39

197 17 5
                                    

Happy reading-!!














Saat keluar dari ruangan tadi, y/n langsung melihat Jaehyun yang baru datang.

Jaehyun terlihat sangat berantakan. Bajunya hampir dipenuhi bercak darah juga beberapa goresan luka dari pisau yang terkena wajah bagian pipinya.

"Kau—Kenapa?" tanya y/n seraya mengelap tangannya yang masih ada sedikit darah.

"Tadi ada gangguan sedikit saat aku datang menemui tuan Kim" jawab Jaehyun seraya mengelap wajahnya dengan handuk yang diberikan Angga.

"Ganti pakaianmu. Kau terlihat seperti seorang psikopat" ucap y/n seraya meminum jus jeruk yang ada di meja Angga lalu melangkah menaiki anak tangga menuju ruang berkumpul.

"Dasar" cibir Angga seraya lanjut mengerjakan bagiannya.

Jaehyun hanya tersenyum tipis lalu melangkah menuju ruang penyimpan pakaian dan segera mengganti pakaiannya lalu ia menghampiri y/n yang sedang menonton TV bersama anggota lain.

Saat melihat kedatangan Jaehyun, y/n langsung melangkah ke taman belakang mansion. Dan Jaehyun mengikutinya dalam diam.

Di taman belakang mereka duduk di sebuah kursi panjang berwarna putih.

"Kenapa kau memperbolehkan mereka membunuh nyonya Shin?" tanya y/n.

Y/n merasa bingung pasalnya yang dibunuh adalah satu-satunya saksi yang masih hidup. Kalau begini caranya sama saja masalah antara para pemuda kelahiran 97 tidak akan cepat selesai.

"Aku tidak membunuhnya" bantah Jaehyun dengan wajah yang dibuat seolah-olah dia tidak tau apa-apa.

"Aku tidak bertanya apakah kau membunuhnya atau tidak, yang aku tanyakan kenapa kau memperbolehkan mereka membunuh nyonya Shin?" ucap y/n seraya menekan kalimat 'kenapa kau memperbolehkan mereka membunuh nyonya Shin'.

"Aku bahkan tid—"

"Kau ingin semua bukti dan para saksi menghilang? Dasar licik" y/n langsung pergi begitu saja menuju mobilnya dan segera pergi dari mansion itu.

Niatnya yang ingin beristirahat disana ia batalkan karna dirinya sedang tidak bisa mengatur emosi.

"Aku akan menyuruh Sungjae untuk itu" gumam y/n seraya menelfon Sungjae sembari mengemudikan mobil.

"Halo?"

"Cari semua bukti dan saksi yang masih tersisa yang berkaitan dengan masalah para manusia kelahiran 97 itu"

Tuttt

Y/n langsung mematikan telfon dan memacu kendaraan yang dia kemudikan lebih cepat lagi. Sekarang tujuan pertamanya adalah markas manusia Byun dan teman-temannya.

Di tempat lain terlihat ada sekiranya enam orang sedang melawan puluhan orang asing yang masuk ke wilayah mereka.

Dorrr

Dorrr

Dorrr

Sudah banyak peluru yang dilepaskan oleh kedua pihak untuk saling menembak. Tapi rupanya enam orang itu tidak kenapa-napa sedangkan puluhan orang misterius itu sudah tergeletak berserakan dimana-mana dengan tubuh yang berdarah.

Setelah semua orang itu sudah dipastikan mati oleh salah satu dari enam orang tersebut, mereka lantas melangkah keluar dan tepat saat mereka melangkah kan kaki mereka keluar markas ada—

Dorr

—sebuah peluru melesat dan hampir mengenai salah satu dari mereka.

"Waspada, mereka pasti sudah menyusun rencana sejak lama" ucap Chanyeol sebagai komando.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Boyfriend Is A MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang