Treasure comeback!!
***
"Junkyu," panggil Nara saat Junkyu sudah berdiri di depan ruangannya.
"Pagi, Nar," sapa Junkyu setiap pagi ketika hendak berangkat ke sekolah.
"Hm," balas Nara seperti biasanya. Dia menutup pintu dan berbunyilah pintu dengan kunci otomatis itu.
Setiap pagi pula, Junkyu akan mengajak Nara sarapan bersama di warung sarapan pagi. Tapi, kenapa sekarang--bahkan sudah sampai di Parkiran, Nara tidak mendengar Junkyu mengajaknya sarapan bersama ya?
"Mau sarapan dimana?" Nara berinisiatif bertanya terlebih dahulu, biasanya Junkyu. Ya gak pa - pa Nara sesekali balik nanyain biar ada feedback. Junkyu menampilkan ekspresi terkejutnya, seorang Nara bertanya duluan? Hm...
Namun Junkyu berkata, "gue udah makan mie tadi subuh, Nar."
Nara menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "oke."
"Lo mau makan? Kalo mau biar gue temenin."
Nara mengangguk pelan. Junkyu menyerahkan sebuah helm pada Nara, "mau makan apa?"
"Kayak biasa." Nara memegangi bahu Junkyu untuk naik ke atas jok motor Junkyu. Motor ninja warna merah, euy.
"Pegangan," pinta Junkyu. Nara memegang sedikit almamater seragam Junkyu.
Junkyu melajukan motornya. Selama di perjalanan Junkyu tidak mengeluarkan sepatah kata, biasanya dia yang selalu membuka obrolan dari hal aneh sampai yang menurut Nara cukup menarik. Paling minimal Junkyu akan sekedar bertanya 'semalem tidur jam berapa?', 'pas jam istirahat mau makan apa?', atau bahkan 'hari ini mata pelajaran apa aja?'.
Oh, tentu saja tidak, Nara tidak masalah Junkyu mau banyak omong atau pendiam. Hanya saja, terasa aneh jika terjadi secara dadakan. Nara orangnya cukup kaku, jadi dia tidak begitu mengerti bagaimana caranya mencairkan suasana. Kalau berbasa - basi Nara bisa, tapi karna situasi dan kondisi tidak mendukung, mungkin lebih baik diam saja.
"Nara." Junkyu membuyarkan Nara dari lamunannya.
"Ya?"
"Kita udah sampai." Junkyu membantu Nara membuka kaitan helm. Nara memerhatikan sekitar. Benar saja, ternyata mereka sudah sampai di depan warung sarapan pagi. Nara sedikit menghembuskan nafasnya. Sudalah Nar, gak usah terlalu mikirin Junkyu, apa jangan - jangan mulai perhatiin Junkyu nih?
Junkyu mengambil tempat, sedangkan Nara memesan, "bubur ayam satu bu, makan disini."
Nara duduk berhadapan dengan Junkyu. Lagi - lagi Nara merasa Junkyu menjadi sosok yang berbeda. Biasanya Junkyu akan menghargainya dengan tidak memainkan HP. Sekarang secara terang - terangan Junkyu memainkan HP di hadapannya. Ya, em... gak masalah sih.
"Maaf, Nar. Tadi pas di jalan Mama nelpon," jelas Junkyu sambil menyimpan HP-nya. Wow, apa Junkyu bisa membaca pikiran?
"Gimana kabar Mama?" Nara memberanikan diri berbasa - basi pada Junkyu.
"Baru sembuh dari sakit."
Nara cukup terkejut, wajar saja Junkyu berbeda hari ini, "sakit apa?"
"Biasa, kecapekan."
"Dari kapan?"
"Kata Junghwan dari tiga hari yang lalu, tapi baru dikabarin semalem."
Nara jadi merasa tak enak menanyakan kabar Mama Junkyu sebelumnya, "maaf."
"Kenapa? Gak pa - pa, santai."
"Kapan mau balik ke rumah?"
"Ntar sore, paling bentaran."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Going Crazy! || Kim Junkyu
FanfictionJunkyu Ardiansyah. Dua kata yang membentuk sebuah nama untuk cowok ganteng, baik hati, rajin menabung, dan tidak sombong. Dia diam - diam menyukai seorang cewek bernama Nara Arista. Cewek itu dinginnya bukan main! Apalah daya Junkyu yang kesannya ba...