49. Penjelasan Panji

67.4K 7.6K 414
                                    

Nungguin yaa? Btw kalian udah pada bisa nebak ya hehe

Happy Reading

Vote dan coment nya yok!

---

"Sabotase? Sabotase apa pak? Saya tidak--"

"Siapa yang nyuruh kamu Panji!" Seru Jack memotong ucapan Panji, "Pantas saja rekaman CCTV pada hari itu tidak ada. Ternyata kamu yang mematikannya."

Panji tertunduk. Malu sekaligus takut bercampur menjadi satu.

Jack mendengus melihat Panji yang tidak bereaksi, "Bilang sama saya siapa yang nyuruh kamu, atau kamu mau saya laporkan polisi?"

"Ja--jangan pak. Jangan laporkan saya, saya mohon," Ujar panji memohon dengan wajah yang begitu memelas.

"Sapa yang nyuruh kamu!

"Saya disuruh orang. Sa--saya tidak tahu namanya. Saya terpaksa pak," Panji berjalan mendekati Jack. Kemudian lelaki itu berlutut didepan Jack, "Tolong jangan pecat saya Pak."

Jack menggebrak meja membuat Irfan dan Panji terlonjak kaget. "Kenapa kamu melakukan itu? Kamu tahu? Tindakan kamu itu merugikan banyak orang. Beruntung Liora dan Pak Didi selamat!" Jack berdiri, membuat Panji mendongak, "Bilang sama saya, siapa yang nyuruh kamu!"

Bentakan dari Jack membuat Panji menunduk kembali. "Jacob. Saya disuruh Jacob."

Jawaban Panji membuat tubuh Jack menegang, jadi benar Jacob masih hidup? Bagaimana bisa?

Jack menarik nafas panjang, "Kenapa kamu mau? Kamu kenal dia?"

Panji menggeleng. Lalu ia mulai bercerita.

Flasback.

Pekerjaan yang banyak di kantor membuat hampir semua karyawan harus bekerja lembur. Termasuk Panji, dan sekarang pukul 10 malam Panji baru saja menyelesaikan pekerjaannya.

"Gue udah selesai nih. Gue balik duluan ya," Ujar Panji pada teman-temannya yang belum selesai mengerjakan pekerjaan mereka.

"Oke. Siap!"

Lalu Panji berjalan keluar kantor menuju parkiran. Ia masuk kedalam mobil lalu menyenderkan tubuhnya sembari menguap.

Pekerjaan yang banyak dan tubuh yang lelah membuat ia cepat mengantuk. Lalu ia mulai menjalankan mobilnya. Ia harus segera beristirahat.

Mengantuk membuat fokus Panji dalam berkendara berkurang. Lelaki itu menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh agar segera sampai rumah. Kebetulan jalanan begitu sepi. Ia tidak berpapasan dengan kendaraan satu pun.

Saat ia hendak berbelok ke gang menuju rumahnya, ia bertabrakan dengan sebuah mobil yang berpapasan dengannya.

"Astagfirullahalazim," Panji langsung bergegas keluar dari mobil dan menghampiri mobil yang bertabrakan dengannya. Bagian depan mobil itu rusak parah. Sementara mobilnya hanya lecet.

"Maaf maaf," Panji mengetuk kaca mobil tersebut sembari mengucapkan maaf.

Orang yang berada dalam mobil itu membuka kaca mobilnya. Ternyata seorang pria. Pria dengan wajah bule dan sepertinya bukan orang Indonesia.

"Maaf Pak. Saya akan tanggung jawab. Bapak apanya yang luka? Saya antar kerumah sakit," Ujar Panji sangat merasa bersalah.

"Tidak," Jawab pria tersebut sembari melambaikan tangannya, "Saya baik baik saja."

Possessive Psychopath (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang