4. Menghindar

202K 20.8K 2.4K
                                    

Happy Reading ❤

Jangan lupa vote dan cometnya yaa.

---

Liora berjalan tergesa menuju kelasnya. Ia berangkat sekolah pagi-pagi agar ia bisa berpindah tempat duduk. Ia tidak ingin duduk lagi dengan Gevandra. Karena cowok itu benar-benar menakutkan.

Sampai dikelas Liora langsung duduk disamping Adit. Tepat didepan meja guru "Aku duduk disini ya Dit."

"Tapi nanti Dava gimana?" Tanya Adit.

"Nanti biar dia duduk sama bule itu aja. Aku lagi pengen tobat nih," Alibi Liora. Mana mungkin ia bisa tobat. Ia akan mencoba duduk didepan meja guru agar selamat dari seorang Gevandra.

Waktu terus berlalu, murid-murid pun sudah banyak yang memasuki kelas.

Cica dan Erlin mengacungkan kedua jempolnya pada Liora, karena gadis itu memilih untuk berpindah tempat duduk. Mereka tidak tega jika Liora duduk dengan Gevandra. Cowok itu terlalu mainstream untuk Liora yang imut-imut najisin.

"Kok lo duduk disini sih Li?" Ujar Dava tak Terima "Terus gue duduk dimana?"

"Kamu duduk di tempat duduk aku aja ya. Sama bule itu," Liora mengeluarkan puppy eyes-nya. Hal itu mampu membuat Dava luluh. Siapa sih yang tidak terpesona dengan wajah cantik dan menggemaskan milik Liora.

Hingga saat yang paling horor telah tiba. Gevandra masuk kedalam kelas.

Cowok itu menatap Liora datar dan menusuk. Kenapa harus pindah tempat duduk?

Gevandra duduk disamping Dava. Pandangannya masih tertuju pada Liora. Sedangkan Liora yang ditatap seperti itu oleh Gevandra, hanya mampu menundukkan kepalanya. Ia tak berani jika harus berkontak mata dengan Gevandra.

"Hai, gue Dava," Ujar Dava berbasa-basi. Tapi Gevandra malah menatapnya dengan tatapan tajamnya.

Nyali Dava langsung menciut. Pantas saja Liora ingin pindah tempat duduk, dia saja yang baru satu menit duduk dengan Gevandra ingin segera pindah.

🍁

Bel istirahat berbunyi. Semuanya berhamburan keluar dari kelas menuju kantin.

Liora berjalan cepat agar segera sampai dikantin. Entahlah, dia merasa waswas dengan Gevandra. Dia takut jika Gevandra mengejarnya. Padahal sepertinya tidak akan mungkin. Dia saja yang kepedean.

Cica dan Erlin kewalahan mengejer Liora. Gadis itu jalannya begitu cepat. Tubuhnya yang mungil jadi semakin tidak terlihat. Apalagi sekarang koridor begitu ramai.

Liora terus mempercepat jalannya. Hingga ia menabrak punggung seseorang. Punggung yang begitu tegap. Dan bisa ia pastikan pemilik punggung itu pasti ganteng.

"Eh maaf," Ujar Liora sembari menunduk. Ia takut jika orang yang ia tabrak barusan adalah orang yang ia coba hindari.

Dan benar saja, saat membalikan badannya, orang yang Liora tabrak memang ganteng. Dia Gibran, Liora selamat.

"Eh cantik," Ujar Gibran.

Mendengar suara itu, Liora mengangkat kepalanya "Kak Gibran!"

"Ayok bareng," Gibran menggandeng tangan Liora menuju kantin. Liora tidak menolak, jika ia bersama Gibran pasti Gevandra tidak akan mendekatinya.

Tatapan Gevandra saat didalam kelas membuat Liora berfikir bahwa Gevandra akan mengejarnya. Semoga saja itu hanya dugaannya saja.

Possessive Psychopath (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang