30. Bohong

114K 12.2K 2.1K
                                    

Haii👋

Maaf telat yaa😁

Happy Reading🔥

---

Jam istirahat telah tiba. Liora, Gevandra, Cica dan Liora sedang berada dikantin. Mereka sedang menikmati makanan mereka masing-masing.

Semenjak Liora dirawat dirumah sakit, Gevandra sudah mengijinkan Liora berteman dengan Erlin dan Cica lagi. Hanya dengan mereka berdua. Itu saja karena Cica dan Erlin selalu menjenguk Liora. Gevandra jadi berfikir bahwa mereka berdua memang sahabat yang baik untuk Liora.

"Jangan!" Cegah Gevandra saat Liora ingin menuangkan sambal kedalam baksonya.

Liora meletakkan kembali sambal tersebut. Bibir gadis itu maju beberapa senti "Mau ini nggak boleh. Itu nggak boleh. Apa-apa dilarang. Maunya apa sih!" Dengan terpaksa Liora memakan baksonya walaupun tanpa rasa pedas. "Difikir enak apa makan kaya gini!"

Erlin dan Cica tetap meneruskan makannya. Mereka sudah tau bagaimana cerewetnya Gevandra jika menyangkut Liora. Selama dirumah sakit, mereka jadi tahu sifat asli Gevandra. Cowok itu memang menjaga Liora dari apapun yang bisa membuat Liora sakit.

Gevandra justru terkekeh. Omelan Liora itu semangatnya. Dengan tiba-tiba, ia mencium bibir Liora. Hanya sekilas, tapi mampu membuat tubuh Liora menegang ditempat.

Cica dan Erlin juga kompak menjatuhkan sendok makannya. Mata mereka membulat sempurna. Bahkan lidah mereka saja sampai kelu, tak bisa berkata-kata.

"Gevan!" Teriak Liora melengking. Gadis itu langsung menyembunyikan wajahnya didada Gevandra. Beruntung pengunjung kantin yang lain tidak ada yang melihat, kalau ada mau ditaruh dimana mukanya.

"Mata gue ternodai," Cica menutup matanya dengan telapak tangannya. Respon yang sangat terlambat.

"Telat goblok!" Erlin menyentak tangan Cica "Emang bener-bener lo nggak tau tempat ya. Nggak kasian sama Cica yang jomblo ini."

"Kalau ngomong suka nggak ngaca," Cica memutar bola matanya malas.

"Masa harus bawa kaca. Dandan kali ah," Jawab Erlin.

"Bodoamat bodoamat," Cica mengedikkan bahunya acuh. Lalu melanjutkan makannya yang sempat tertunda.

Liora terkekeh mendengar perdebatan dari dua sahabatnya itu. "Mau kemana?" Tanyanya saat Gevandra bangun dari duduknya.

"Toilet," Jawab Gevandra "Mau ikut?"

"Nggak!" Dengan cepat Liora menggeleng.

Gevandra tersenyum simpul. Senyum yang membuat siapa saja terpesona. Termasuk Cica dan Elrin, kalau saja Gevandra bukan pacar teman mereka, sudah pasti ia dimasukkan kedalam daftar calon pacar idaman.

"Jangan senyum senyum gitu!" Ujar Liora kesal "Lihat tuh! Semuanya ngliatin kamu."

"Lucu banget sih!" Gevandra mengacak rambut Liora, saking gemasnya. "Jangan cemburu gitu, jadi makin cinta kan akunya."

Pipi Liora langsung memerah. Memang ia selalu sensitif dengan semua hal manis yang Gevandra berikan. Erlin dan Cica terbatuk. Jiwa Jones mereka meronta-ronta.

"Gue mau cari pacar pokonya!" Seru Erlin menggebu.

"Pengen punya pacar," Cica merengek. Tidak kuat jika setiap hari melihat keuwu-an antara Gevandra dan Liora.

Gevandra dan Liora tertawa. Mereka lupa, kalau teman-teman nya itu Jones. "Sorry, barusan khilaf. Lupa kalau kalian jomblo," Ujar Gevandra. Lalu cowok itu langsung melesat pergi dari kantin. Sebelum mendapat amukan dari para singa betina.

Possessive Psychopath (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang