Pagi-pagi Junghwan sudah bangun, badan berasa habis digebukin. Punggung pegal nggak keruan, leher rasanya udah mengsel. Tadi malam akhirnya Junghwan yang tidur di sofa karena Haruto tidak sadar-sadar juga, dan seberapa nyaman apapun itu, sofa tetaplah bukan tempat untuk tidur. Junghwan sih yakin Haruto cuma pura-pura, secara masa iya pingsan dari sore sampe pagi nggak sadar-sadar. Itu ngebo apa pingsan. Cih...
Setelah mencuci muka dan memeriksa keadaan Haruto, Junghwan segera keluar dari kamar hotel mereka untuk jalan-jalan pagi. Dia tidak mau repot-repot membangunkan Haruto yang masih tidur dan berpotensi merusak moodnya pagi ini, mumpung sekarang sedang liburan Junghwan mau cuci mata sekalian cari sarapan.
Cuaca diluar cukup dingin, tapi tidak sampai membuat Junghwan menggigil. Dia menghirup udara Gili Trawangan yang bersih dan bebas polusi. Kemudian mulai berjalan menuju bangunan utama hotel. Ternyata sudah banyak wisatawan yang berolah raga. Junghwan langsung memulai agenda cuci matanya.
Cute... kata junghwan ketika ada dua cowok bule lari melewatinya
Nice butt... pikir Junghwan ketika ada cowok yang sedang stretching didepannya
Lalu ada segerombolan cowok bertelanjang dada membawa papan seluncur berjalan kearahnya, Junghwan minggir sedikit memberi mereka space untuk berjalan. Ahhh... What a nice way to start your day, Junghwanie... Cuci mata ini adalah keputusan paling tepat yang Junghwan pernah ambil semenjak menginjakkan kaki di Gili Trawangan. Bodo amat deh sama Haruto, siapa suruh, pingsan kok hobi.
Setelah puas cuci mata, Junghwan langsung menuju ke restoran hotel untuk sarapan. Dia langsung mengelilingi meja buffet, kemudian memutuskan mengambil tiga Chocolate Chip Waffels dan menyiramkan madu diatasnya, jangan lupa segelas besar susu putih supaya Junghwan bisa tumbuh lebih tinggi dari Haruto.
Junghwan memilih duduk di salah satu meja untuk dua orang didekat kaca dan langsung melahap sarapannya dengan santai, tapi lagi-lagi dia teringan Haruto, mungkin sekarang dia sudah bangun dan mencarinya. Again...Bodo amat, dan stop mikirin Haruto lagi, plis. batin Junghwan.
Junghwan sedang memfokuskan perhatiannya pada potongan waffle kedua, ketika tiba-tiba Junghwan melihat Haruto berjalan ke arahnya dengan wajah sebal. Sebelum sampai kemejanya seseorang sempat tidak sengaja bertabrakan dengan Haruto yang menatapnya sangar. Uh-uh, someone is mad
"Where the hell were you?!" Geram Haruto, berusaha menahan teriakkannya.
"Hei... Good morning to you too," balas Junghwan santai
"Saya bangun kamu udah nggak ada, Hp ditinggal, ditungguin nggak balik-balik. Malah sarapan disini sendiri."
"Waffles?" tanya Junghwan mengabaikan omelan Haruto. Hari ini dia menolak untuk bertengkar, dia tidak mau merusak moodnya yang sedang bagus.
Bukannya mengambil waffle yang ditawarkan Junghwan, Haruto malah mengambil gelas susu putih Junghwan dan menghabiskannya.
"AAAAAHhhhh Ambil sendiri dong!!!" Asli, ngrusak mood banget ni tiang. "Harutooooooo!!"
"Apa?" Tanya Haruto menatap Junghwan datar sambil menusukan garpu ke waffle Junghwan
"Ambilin lagi sana! Cepet!"
"Ambil sendiri." Tolak haruto dengan mulut penuh.
"Kan kamu yang ngabisin... buruan ah!"
Tapi Haruto sepertinya tidak peduli dan lagi-lagi memasukkan waffle Junghwan kedalam mulutnya. Junghwan mendengus kesal, sekarang bukan cuma susunya yang habis, wafflenya juga ludes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumping In Love
Ficção Adolescente[[HaruHwan]] Oh dear... Junghwan dan Haruto??? This is going to be BAD. With capital B and capital A and Capital D. BAD!!!