Chapter 8: Pentol Cilok

532 330 156
                                    

Special update teruntuk ulang tahun salah satu biasku, Kim Junkyu 9 September 2000.

Ngomong - ngomong soal bias, siapa nih bias pertama kamu?

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentarnya, selamat membaca!

*****

Junkyu sekarang sedang ada di apartemen Nara. Dia masih belum bisa meninggalkan Nara sendirian sejak maag Nara yang kambuh di sekolah tadi siang.

"Pulang," suruh Nara.

"Bentar lagi."

"Dari tadi jawaban lo sama, tapi lo masih aja disini."

"Lo lupa? Ruangan gue tepat di sebelah lo."

Maksudnya? Ya, sejak Nara menjawab 'terserah', Junkyu anggap Nara memperbolehkannya untuk mengikuti Nara. Langsung saja, keesokan harinya dia juga pindah ke Apartemen yang ruangannya tepat di sebelah ruangan Nara. Awalnya Suho dan Jisoo bingung, kenapa Junkyu mendadak ingin pindah, namun dengan segala cara akhirnya Junkyu diperbolehkan. Dan tak lupa Jisoo yang menyuruhnya juga untuk menjaga Nara. Aih, seandainya Jisoo tau justru itulah alasan utama Junkyu.

"Lo udah makan?" Nara membolak - balik buku novelnya.

"Lo nanya gitu, emang lo udah?"

"Udah atau belum?"

"Lo?"

"Gue nanya lo." Nara menatap kesal Junkyu.

"Tanyain ke diri lo sendiri," balas Junkyu menatap Nara dengan wajah cemberutnya. Nara bangkit dari sofa empuknya lalu menuju ke kamarnya. Beberapa menit kemudian, dia keluar dengan mengenakan jaket dan masker. Melihat itu, Junkyu menegakkan tubuh dari acara rebahannya, "mau kemana?"

"Ke supermarket."

"Ngapain?"

"Ngerampok," jawab Nara asal. Ya lagi pula selain berbelanja, mau ngapain coba ke supermarket?

"Lo gak ada uang? Pakai punya gue, jangan rampok."

Nara menatap Junkyu sinis, "ya beli sesuatu lah."

"Beli apaan lah?" Junkyu ikutan menambahkan imbuhan 'lah' seperti Nara sebelumnya.

"Makan."

"Mie?" Tebak Junkyu dibalas anggukan Nara.

"Lo belum makan dari tadi siang. Mending cari makanan lain. Tungguin gue, kita cari makanan bareng." Junkyu pergi ke ruangannya mengambil jaket, dompet, masker, dan kunci motornya. Nara menunggu Junkyu di depan lift, sekalian nungguin liftnya naik ke atas. Kebetulan ruangan Nara dan Junkyu berada di lantai empat. Tenang, masih ada tiga lantai atas lagi.

"Mau makan apa?" Tanya Junkyu setelah berdiri di samping Nara.

"Terserah."

"Nasi goreng?"

"Hm."

Ting!

Akhirnya mereka berdua masuk ke dalam lift dalam keadaan hening setelah itu berjalan menuju ke area parkiran.

*****

"Pelan - pelan makannya," pinta Junkyu sata Nara melahap nasi gorengnya dengan sangat lahap.

"Lwo ugha mwakhan," kata Nara belepotan.

"Kunyah Nara, telan perlahan." Junkyu menutupi mulut Nara yang penuh dengan nasi goreng.

"Lo juga makan," ucap Nara setelah selesai menelan makanannya.

I'm Going Crazy! || Kim JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang