Junkyu duduk di sofa memerhatikan interaksi Nara dan Yoonbin di dapur ruang apartemen Nara. Jaehyuk dan Doyoung baru saja pulang dari Apartemennya, udah dicariin nyokap bokap mereka. Kebetulan sekarang sudah menunjukkan jam setengah sembilan malam.Junkyu perlahan - lahan melangkahkan kakinya untuk pergi dari ruang apartemen Nara, tapi seperti sebelumnya suara Yoonbin terdengar, "duduk."
"Gue mau balik," rengek Junkyu.
"Dan lo akan terus salah paham, gitu?" ucap Yoonbin dengan nada serius.
"Enggak, gue gak salah paham."
"Kita udah kenal berapa lama? Lo gak pandai soal bohong."
"Gue capek, Bin. Sekarang bukan waktu yang tepat buat debat hal yang gak penting." Junkyu mengacak rambutnya.
"Kenapa ngehindar? Lo marah sama gue?"
"Terserah lo," jawab Junkyu malas. Dia membuka pintu, namun dengan cekatan Yoonbin berlari dan segera memegangi lengan Junkyu.
"Gak usah jadi bocah ngapa?" Yoonbin menarik Junkyu agar masuk ke dalam. Junkyu menepis kasar tangan Yoonbin, "gue capek, ntar pas ada waktu baru bicarain ini lagi."
"Lo kira lo doang yang capek?"
"Udah lah, gue mau balik. Udah jam berapa sekarang, besok jadwal gue piket kelas." Junkyu menyelenong pergi dari ruangan Nara.
Yoonbin menghela nafasnya kasar. Di belakangnya sudah ada Nara yang baru selesai menata meja kecil untuk piring - piring makanannya. Yoonbin sama Nara tadi di dapur masak bareng, ralat yang masak cuma Yoonbin sih. Karna Nara gak enakan sama Yoonbin, jadilah dia nemenin Yoonbin, berdiri doang. Soalnya tiap mau nolongin langsung ditolak mentah - mentah oleh Yoonbin.
Kalau Junkyu disuruh Yoonbin buat duduk aja, soalnya kentara dari ekspresi Junkyu yang mood-nya seharian kurang baik. Eh, Junkyunya minder, dia ngiranya Yoonbin sekarang udah mulai terang - terangan nunjukkin rasa gak sukanya ke Junkyu karna Junkyu suka sama Nara. Intinya mereka miss komunikasi. Emang spele, tapi dampaknya sampai begini, salah paham.
"Junkyu kemana?" tanya Nara.
"Ngambek," jawab Yoonbin. Dia duduk di meja kecil depan TV dan bersender pada sofa.
"Kenapa?"
"Gak tau."
"Lo juga ngambek?"
Yoonbin melonggarkan dasi sekolah yang masih melilit lehernya, "enggak. Gue lagi bingung mau jelasin ke dia gimana."
"Jelasin apa?"
"Lo emang gak tau atau gimana? Dia suka sama lo."
"Terus?" Nara ikutan bingung.
"Serius lo selama ini gak nyadar?" Yoonbin menatap Nara tak percaya.
Nara menggaruk lehernya yang tidak gatal, "gak mungkin aja."
"Jodoh kalian," ucap Yoonbin blak - blakkan.
"Tumben banyak omong." Nara berusaha mendatarkan ekspresinya.
"Makan sini." Yoonbin justru mengajak Nara untuk makan.
"Gue mau nawarin Junkyu dulu."
"Hm." Yoonbin meraih remot TV yang ada di atas sofa lalu menghidupkan televisi.
Nara menuju ke ruang apartemen Junkyu yang ada di sebelah ruangannya. Dia masuk tanpa perlu menunggu si empunya membuka, karna mereka berdua saling bertukar kartu akses apartemen mereka masing - masing. Kata Junkyu biar kalo kenapa - kenapa di dalam bisa langsung masuk tanpa parnoan mikir dari luar. Toh, selain menggunakan kartu akses, untuk masuk ke dalam ruang apartemen juga bisa menggunakan fingerprint. Tenang, Junkyu gak ada maksud apa - apa kok, selain PDKT ke Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Going Crazy! || Kim Junkyu
FanfictionJunkyu Ardiansyah. Dua kata yang membentuk sebuah nama untuk cowok ganteng, baik hati, rajin menabung, dan tidak sombong. Dia diam - diam menyukai seorang cewek bernama Nara Arista. Cewek itu dinginnya bukan main! Apalah daya Junkyu yang kesannya ba...