24- Lomba

4 1 1
                                    

Setelah mereka melewati hari-hari latihan mereka. Kini adalah hari dimana mereka harus bertanding.

Mereka sudah jauh-jauh hari mempersiapkan semuanya kecuali Ayla. Ayla bingung pakaian apa harus dikenakan nya saat ia tampil.

"Lo kenapa kusam gini sih Ay?" Tanya Juli menepuk bahu Ayla.

"Gue bingung, gue harus pakai apa nanti" jawab Ayla.

"Lo santai aja. Kan ada kita yang  bantuin lo" ucap Widya.

"Masalahnya ini bukan fashion show. Ini gue vocalis band. Gue gak tau harus gimana tampilannya" ucap Ayla.

"Pokoknya lo santai aja. Bel pulang kita kerumah gue. Dirumah gue banyak persediaan baju, dan juga alat makeup" ucap Widya.

"Iya Ay. Lo semangat ya. Ntar juga kita bakal liat lo tampil" ucap Rina.

Kini mereka di rumah Widya. Sahabat-sahabat Ayla mempersiapkan segala sesuatunya. Mulai dari pakaian, sepatu, bahkan riasan wajah.

"Ini aja, kan keliatan feminim" ucap Cici.

"Ya ampun Ci, ini lomba band bukan fashion show" ucap Rina.

"Ini aja gimana gays? Pakai kaos terus pakai jaket kulit, terus pakai jeans yang ini" ucap Juli menunjukkan pakaian yang dipegangnya.

"Wah iya ini cocok banget" ucap Cici.

"Oke sekarang kita mulai make-up" ucap Widya yang sudah mempersiapkan alat make-up nya.

Widya mulai meriasi wajah Ayla, sedangkan Rina menata rambut Ayla. Juli dan Cici mempersiapkan pakaian dan sepatu Ayla.

Setelah satu jam kemudian mereka selesai meriasi Ayla dan tidak disangka, Ayla sigadis tomboy ternyata sangat cantik jika di rias.

"Astaga Ay, lo keren banget" ucap Rina.

"Iya Ay, gile pangling gue liat lo" ucap Widya.

"Kaki gue udah pegel pake boots nya" rengek Ayla.

"Udah ga apa-apa, biar lo menang" ucap Juli.

"Oke sekarang yuk kita cus" ajak Widya.

Mereka pergi naik mobil Widya, dalam perjalanan Ayla gelisah.

"Gue deg-degan banget" ucap Ayla.

"Ga apa-apa Ay. Semangat" ucap Juli memegang tangan Ayla yang dingin.

Merea tiba di tempat mereka tanding, dan Ayla semakin gugup melihat banyak orang yang hadir.

"Aduh, detak jantung gue kencang banget" ucap Ayla memegang dadanya.

"Itu hal biasa. Btw, teman-teman lo mana?" Tanya Rina.

"Ngga tau. Kayanya belum datang. Tunggu deh gue telpon" jawab Ayla.

"Halo kak. Ayla udah sampai nih, sekarang di depan pintu masuk. kakak dimana?" Tanya Ayla di telpon.

"Oh kakak susul aja ya Ay" ucap kak Vino.

"Ay, pokoknya lo semangat. Lo harus berikan penampilan yang terbaik. Ingat menang kalah soal biasa, yang penting lo berjuang" ucap Juli memegang tangan Ayla.

"Iya Ay. Kita dukung lo" ucap Rina dan Widya.

"Iya bener kak. Tapi usahakan menang juga biar kita makan hehe" ucap Cici yang langsung ditatap sadis oleh teman yang lainnya.

"Makasih ya, kalian udah dukung aku" ucap Ayla.

Ayla melihat Alfa yang berjalan ke arahnya.

"Alfa? Ganteng banget ya Tuhan. Astaga kok aku jadi lebay gini sih" ucap Ayla dalam hatinya.

BINTANG DI SURGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang