10- Juli kenapa?

12 3 0
                                    

"Mati gue. Udah jam tujuh lagi. Telat nih. Mampus-mampus" ucap Ayla yang baru saja bangun dari tidurnya.

"Ada ulangan lagi. Kalau lewat dari gerbang bisa dihukum gue. Terus telat ulangan. Mendingan gue lompat tembok belakang sekolah aja deh"

Karena pulang kemalaman dari rumah Yoga, Ayla lupa kalau dia ada ulangan. Makanya Ayla begadang untuk belajar.
Ayla langsung buru-buru mandi dan dengan cepat ia pergi kesekolah. Upss bukan lewat dari depan, tapi dari belakang.

Disisi lain, Juli dipanggil oleh dua orang teman sekelasnya yang bernama Cindy dan Yanti

"Juli, kita ada kabar baik buat lo" ucap Cindy teman sekelasnya itu.

"Apaan?" tanya Juli.

"Mana ponsel lo Yan?"

Cindy menyuruh temannya Yanti untuk memberikan ponselnya.
Mereka menunjukkan sebuah foto pada Juli.

"I-ini maksudnya apa?" tanya Juli bingung.

Foto yang Juli lihat adalah foto Yoga dan Ayla. Juli kaget. Karena sebelumnya ia tidak pernah melihat Yoga dan Ayla sedekat itu. Cindy dan Yanti lah yang memotokan Yoga dan Ayla, saat Ayla dirumah Yoga.

"Kita kan dah pernah bilang sama lo. Lo itu ga usah dekat-dekat sama si benalu di kelas kita. Dia itu pengkhianat. Lo ga liat dia mesra banget tuh sama si Yoga? Di rumah Yoga mala. Lo aja pacarnya ga pernah kan?" ucap Cindy memanasi Juli.

"Maksud kalian apa sih? Gue ga ngerti" ucap Juli semakin tidak mengerti.

"Ya ampun Juli. Lugu banget sih lo. Dah jelas-jelas si Ayla nikung lo. Dia aja kerumah si Yoga ga pamit dulu kan sama lo? Ihk teman macam apa kaya gitu?" kali ini Yanti yang memanasi Juli.

Cindy dan Yanti memang tidak suka pada Ayla. Merekalah yang mempengaruhi teman-temannya agar tidak suka pada Ayla. Mereka memberi gelar pada Ayla Benalu.

Karena kelas mereka kena masalah itu semua karena Ayla. Cindy tidak suka jika ada yang mau berteman dengan Ayla. Makanya Cindy melakukan segala cara agar persahabat Ayla dan sahabat-sahabatnya itu rusak. Satu persatu dulu mereka hancurkan hubungannya.

"Tapi kan bisa aja Ayla cuma bermain" ucap Juli untuk berpikir positif.

"Ya ampun Juli. Dah jelas-jelas ada foto mesra. Masa iya sih main-main mesraan gitu. Kaya pacaran aja" ucap Cindy.

Kali ini Juli benar-benar kesal. Ia tidak menyangka sahabatnya seperti itu. Juli berhasil dipengaruhi temannya.

****

Pak Robert masuk ke kelas 11 IPA 1. Hari ini kelas mereka melakukan ulangan. Ayla berhasil lompat tembok dari belakang. Makanya Ayla bisa mengikuti ulangan hari ini.

"Oke anak-anak. Soalnya ada dipapan tulis. Kalian kerjakan sekarang. Dan ingat, bapak tidak suka ada yang mencontek. Kalian tahu kan, konsekuensi nya kalau kalian ketahuan?" ucap pak Robert.

"Iya pak" jawab mereka serentak.

"Jul" Ayla memanggil Juli. Namun Juli pura-pura tidak mendengar nya. Juli benar-benar kesal pada Ayla.

"Jul, gue pinjam penggaris lo dong. Gue lupa beli tadi" ucap Ayla yang tidak direspon juga oleh Juli.

"Jul. Lo ga dengar gue?" ucap Ayla sekali lagi dan tidak direspon Juli juga.

"Anak-anak kali ini waktu menjawabnya hanya tiga puluh menit" ucap Pak Robert lagi.

"Aduh, Juli kenapa sih, kok ga dengar. Mala waktunya tinggal dikit lagi. Udah deh gue buat garisnya ngasal aja" ucap Ayla.

Juli dan Ayla duduknya berdekatan. Sedangkan sahabatnya yang lain duduk jauh dibelakang mereka.

Tiga puluh menit telah berlalu. Pak Robert menyuruh semua siswa mengumpulkan hasil ulangannya.

Seperti biasa setelah selesai ulangan, mereka selalu mendiskusikan soal yang mereka kerjakan tadi.

"Jul. Tadi gue panggil lo, lo kok ga dengar sih?" tanya Ayla menghampiri meja Juli.

Namun Juli tetap tidak merespon. Mala ia memasang headset ditelinganya.
Sahabat-sahabat nya yang lain itu juga bingung pada Juli atas responnya.

"Juli kenapa?" tanya Ayla.

"Ga tau tuh. Tadi baik-baik aja kok" jawab Rina.

"Iya. Tadi juga kita bahas soal bareng" ucap Cici juga.

Saat mereka sedang mengobrol, tiba-tiba salah satu teman mereka datang dan berteriak.

"Gays gays, bu Roma datang gays" ucapnya.

Biasa nya kalau bu Roma datang jam istirahat pasti ada kesalahan.
Juli yang tadinya memakai headset kini melepas nya. Juli takut dimarahi bu Roma.

"Ada apa ya? Apa kelas kita punya masalah lagi?" tanya Widya.

Bu Roma masuk ke kelas 11 IPA 1 dan membuat semua siswa/siswi diam tentram.

"Mana si Ayla?" tanya bu Roma dengan nada kuat yang membuat semua siswa dan siswi ketakutan.

"Saya bu" Ayla mengacungkan tangan kanannya.

"Kamu benar-benar Ayla. Ikut ibu ke kantor sekarang juga" ucap bu Roma tegas.

"Kenapa bu? Apa Ayla punya salah lagi?" tanya Rina.

Namun bu Roma tidak menjawab. Bu Roma keluar dari ruangan kelas itu.

"Ay, lo buat kesalahan apa lagi?" tanya Widya.

"Gu-gue ga tau" jawab Ayla bingung.

"Aduh Ay. Lo liat tadi bu Roma marah banget kan. Aduh gimana nih" ucap Rina.

"Wah wah gays. Kaya nya si benalu buat kasus lagi. Dasar lo ya emang benalu" ucap Cindy yang bicara di depan teman-temannya semua.

"Aduh aduh. Emang ya benalu ga bosan-bosan buat masalah"

"Iya jijik gue makin lama. Najis tau gak"

"Gara-gara dia kelas kita kena masalah"

"Maunya dia dikeluarkan aja"

"Kalau dia dikeluarkan pasti kelas kita aman".

Itulah kalimat-kalimat yang dilontarkan teman-teman sekelas Ayla.
Ayla merasa sedih. Juli sebenarnya tidak tega. Tapi ia masih kesal pada sahabatnya itu. Makanya Juli memilih diam.

"Heh diam mulut lo pada. Gue cabein nih mulut lo biar tau rasa" ucap Widya menantang.

"Eh Widya masih aja lo bela si benalu" ucap Cindy.

"Benalu-benalu. Mulut lo tuh yang benalu" ucap Widya menahan emosi.

"Udah-udah kok kalian jadi berantem sih?" ucap Ayla melerai pertengkaran mereka.

"Udah Ay. Mending lo ke ruangan bu Roma aja sekarang" ucap Rina.

"Iya, gue pergi ya" ucap Ayla.

Ayla melihat Juli yang dingin.

"Kenapa ya Juli?" gumam Ayla.

Setelah Ayla tiba di depan ruangan Bu Roma, Ayla berfikir hukuman apa yang akan dia dapatkan kali ini.

"Apapun hukumannya. Gue harus tetap siap. Ini semua salah gue" ucap Ayla dalam hati.


Kira-kira apa ya gayss kesalahannya Ayla?
Hukuman apa coba yang bakal ia dapatkan?

Wahh penasaran nih. Yuk kepoin lagi hehee

BINTANG DI SURGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang