Chapter 25: Gang Berry

227 46 7
                                    


Halo apa kabar?

2500 word, oke? Maaf jarang update gaisseu.

Btw, typo bisa saja bertebaran, kegajean cerita bisa saja terasa, dan hawa sad boy bisa tercium dari sini.

Happy reading!

*****

H-1 persiapan untuk pentas seni bulanan, Haruto yang merasa persiapan kelasnya sudah selesai lantas mampir ke kelas 12 IPA 3, ya apa lagi kalo bukan merhatiin Nara? Tenang, Haruto merhatiinnya dari jauh kok.

"To, udah di sini aja lo!" panggil Yedam menghampiri Haruto, kebetulan dia ngelewatin Haruto yang lagi berdiri di balik pohon rindang. Emang Yedam habis dari mana? Dia mah habis dari beli pisang coklat soalnya dari tadi rame, ya mumpung sepi Yedam langsung gasskeun beli. Mana sisa pisang coklatnya tinggal sedikit, untungnya Yedam kebagian. Haruto menepuk bahu Yedam sembari tersenyum tipis.

"Lihatin siapa? Nara?" tanya Yedam yang ikut melirik ke arah tatapan Haruto.

"Gak usah gitu, oi!" Haruto memutar kepala Yedam agar tidak melirik ke arah Nara.

"Ngapa, sih? Gue cuma mau lihat Nara doang."

Haruto menggaruk kepalanya, "gak usah gitu." Ya gimana, kalo Yedam gitu jadinya kentara banget kalo Haruto memang merhatiin Nara.

"Cie ... ape nih ape?" Yedam menaik turunkan alisnya.

Haruto mengusap wajahnya, "bang, gak usah gitu."

"Sabar ya, udah punya Junkyu soalnya."

Haruto mengangguk paham, "susah juga sebenernya."

"Bisa yok, bisa move on."

Haruto terkekeh, "bisa makin suka yang ada, Bang."

Yedam mendelik, "ya emang susah kalo udah bucin. Yang satu bucin akut, yang satu lagi bucin kuadrat, eh yang dibucinin itu patung."

"Siapa yang bucin?"

"Ya lo sama Junkyu lah!" Yedam kesal, masih sempat-sempatnya Haruto bertanya.

"Sans, Bang." Haruto melirik ke Nara yang seperti berjalan menjauhi stand kelasnya.

"Gue cabut dulu." Haruto pergi meninggalkan Yedam yang sudah melotot. Emang kalo udah bucin ya serasa dunia milik tuh orang aja sama doinya.

*****

Haruto melirik Nara dari kejauhan, tampaknya gadis yang disukainya itu sedang kebingungan memilih sesuatu. Berniat ingin menghampiri, Haruto mengurungkan niatnya setelah melihat Jihoon yang sudah mendekati Nara terlebih dahulu.

"Ngapain, Nar?" Jihoon berdiri di samping Nara.

"Bingung."

"Karna?"

"Ini," tunjuk Nara ke arah mesin pendingin minuman di depannya.

Sebentar, kenapa Jihoon cepat tanggap dengan maksud Nara? Jihoon kembali bertanya, "mau beliin buat siapa?"

"Itu ..." ucapan Nara menggantung.

Nah kan bener, Jihoon pun menebak, "Junkyu ya?"

Nara hanya mematung tak berkutik membuat Jihoon tertawa, "aih, dasar anak muda."

Nara menoleh ke arah Jihoon, "emang lo udah tua?"

Jihoon menepuk keningnya, "iya udah tua, panggil gue abang makanya."

Nara tidak merespon dan kembali melihat-lihat isi mesin pendingin minuman, "Junkyu suka  yang mana?"

Jihoon tersenyum jahil, "dia suka lo."

I'm Going Crazy! || Kim JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang