11. Bumping in Love

1.7K 218 85
                                    

Haruto melirik jam untuk yang kesekian kalinya malam ini. Sudah 3 jam sejak Junghwan mengunci diri di dalam kamar dan belum juga ada tanda-tanda akan membuka pintu. Sementara dari luar Haruto bisa mendengar suara batuk, kadang-kadang juga bersin dari dalam kamar. Dia sudah coba mengetuk pintu kamar berkali-kali, tangannya sakit sendiri, tapi tidak ada jawaban sama sekali dari dalam kamar.

Haruto tidak akan mengakui ini dengan lantang, tapi dia khawatir setengah mati dengan keadaan Junghwan sekarang.

Haruto menghela napas berat, kemudian melirik jam lagi. Sudah hampir jam 12 malam. Dia buka ponselnya kemudian membuka list kontak. Mencari nama seseorang yang kira-kira bisa membantunya membujuk Junghwan.

Dobby? Uhh... mbantuin kagak nambahin pusing iya

Jaehyuk? No way Junghwan mau sama Jaehyuk sekarang

Jihoon? Nah... ini buaya nanti malah nyuri-nyuri kesempatan godain Junghwan

Jeongwoo? Huh? Sejak kapan gue punya nomor nih bocah?

Mama, mami? Nggak nggak ribet nanti urusannya.

Haruto menghela napas lagi. Frustasi. Suara batuk kembali terdengar dari dalam kamar.

Okay... Jeongwoo aja, pasti bisa, kan dia temen Junghwan.

Dia menunggu beberapa detik, berharap kalau Jeongwoo belum tidur atau kalau memang sudah tidur semoga ringtonenya cukup untuk membangunkannya.

Dan Jeongwoo akhirnya mengankat telepon.

Haruto gelagapan.

"Halo?" terdengar suara Jeongwoo, serak khas orang baru bangun tidur.

Haruto jadi merasa bersalah, ini kedua kalinya dia bicara dengan Jengwoo. Pertama kali dia takut-takuti Jeongwoo untuk mendapat sedikit informasi tentang Junghwan, sekarang dia mau minta tolong. Kok malu ya.

"Uhh..halo Jeongwoo, ini Haruto."

"Haruto? Haruto siapa?" tanya Jeongwoo bingung, nyawa belum kumpul 100 persen

"Uhh... Haruto, Watanabe Haruto, Kakak kelas kamu sama Junghwan."

Kemudian diam. Haruto ikut diam, menunggu. Tapi setelah hampir satu menit penuh Jeongwoo belum juga bicara kesabaran Haruto habis.

"Jeongwoo saya –,"

"Nomor yang anda hubungi sedang berada di luar jangkauan –"

"Jeongwoo seriously." Haruto memutar matanya. Nggak heran deh Junghwan sama Jeongwoo temenan. Kelakuannya sama.

"Untuk bertanya tekan nomor dua atau tutup saja teleponnya, sekian terimakasih."

"Jeongwoo, Junghwa–,"

"Anda tidak menekan nomor dua, silahkan minggat."

Haruto meninju udara, rasanya pingin banting meja. Dengan segala sumpah serapah yang sudah siap keluar dari mulutnya, Haruto menekan nomor 2. Unbelievable

"Udah, sekarang kamu dengerin saya!!"

"Silahkan bicara setelah bunyi beep."

Demi kartun sailor moon, Haruto nggak tahan lagi. "JUNGHWAN SAKIT, ANJENG!!"

Diam lagi, Haruto menghela napas. Kenapa susah banget mau minta tolong doang T_T

"Junghwan sakit? Kok kamu tau?" Jeongwoo akhirnya bertanya, suara sudah terdengar seperti orang normal.

"Karena Junghwan tinggal sama saya, sekarang saya mau minta tolo –."

"HAHAHAHAH BECANDA BANGET, MANA MAU ANAK GUE SERUMAH SAMA LU"

Bumping In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang