Chapter 23: X Man

211 55 9
                                    

Jam pulang sekolah, Junkyu dan Nara pamit pulang terlebih dahulu karena Jisung merengek ingin dijemput. Kebetulan temannya Jisung--Chenle, sedang tidak sekolah, kata Jisung sih sakit. Jadilah Jisung mengirimkan chat ke Junkyu, meminta jemput. Kok chat Junkyu bukan Nara? Jisung gengsinya selangit mau minta jemput sama Nara.

Ini rahasia ya, sebenarnya Chenle gak sakit, Jisung aja lagi kangen sama Nara, alhasil ngerengek minta jemput biar bisa ketemuan, walaupun ngerengeknya ke Junkyu. Dan juga, tadi itu Chenle udah ngajakin Jisung pulang bareng kayak biasa, tapi Jisungnya nyuruh Chenle pulang duluan. Chenle udah cemas, takut dimarahin sama Nara. Iya, Nara udah ngasih amanah ke Chenle buat selalu pulang bareng sama Jisung, soalnya rumah mereka searah. Gimana gak gelabakkan si Chenle pas Jisung malah ngusir dia. Dengan otak Jisung yang penuh dengan ide, Jisung bilangnya ke Chenle kalo dia dijemput sama Jeno. Kenapa Jeno? Jangan heran, memang Jeno terus yang dijadiin tumbal sama Jisung buat kabur dari Chenle.

Setelah Junkyu dan Nara pamit, tersisa Jaehyuk, Hyunsuk, Jihoon, dan Yoonbin.

"Kalian langsung pulang atau nongki dulu?" tanya Jaehyuk.

"Langsung pulang juga," ucap Hyunsuk.

"Oke, gue mau ngajak Hyemi pulang bareng kalo gitu. Jihoon sama Yoonbin gimana?"

"Langsung pulang juga," jawab Yoonbin datar.

"Oke, duluan bro," kata Jaehyuk sambil berlari ke arah pagar sekolah, dikarenakan ada Hyemi yang berdiri di sana.

Hyunsuk, Jihoon, dan Yoonbin segera ke Parkiran. Namun, pergerakan Jihoon dan Yoonbin seakan dilambankan satu sama lain. Setibanya di Parkiran, Hyunsuk sudah menyalakan motornya terlebih dahulu, melihat Jihoon dan Yoonbin yang lambat berjalan, dia berkata, "gue duluan ya, mau beli makan buat Rabbit."

Rabbit itu kucing kesayangan Hyunsuk, gak tau kenapa dinamain Rabbit. Yoonbin dan Jihoon membalas ucapan Hyunsuk dengan mengangguk. Jihoon menghela nafasnya setelah dilihat baik Jaehyuk maupun Hyunsuk sudah tidak tampak lagi.

"Gue mau ngomong sama lo," ajak Jihoon menatap Yoonbin.

Yoonbin tersenyum tulus, "gue tau lo gak mungkin ngebiarin gitu aja. Mau di Rumah gue?"

Jihoon menggaruk kepalanya, dibanding menjawab, dia memilih untuk sedikit mengungkit, "gue sadar di antara kita pasti lo duluan yang tau, kelihatan ya?"

"Iya."

"Soal itu gue mau minta maaf, gue salah gak bisa ngontrol perasaan sendiri."

"Itu bukan salah lo." Yoonbin memasang helm ke kepalanya.

Jihoon menunduk, rasanya seperti tertangkap basah melakukan kesalahan besar.

"Ayo bicarain di Rumah gue. Terus angkat kepala lo, gue lihat lo gitu kayak bukan Jihoon yang biasanya." Yoonbin terkekeh. Jujur saja, Yoonbin kesal. Namun, dia berusaha mengerti posisi Jihoon.

Jihoon mengacak rambutnya.

*****

"Bang!" teriak Jisung saat mobil Junkyu berhenti di depan pagar sekolahnya.

"Udah lama nunggunya?" tanya Junkyu.

"Iya. Kenapa lama? Macet? Atau gak ikhlas jemput gue?" tuduh Jisung.

Nara yang mendengar tuduhan Jisung segera menepuk lengan Junkyu, "pergi aja, tinggalin itu bocah."

"Jangan Mbak!" Jisung tidak terima.

"Ayo naik," ajak Junkyu.

"Oke." Jisung duduk di kursi belakang. Setelah itu, Junkyu melajukan mobil ke arah jalan pulang rumah mereka.

I'm Going Crazy! || Kim JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang