"Oke sekarang kita coba lagu ciptaan kakak yah" ucap Vino pada anggota band Starlight.
"Aduh, gue kok deg-deg an ya" ucap Ayla memegang dada nya.
"Lebay lo kak" balas Bastian pada Ayla.
Ayla tersenyum pada Bastian, dan tak sengaja ia melihat Alfa yang tadinya melihatnya, kini membuang arah pandangan nya.
"Ih aneh banget sih, kemarin di chat sok akrab. Gitu ketemu kaya musuh bebuyutan" batin Ayla.
"Mulai dari lo Bas" Vino menyuruh Bastian untuk memainkan drumnya.
"Bass lo ga kayak gitu ketukannya Fan" ucap Vino pada Jarfan.
"Gitaris sama pianis chord nya ingat. Jangan sampe tabrakan chord kalian" ucap Vino lagi pada Alfa dan Aldi.
"Lo Ay, udah download lagu Bintang di Surga kan? Udah lo pelajarin belum?" tanya Vino pada Ayla.
"Udah Ayla download kak. Ini masih dipelajari kak" jawab Ayla.
"Lo harus sering denger lagunya. Waktu kita dah mepet banget" ucap Vino lagi.
"Siap kak Vino" ucap Ayla membuat tanda hormat.
Vino melatih mereka satu per satu. Sedangkan Ayla, ia hanya belajar dengan mendengar rekaman suara Vino.
"Oke bro waktu habis" ucap pemilik studio.
"Yah cepat banget" ucap Bastian dengan wajah ditekuk.
"Udah ga apa-apa. Kita kan bisa latihan besok lagi" ucap Vino.
Mereka keluar dari studio.
"Kak Vin, menurut gue kita kayanya cari tempat lagi deh buat latihan. Karena kalau setiap harinya kita cuma latihan satu jam, ga bakal terkejar kak. Dah gitu uang kita kan banyak keluar jadinya" ucap Jarfan.
"Itu yang kakak bingungkan. Kita cari tempat yang bisa buat belajar-belajar dulu. Ntar kalau kalian dah pada bisa, baru kita test disini. Tapi dimana yah?" tanya Vino.
Saat mereka sedang mengobrol, seorang bapak yang mendengarkan pembicaraan mereka, datang menemui mereka.
"Kalian cari tempat buat latihan?" tanya bapak itu.
"Iya pak" jawab Vino.
"Saya ada jual tempat studio udah lengkap sama alat musiknya. Saya tadi mendengar pembicaraan kalian, makanya saya tanya sama kalian" jelas bapak itu.
"Berapa pak harga semuanya?" tanya Vino.
"Saya kasih harga delapan juta aja sama kalian" jawab bapak itu.
"Aja yah hahahahaa" ucap Ayla tertawa dan tidak sadar semua orang kini melihatnya.
"Eh so-sory keterlaluan ketawa gue hehee" ucap Ayla tersenyum. Dan ia melihat ke arah Alfa yang kini memandang nya dengan tatapan ilfil.
"Kenapa sih tu anak, kaya ga suka banget liat gue" gumam Ayla.
"Jadi gimana bang?" tanya bapak itu pada Vino.
"Gini pak, kita masih anak sekolah. Dan uang jajan masih minta sama orang tua. Jajan aja sehari belum tentu lima ribu. Gimana mau beli studio yang harganya jutaan pak?" bukan Vino yang menjawab, melainkan Ayla.
Ayla memang suka sekali memotong pembicaraan orang. Bahkan sering sekali menjawab pertanyaan yang bukan ditanyakan kepadanya.
"Iya bener pak. Kita ga punya uang" Jarfan bela Ayla.
"Yaudah kalau kalian ga mau. Saya jual sama yang lain. Nyesal saya nawarin sama kalian" ucap bapak itu langsung pergi.
"Lah? Kok jadi dia yang sewot sih? Ditolak gitu kok jadi ngambekan?" tanya Ayla kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG DI SURGA
Teen Fiction"Lagu nya keren banget tau gak. Gue baru tau ada lagu ini" ucap Ayla. "Iya keren banget apalagi ditambah yang nyanyi itu kamu". ucap Alfa. Cerita ini terinspirasi dari sebuah lagu yang berjudul "BINTANG DI SURGA". Jelas kalian tau lagu ini kan?