangat yakin dan tidak melepaskan pandangannya dari Hendery yang tengah mengobrol dengan Ye eun dan y/n disana.


"Apa kau bisa berhenti bertanya? Kau bukan wartawan" ucap Ye eun yang mulai merasa risih kepada Hendery yang sejak tadi terus bertanya.

"Bagaimana kalau aku masih memiliki banyak pertanyaan yang ingin aku tanyakan kepada kalian? Apa kau akan mengusirku?"

"Ya, tentu saja. Kami berdua datang kesini untuk makan, bukan untuk menjawab semua pertanyaanmu!"

"Ye eun, percuma marah kepada orang seperti tuan dihadapan kita ini. Hanya membuang tenaga" ucap y/n menengahi Ye eun dan Hendery yang sebentar lagi mungkin akan adu mulut.

"Aku tidak suka mengulangi perkataanku, tuan" ucap y/n dengan tatapan tajam yang ia berikan kepada Hendery. "Cepat pergi dari meja kita atau aku panggil keamanan!"

"Bagaimana jik—"

"Sudah aku bilang kan kalau aku tidak suka mengulang ucapanku? Jadi sebaiknya kau pergi sebelum aku memanggil keamanan"

"Tap—" sepertinya Hendery harus menyiapkan banyak kesabaran untuk kedepannya jika sedang berurusan dengan perempuan. Ucapannya terus dipotong sejak tadi.

"Lebih baik kau pergi sekarang!" perintah Ye eun yang terdengar sangat tegas tetapi malah membuat Hendery terkekeh dan memberikan senyum meremehkan.

"Siapa kau berani memerintahku?" tanya Hendery seraya menaikkan kaki kanannya untuk diletakkan diatas kaki kirinya.

"Aku? Tidak penting siapa aku, yang penting adalah kau pergi dari sini!" ucap Ye eun yang mulai tersulut emosi.

"Ck. Aku tidak mau" ucap Hendery seraya membawa tangannya untuk meletakkan diatas meja dan melipatnya. Terlihat seperti anak kecil yang siap belajar dikelas.

My Boyfriend Is A MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang