(Materi)
Di sini saya akan mengibaratkan diksi itu seperti bunga dipekarangan kosong. Ia tumbuh untuk memberi sejuk dan indah.
Sama seperti diksi, terselip di antara deret kata dengan susunnya yang indah sehingga dapat dinikmati tanpa rasa bosan.
Sebelum lebih jauh lagi, alangkah baiknya kita berkenalan lebih dulu dengan diksi. Sederhananya diksi adalah pilihan kata yang selaras untuk mengungkapkan gagasan sehingga memiliki efek tertentu.
Bagi kita yang terbilang masih menjadi penulis pemula, berdiksi adalah hal yang cukup sulit. Apalagi jika di otak kita lebih riuh dengan berbagai macam cara untuk menuangkan inspirasi. Padahal dalam hati, kita sering berbicara sendiri dengan membicarakan apapun yang riuh dalam pikiran kita. Nahas, semuanya seakan hilang begitu saja dan dalam sekejap saat kita hendak menuliskannya.
Pernah?
Iya, saya pun pernah. Kerap terjadi malah.
Berdiksi dengan hati itu susah-susah gampang. Tapi bukan berarti kita tidak bisa melakukannya, bukan?
Baik, mari kita coba. Seberapa mampunya kita berdiksi dengan hati.
Question:
Coba teman-teman semua untuk membuat kata-kata dari kata cinta.
Lalu apa yang teman-teman rasakan ketika menuliskan satu kata tadi?
Answer:
Saya terjebak di dalam alunan perasaan ketika menulis sederet kata cinta.
Memang seperti itu adanya, tapi semua tergantung bagaimana kita memaknainya.
Cinta lima huruf berjuta kenangan, kadang buat diri ini lupa diri.
Sesederhana saya mencintai dia, seperti itulah saya menuliskan diksi cinta. Memang sederhana, tapi dalam maknanya.🌿🌸
Cinta hanyalah ilusi yang membuat hati tersakiti.😔
Cinta? Tidak 100% manusia di dunia ini tau makna cinta sesungguhnya bahkan mungkin cinta tak pernah benar hadir dalam kehidupan. Jadi maaf untuk kaitan kata cinta saya tak tau itu.🙏
Cinta itu seperti pensil sangat mudah digunakan, namun harus ditajamkan secara berkala.
Saya tidak tau apa itu cinta sebab saya belum pernah merasakan cinta selain dari orang tua.
Cinta hanyalah sebuah rasa yang tidak pasti.
Cinta itu manusiawi.😔
Aku mencintaimu dengan sederhana, sesederhana daun kering diterbangkan oleh angin.
Cinta itu membingungkan disaat kita udah cinta malah di jatuhkan secara langsung.
Kebanyakan orang bercinta itu, sakit hati. Hahaha.
Seperti halnya rintik yang memeluk bumi, sehangat sapaan embun pagi yang mengecup mesra sang daun.
***
Iya, nurani akan menuntun pikiran kita untuk mampu membuka suara, menuangkan kata, mengungkapkannya tanpa perlu bicara. Namun mampu didengar dengan jelas oleh diri sendiri bahkan orang lain pun dapat ikut merasakannya. Itulah yang dimaksud dengan berdiksi dengan hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tips & Trik Tipis Menulis
Non-FictionDaripada materi yang pernah saya sampaikan di seminar menjadi tumpukan file. Jadi, saya berinisiatif untuk menyebarkannya pada khalayak dengan cara yang layak. Semoga bermanfaat. Mohon koreksinya kalau ada kekeliruan dalam penyampaian. Nb: Materi ti...