Nungguin yaa?
Komentar di setiap paragraf yuk biar semangat😁🔥
Jangan lupa share cerita ini ke seluruh akun sosial media kamu ya.
Happy Reading ❤
---
Liora memencet tombol lift dengan tergesa-gesa. Gadis itu sudah berurai air mata. Hatinya sakit, kenapa Gevandra mengingkari janjinya?
Saat keluar dari lift, Liora di kejutkan oleh keberadaan Gevandra didepan pintu lift. Cowok itu langsung memeluk tubuh Liora.
"Sayang maaf ya. Jangan pergi," Gevandra terisak. Memeluk tubuh Liora dengan erat, membiarkan air matanya membasahi rambut Liora.
Cowok itu tidak siap bahkan tidak akan pernah siap jika harus kehilangan Liora nya. Walaupun ia tahu ini salahnya, tapi ia tetap tidak bisa jika harus hidup tanpa Liora.
Liora mendorong tubuh Gevandra. Gadis itu menatap Gevandra dengan pandangan marah, kecewa sekaligus sakit. Terdapat beberapa noda darah di pakaian Gevandra. Pantas saja bau amis begitu menyengat.
Plak!
Satu tamparan keras mendarat di pipi Gevandra. Tapi cowok itu tidak merasakan apapun. Melihat tatapan kecewa dari gadisnya saja sudah cukup menyakitkan untuknya.
"Kenapa Gevan? Kenapa?" Tanya Liora dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.
Gevandra berlutut dihadapan Liora, "Sayang, maafin aku. Aku--"
"Aku kecewa sama kamu!" Liora memotong ucapan Gevandra, "Kenapa kamu ngingkarin janji kamu? Ini alesan kamu kenapa tadi kamu nggak ada di sekolah? Aku fikir kamu berusaha nyari aku. Tapi kamu malah nglakuin hal yang nggak seharusnya kamu lakuin."
Liora terisak. Gadis itu mengatur nafasnya yang terasa begitu sesak, "Kamu nggak tau kejadian apa yang tadi aku alamin. Kamu nggak tau bahaya apa yang tadi aku hadapi. Beruntung ada Kak Gibran. Dan lagi-lagi, dia yang nolongin aku," Liora tertawa disela tangisannya, "Kamu ingat kan perjanjian kita? Kita putus!"
Setelah mengucapakan itu, Liora langsung berlari meninggalkan Gevandra. Dengan air mata yang bertambah deras.
Gevandra terdiam di tempat. Putus? Gadisnya memutuskankannya? Gevandra tertawa, tawa yang begitu menyedihkan. Ia memukul tembok disampingnya, menyalurkan rasa emosinya. Kemudian ia segera berlari mengejar Liora.
Gevandra langsung mencekal tangan Liora saat berhasil mengejar gadis itu. Ia membalikkan badan Liora agar menghadap kearahnya.
"Kamu bilang putus?" Gevandra mencengkram pipi Liora, "Kita nggak akan pernah putus!"
Liora mencoba melepaskan cengkraman Gevandra di pipinya. Tapi tiba-tiba Gevandra langsung mengangkat tubuh Liora. Membawa gadis itu menuju mobil, tak peduli saat gadis itu terus memberontak dalam gendongannya.
Gevandra membuka pintu mobilnya dengan kasar. Ia membanting tubuh Liora dan segera memasangkan gadis itu seatbelt.
Setelah itu ia kembali menutup pintu mobilnya. Lalu ia masuk kedalam kedalam mobilnya. Ia mengunci pintu mobilnya agar Liora tidak bisa kabur. Kemudian ia mengendari mobil dengan kecepatan tinggi.
"Turunin aku!" Liora mencoba membuka pintu mobil. Tapi hal yang dilakukan hanyalah sia-sia.
Gadis itu berpegangan sabuk pengaman dengan erat. Gevandra mengendarai mobilnya seperti orang kesetanan. Ia juga takut, mau di bawa kemana ia sebenarnya?
Mobil Gevandra berhenti di depan sebuah vila. Cowok itu langsung turun dari mobil, dan segera menggendong tubuh Liora. Membawa gadis itu masuk kedalam Vila tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Psychopath (TERBIT)
Teen Fiction(Sudah terbit. Tersedia di beberapa toko buku online kesayangan kalian❤) BEBERAPA PART DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN. FOLLOW DULU SEBELUM BACA😉 Happy Reading ❤ #1 in psychopath #1 in boyfriend #1 in psikopat #1 in mine #1 in kiss #1 in...